25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pembebasan Lahan Tol Kualanamu Masih 48.20 Persen

MEDAN-Pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Bandar Udara (Bandara) Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, sejauh ini masih terselesaikan seluas 48,20 persen dari total keseluruhan seluas 441.53 hektare.

Lahan yang dipergunakan terdapat di Deliserdang dan Serdangbedagai (Sergai). “Pembebasan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Kualanamu ada dua wilayah, pertama di Kabupaten Deliserdang, sejauh ini pembebasan lahannya sudah sekitar 40,80 persen. Di Sergai sekitar 54,22 persen. Untuk total di dua kabupaten itu sebesar 48,20 persen. Sedangkan untuk kebutuhan total tanah tol adalah seluas 441,53 Hektare (Ha). Seksi satu seluas 197,94 Ha,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bappedasu), Ir Riadil Akhir kepada Sumut Pos, Minggu (24/6).

Mengenai pasokan air bersih ke bandara pengganti Bandara Polonia Medan, yang juga diproyeksikan akan beroperasi Maret 2013 mendatang, Riadil menjelaskan saat ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi, tengah melakukan pengerjaan sarana dan prasarana air bersih tersebut.”Untuk pasokan air bersih, saat ini masih ditangani PDAM Tirtanadi,” jawabnya singkat.

Pekan lalu, tepatnya Selasa (19/6), pihak PDAM Tirtanadi melalui  Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Kemasyarakatan (Humas) Tirtanadi, Amrun yang dimintai penjelasannya oleh Sumut Pos, terkait adanya polemik antara PDAM Tirtanadi, PDAM Tirtadeli dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang, menyangkut pasokan air bersih ke bandara pengganti Bandara Polonia tersebut, terkesan memberikan penjelasan yang berbelit-belit.
Pertama, Amrun menuturkan, jika saat ini telah dilakukan pemasangan pipa penyaluran air bersih ke bandara pengganti bandara Polonia Medan tersebut.

“Sudah tidak ada masalah dengan itu. Saat ini sudah ada pemasangan pipa. Jadi, tidak ada masalah jika PDAM Tirtadeli yang memasang pipa, begitu pula dengan jika Tirtanadi yang memasang. Dan tidak ada masalah dengan Pemerintah Kabupaten Deliserdang,” ujarnya.
Namun saat ditanya, seberapa panjang pipa yang dipasang untuk menyalurkan air bersih ke Bandara Kualanamu, Amrun malah menyatakan, pipa belum bisa dipasang karena akses jalan ke bandara tersebut belum selesai.

“Bagaimana mau dipasang? Akses jalannya saja belum siap dikerjakan. Setelah siap baru kita pasang,” jawabnya lagi.
Ketika disinggung soal adanya perbedaan persepsi, antara Tirtanadi, Tirtadeli dan Pemkab Deliserdang, Amrun kembali menegaskan, tidak ada persoalan lagi.

“Tidak ada persoalan. Pusatnya kan Tirtanadi. Tirtadeli itu KSO. Tirtanadi ada Memorandum Of Understanding (MoU) dengan pihak AP II. Tirtadeli juga ada MoU dengan AP II. Jadi tidak masalah, Tirtanadi juga memasang pipa, begitu juga Tirtadeli,” tukasnya.(ari)

MEDAN-Pembebasan lahan untuk pembangunan Jalan Tol Bandar Udara (Bandara) Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, sejauh ini masih terselesaikan seluas 48,20 persen dari total keseluruhan seluas 441.53 hektare.

Lahan yang dipergunakan terdapat di Deliserdang dan Serdangbedagai (Sergai). “Pembebasan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Kualanamu ada dua wilayah, pertama di Kabupaten Deliserdang, sejauh ini pembebasan lahannya sudah sekitar 40,80 persen. Di Sergai sekitar 54,22 persen. Untuk total di dua kabupaten itu sebesar 48,20 persen. Sedangkan untuk kebutuhan total tanah tol adalah seluas 441,53 Hektare (Ha). Seksi satu seluas 197,94 Ha,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bappedasu), Ir Riadil Akhir kepada Sumut Pos, Minggu (24/6).

Mengenai pasokan air bersih ke bandara pengganti Bandara Polonia Medan, yang juga diproyeksikan akan beroperasi Maret 2013 mendatang, Riadil menjelaskan saat ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi, tengah melakukan pengerjaan sarana dan prasarana air bersih tersebut.”Untuk pasokan air bersih, saat ini masih ditangani PDAM Tirtanadi,” jawabnya singkat.

Pekan lalu, tepatnya Selasa (19/6), pihak PDAM Tirtanadi melalui  Kepala Bagian (Kabag) Hubungan Kemasyarakatan (Humas) Tirtanadi, Amrun yang dimintai penjelasannya oleh Sumut Pos, terkait adanya polemik antara PDAM Tirtanadi, PDAM Tirtadeli dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang, menyangkut pasokan air bersih ke bandara pengganti Bandara Polonia tersebut, terkesan memberikan penjelasan yang berbelit-belit.
Pertama, Amrun menuturkan, jika saat ini telah dilakukan pemasangan pipa penyaluran air bersih ke bandara pengganti bandara Polonia Medan tersebut.

“Sudah tidak ada masalah dengan itu. Saat ini sudah ada pemasangan pipa. Jadi, tidak ada masalah jika PDAM Tirtadeli yang memasang pipa, begitu pula dengan jika Tirtanadi yang memasang. Dan tidak ada masalah dengan Pemerintah Kabupaten Deliserdang,” ujarnya.
Namun saat ditanya, seberapa panjang pipa yang dipasang untuk menyalurkan air bersih ke Bandara Kualanamu, Amrun malah menyatakan, pipa belum bisa dipasang karena akses jalan ke bandara tersebut belum selesai.

“Bagaimana mau dipasang? Akses jalannya saja belum siap dikerjakan. Setelah siap baru kita pasang,” jawabnya lagi.
Ketika disinggung soal adanya perbedaan persepsi, antara Tirtanadi, Tirtadeli dan Pemkab Deliserdang, Amrun kembali menegaskan, tidak ada persoalan lagi.

“Tidak ada persoalan. Pusatnya kan Tirtanadi. Tirtadeli itu KSO. Tirtanadi ada Memorandum Of Understanding (MoU) dengan pihak AP II. Tirtadeli juga ada MoU dengan AP II. Jadi tidak masalah, Tirtanadi juga memasang pipa, begitu juga Tirtadeli,” tukasnya.(ari)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/