Aktivitas Bank Sumut Berjalan Lancar
Pejabat sementara (Pjs) Dirut Bank Sumut, Rizal Fahlevi Hasibuan secara resmi mengawali masa aktivitas hari pertamanya berdinas di Bank Sumut dengan melakukan pertemuan konsolidasi bersama seluruh jajaran Pemimpin Divisi dan Pemimpin Bidang di Kantor Pusat Bank Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Senin (18/6) pagi.
Pjs Dirut Rizal Fahlevi didampingi Pjs Direktur Pemasaran Rudi Dogar Harahap dalam pengarahannya meminta seluruh jajaran pejabat eksekutif Bank Sumut kembali fokus pada pekerjaannya dan senantiasa bersinergi untuk merealisasikan target-target pengembangan bisnis Bank Sumut.
Sementara itu, aktivitas pelayanan di seluruh unit jaringan layanan Bank Sumut juga berjalan lancar dan normal sebagaimana biasanya, sehingga nasabah tetap dapat melakukan transaksi dengan nyaman dan lancar.
Di sisi lain, lebih dari 539 calon pegawai Bank Sumut hasil seleksi/rekrutmen 2012 sejak Senin (18/6) pagi telah memasuki karantina di Kampus LPP Jalan Pancing Medan untuk menjalani pelatihan fisik dan mental yang digembleng secara langsung oleh Batalyon Kaveleri 6/Serbu.
Pejabat sementara Direktur Pemasaran Rudi Dogar mewakili Pjs Dirut pada kesempatan itu menyampaikan, pelatihan fisik dan mental calon pegawai Bank Sumut merupakan tahapan program induksi yang harus diikuti seluruh calon pegawai.
Tentunya bagi pegawai yang telah lulus menjalani tahapan-tahapan seleksi penerimaan calon pegawai. Hal ini dimaksudkan agar nantinya bisa menjadi pegawai yang berdedikasi tinggi, disiplin, jujur, tidak mudah menyerah, gigih serta memiliki team work yang kuat dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.
“Pelatihan ini juga diharapkan dapat membentuk karakter yang sejalan dengan nilai-nilai dasar budaya kerja Bank Sumut dengan motto TERBAIK, yakni Terpercaya, Energik, Ramah, Bersahabat, Aman, Integritas tinggi dan Komitmen,” ungkap mantan Direktur Operasional Bank Sumut periode 2004-2008 tersebut.
Menutup amanatnya, Rudi Dogar mengutip kata-kata bijak dari Dahlan Iskan tentang universitas kehidupan. “Jika semua yang kita kehendaki terus kita miliki, darimana kita belajar ikhlas. Jika semua yang kita impikan segera terwujud, darimana kita belajar sabar. Jika setiap doa kita terus dikabulkan, bagaimana kita dapat belajar ikhtiar. Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air mata. Seorang yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada kekurangan. Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada masa-masa sulit. Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Tuhan tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik,” tandasnya. (*)