24 C
Medan
Tuesday, November 5, 2024
spot_img

Siap Lanjutkan Tradisi Emas

JAKARTA- Sejak kali pertama dipertandingkan pada Olimpiade ke-25 di Barcelona, Spanyol 1992 lalu, cabang bulutangkis selalu berhasil mempersembahkan medali emas. Total, sejak edisi 1992 hingga Beijing 2008 Beijing cabang tepok bulu ini menyumbang 6 medali emas, 5 medali perak, dan 6 medali perunggu.

Di Olimpiade London 2012 kali ini, bulu tangkis kembali menjadi andalan kontingen Merah Putih untuk meraih medali emas. Di mana Indonesia mengirimkan sembilan atlet terbaiknya. Dua dari tunggal putra, satu tunggal putri, dan masing-masing satu pasangan nomor ganda (putra, putri, campuran).

Meski banyak yang bilang prestasi bulutangkis tanah air saat ini terus merosot, tapi peluang meneruskan tradisi emas masih terbuka. Di atas kertas, peluang terbesar ada di nomor ganda campuran. Di mana Indonesia saat ini memiliki pasangan peringkat empat dunia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tahun ini, jelang tampil di Olimpiade pasangan ini tampil konsisten dengan menjuarai India Super Series, Swiss Open, dan All England.

Diharapkan bisa meneruskan tradisi emas Liliyana mengaku bakal tampil habis-habisan. “Tapi kami tidak mau menganggap itu sebagai beban berlebihan,” kata Liliyana yang di Olimpiade 2008 lalu meraih medali perak saat berpasangan dengan Nova Widianto.
Berpasangan dengan Tontowi yang usianya lebih muda, Butet -sapaan akrab Liliyana Natsir, mengatakan siap membimbing partnernya itu untuk bisa tampil terbaik. “Olimpiade itu atmosfirnya berbeda. Semoga nanti Owi (sapaan akran Tontowi Ahmad) bisa tampil cuek dan mentalnya bagus. Mudah-mudahan dia tidak kaget,” sambungnya.

Butet mengakui, secara manusiawi memang ada sedikit beban ketika tradisi emas Olimpiade dibebankan pada dirinya dan Owi. “Tapi itu akan kita jadikan sebagai motivasi,” tandasnya. Mengenai kendala yang akan dihadapi di London, Liliyana menyebut faktor cuaca yang menjadi sedikit kendala. Namun dengan banyaknya waktu sebelum bertanding, diharapkan proses adaptasi bisa lebih baik.
Semangat serupa dicetuskan pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano. Meski hanya menjadi unggulan keenam, Ahsan/Bona siap mengikuti jejak para pendahulunya  yangs selalu berhasil mempersembahkan medali buat kontingen Merah Putih dari sector ganda putra.

“Ini Olimpiade pertama kami dan kami siap mempersembahkan yang terbaik buat Indonesia,” cetus Ahsan.
Tunggal terbaik Indonesia, Simon Santoso, mengatakan pada Olimpiade pertamanya ini dirinya siap menjadi tumpuan sektor tunggal untuk meraih medali. “Saya harus siap memikul tanggung jawab itu dan menjawabnya dengan prestasi,” cetus Simon. (ali/jpnn)

JAKARTA- Sejak kali pertama dipertandingkan pada Olimpiade ke-25 di Barcelona, Spanyol 1992 lalu, cabang bulutangkis selalu berhasil mempersembahkan medali emas. Total, sejak edisi 1992 hingga Beijing 2008 Beijing cabang tepok bulu ini menyumbang 6 medali emas, 5 medali perak, dan 6 medali perunggu.

Di Olimpiade London 2012 kali ini, bulu tangkis kembali menjadi andalan kontingen Merah Putih untuk meraih medali emas. Di mana Indonesia mengirimkan sembilan atlet terbaiknya. Dua dari tunggal putra, satu tunggal putri, dan masing-masing satu pasangan nomor ganda (putra, putri, campuran).

Meski banyak yang bilang prestasi bulutangkis tanah air saat ini terus merosot, tapi peluang meneruskan tradisi emas masih terbuka. Di atas kertas, peluang terbesar ada di nomor ganda campuran. Di mana Indonesia saat ini memiliki pasangan peringkat empat dunia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tahun ini, jelang tampil di Olimpiade pasangan ini tampil konsisten dengan menjuarai India Super Series, Swiss Open, dan All England.

Diharapkan bisa meneruskan tradisi emas Liliyana mengaku bakal tampil habis-habisan. “Tapi kami tidak mau menganggap itu sebagai beban berlebihan,” kata Liliyana yang di Olimpiade 2008 lalu meraih medali perak saat berpasangan dengan Nova Widianto.
Berpasangan dengan Tontowi yang usianya lebih muda, Butet -sapaan akrab Liliyana Natsir, mengatakan siap membimbing partnernya itu untuk bisa tampil terbaik. “Olimpiade itu atmosfirnya berbeda. Semoga nanti Owi (sapaan akran Tontowi Ahmad) bisa tampil cuek dan mentalnya bagus. Mudah-mudahan dia tidak kaget,” sambungnya.

Butet mengakui, secara manusiawi memang ada sedikit beban ketika tradisi emas Olimpiade dibebankan pada dirinya dan Owi. “Tapi itu akan kita jadikan sebagai motivasi,” tandasnya. Mengenai kendala yang akan dihadapi di London, Liliyana menyebut faktor cuaca yang menjadi sedikit kendala. Namun dengan banyaknya waktu sebelum bertanding, diharapkan proses adaptasi bisa lebih baik.
Semangat serupa dicetuskan pasangan ganda putra Mohammad Ahsan/Bona Septano. Meski hanya menjadi unggulan keenam, Ahsan/Bona siap mengikuti jejak para pendahulunya  yangs selalu berhasil mempersembahkan medali buat kontingen Merah Putih dari sector ganda putra.

“Ini Olimpiade pertama kami dan kami siap mempersembahkan yang terbaik buat Indonesia,” cetus Ahsan.
Tunggal terbaik Indonesia, Simon Santoso, mengatakan pada Olimpiade pertamanya ini dirinya siap menjadi tumpuan sektor tunggal untuk meraih medali. “Saya harus siap memikul tanggung jawab itu dan menjawabnya dengan prestasi,” cetus Simon. (ali/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/