25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ramadan Bulan Istimewa

Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian melaksanakan ibadah puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertakwa’’. Dalam ayat ini, Allah SWT tidak menetapkan secara tegas waktu pelaksanaan ibadah puasa tersebut.

Kemudian, untuk mengimplementasikan firman Allah SWT di atas, Nabi Muhammad Rasulullah SAW memberi tahu umatnya, bahwa ibadah puasa tersebut dilaksanakan pada bulan Ramadan. Ramadan adalah nama bulan yang ke sembilan daripada perhitungan kalender Hijriah.

Kenapa Nabi Muhammad SAW memberitahu umatnya untuk melaksanakan ibadah puasa yang diperintahkan Allah SWT tersebut pada bulan Ramadan?
Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya dikemukakan pidato yang disampaikan Nabi Muhammad Rasulullah SAW di hadapan umatnya ketika menyambut kedatangan bulan Ramadan. Pidato Nabi Muhammad SAW ini pulalah yang memberi penjelasan kenapa Ramadan itu merupakan bulan yang istimewa.

Bulan Istimewa
Salah satu pidato Nabi Muhammad Rasulullah SAW ketika menyambut kedatangan bulan Ramadan menegaskan bahwa bulan Ramadan memiliki keistimewaan. Adapun diantara keistimewaan bulan Ramadan tersebut sebagai berikut: bulan Ramadan bulan yang paling mulia, bulan mendapatkan ampunan, bulan bersedekah kepada kaum fakir dan miskin, bulan bertobat, membebaskan diri dari ketergadaian, dan bulan memberi makan untuk berbuka.

Untuk menjelaskan bahwa Ramadan bulan yang mulia dapat diketahui dari pidato Rasulullah yang menegaskan bahwa ‘Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan magfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama, Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama’.

Penggalan pidato Rasulullah SAW diatas menggambarkan bahwa betapa bulan Ramadan merupakan bulan yang sungguh mulia. Oleh karena itu, sungguh sangat tepat apabila Rasulullah SAW menyuruh ummatnya untuk melaksanakan ibadah puasa yang diperintahkan Allah SWT dalam al-Qur’an pada bulan tersebut. Sebab hari-harinya, malam-malamnya dan jam-jam yang ada pada bulan Ramadan memiliki keistimewaan, yaitu memiliki keutamaan. Hal tersebut tidak di miliki bulan-bulan lainnya.

Selain merupakan bulan keutamaan, bulan Ramadan juga merupakan bulan yang tepat untuk memohon keampunan dari Allah SWT. Ini tergambar dengan jelas dalam ungkapan Rasulullah SAW yang mengemukakan ‘Inilah bulan ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabb-mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbing untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celaka orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.

Dari ucapan Rasulullah ini diketahui bahwa bulan Ramadan istimewa. Tentu tidak ada bulan lain seperti ini, karena pada bulan ini semua amal ibadah diterima, semua doa dikabulkan. Untuk itu, saatnya umat Islam berlomba-lomba sekuat tenaga untuk melakukan amal ibadah. Selain itu, tentunya juga memohon kepada Allah SWT menyangkut kemaslahatan di dunia maupun di akhirat.

Kemudian, di bulan Ramadan diperbanyak untuk bersedekah kepada kaum fakir dan miskin. Suruhan ini tergambar daripada statemen yang disampaikan Rasulullah, yaitu sebagai berikut: ‘Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu sebagai kelaparan dan kehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu dan jaga lidahmu. Tahanlah pandanganmu dari yang tidak halal kamu memandangnya dan jagalah pendengaranmu dari yang tidak halal kamu dengar. Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Daripada penggalan pidato Rasulullah ini, dapat diambil intipati untuk disikapi kaum muslimin, yaitu meningkatkan kualitas maupun kwantitas sedekah pada bulan Ramadan untuk keperluan kaum fakir miskin dan anak-anak yatim. Selain itu, kaum muslimin diperintahkan untuk menjalin hubungan silaturrahim dengan kaum kerabat serta menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang yang tidak baik alias tercela.

Hal lain yang menjadi keistimewaan bulan Ramadan, adalah merupakan bulan untuk bertobat dari segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya. Ramadan sebagai bulan bertobat dikemukakan Rasulullah SAW dalam pidatonya sebagai berikut: ‘Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tanganmu untuk berdoa dalam sholat-sholatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya’.

Alangkah luar biasanya bulan Ramadan. Semua kaum muslimin yang bertobat akan dikabulkan oleh Allah SWT. Koruptor, pencuri, maling, perampok, penjudi serta semua prilaku/perbuatan buruk lainnya, apabila bertobat di bulan Ramadan akan diterima Allah SWT. Bertobat tentunya tidak mengulangi kembali perbuatan-perbuatan tercela yang pernah dilakukan pada saat pasca-Ramadan (taubatan nasuha). Jangan pula ada kaum muslimin yang memahamkan bahwa bulan Ramadan tahun ini bertobat atas segala dosa-dosa yang diperbuat sebelumnya, selanjutnya pasca Ramadan melakukan lagi perbuatan dosa. Kemudian, Ramadan tahun depan bertobat lagi. Demikian seterusnya. Prilaku seperti ini tidaklah masuk kategori bertobat dan tentunya tidak diterima Allah SWT.

Selanjutnya, bulan Ramadan ini disebut juga sebagai bulan membebaskan diri dari ketergadaian. Hal ini dengan jelas dikemukakan Rasulullah SAW dalam penggalan pidatonya sebagai berikut: ‘Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istigfar, punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah Alla Taala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang sholat dan sujud dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul alamin. Tentunya, pada bulan Ramadan inilah kesempatan emas bagi kaum muslimin untuk membebaskan diri dari ketergadaian diri akibat dosa-dosa yang pernah dilakukan. Caranya ialah dengan memperbanyak istigfar kepada Allah SWT.

Berikutnya, hal yang menyebabkan bulan Ramadan luar biasa, adalah karena bagi siapa saja yang memberi makan untuk berbuka puasa kepada orang-orang mukmin yang melaksanakan ibadah puasa, maka ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu. Hal ini dengan jelas dikemukakan Rasulullah dalam Pidato penyambutan Ramadan-nya sebagai berikut: ‘Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi makan untuk berbuka kepada orang mukmin yang melaksanakan ibadah shaum pada bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanhya yang lalu’.

Itulah beberapa hal yang membuat bulan Ramadan menjadi bulan yang istimewa dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya. Oleh karena itu, selagi ada kesempatan, manfaatkan peluang-peluang untuk merebut keistimewaan bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Semoga!

Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian melaksanakan ibadah puasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertakwa’’. Dalam ayat ini, Allah SWT tidak menetapkan secara tegas waktu pelaksanaan ibadah puasa tersebut.

Kemudian, untuk mengimplementasikan firman Allah SWT di atas, Nabi Muhammad Rasulullah SAW memberi tahu umatnya, bahwa ibadah puasa tersebut dilaksanakan pada bulan Ramadan. Ramadan adalah nama bulan yang ke sembilan daripada perhitungan kalender Hijriah.

Kenapa Nabi Muhammad SAW memberitahu umatnya untuk melaksanakan ibadah puasa yang diperintahkan Allah SWT tersebut pada bulan Ramadan?
Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya dikemukakan pidato yang disampaikan Nabi Muhammad Rasulullah SAW di hadapan umatnya ketika menyambut kedatangan bulan Ramadan. Pidato Nabi Muhammad SAW ini pulalah yang memberi penjelasan kenapa Ramadan itu merupakan bulan yang istimewa.

Bulan Istimewa
Salah satu pidato Nabi Muhammad Rasulullah SAW ketika menyambut kedatangan bulan Ramadan menegaskan bahwa bulan Ramadan memiliki keistimewaan. Adapun diantara keistimewaan bulan Ramadan tersebut sebagai berikut: bulan Ramadan bulan yang paling mulia, bulan mendapatkan ampunan, bulan bersedekah kepada kaum fakir dan miskin, bulan bertobat, membebaskan diri dari ketergadaian, dan bulan memberi makan untuk berbuka.

Untuk menjelaskan bahwa Ramadan bulan yang mulia dapat diketahui dari pidato Rasulullah yang menegaskan bahwa ‘Wahai manusia! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan magfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama, Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama’.

Penggalan pidato Rasulullah SAW diatas menggambarkan bahwa betapa bulan Ramadan merupakan bulan yang sungguh mulia. Oleh karena itu, sungguh sangat tepat apabila Rasulullah SAW menyuruh ummatnya untuk melaksanakan ibadah puasa yang diperintahkan Allah SWT dalam al-Qur’an pada bulan tersebut. Sebab hari-harinya, malam-malamnya dan jam-jam yang ada pada bulan Ramadan memiliki keistimewaan, yaitu memiliki keutamaan. Hal tersebut tidak di miliki bulan-bulan lainnya.

Selain merupakan bulan keutamaan, bulan Ramadan juga merupakan bulan yang tepat untuk memohon keampunan dari Allah SWT. Ini tergambar dengan jelas dalam ungkapan Rasulullah SAW yang mengemukakan ‘Inilah bulan ketika engkau diundang menjadi tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabb-mu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbing untuk melakukan shaum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celaka orang yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang agung ini.

Dari ucapan Rasulullah ini diketahui bahwa bulan Ramadan istimewa. Tentu tidak ada bulan lain seperti ini, karena pada bulan ini semua amal ibadah diterima, semua doa dikabulkan. Untuk itu, saatnya umat Islam berlomba-lomba sekuat tenaga untuk melakukan amal ibadah. Selain itu, tentunya juga memohon kepada Allah SWT menyangkut kemaslahatan di dunia maupun di akhirat.

Kemudian, di bulan Ramadan diperbanyak untuk bersedekah kepada kaum fakir dan miskin. Suruhan ini tergambar daripada statemen yang disampaikan Rasulullah, yaitu sebagai berikut: ‘Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu sebagai kelaparan dan kehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fakir dan miskin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu dan jaga lidahmu. Tahanlah pandanganmu dari yang tidak halal kamu memandangnya dan jagalah pendengaranmu dari yang tidak halal kamu dengar. Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Daripada penggalan pidato Rasulullah ini, dapat diambil intipati untuk disikapi kaum muslimin, yaitu meningkatkan kualitas maupun kwantitas sedekah pada bulan Ramadan untuk keperluan kaum fakir miskin dan anak-anak yatim. Selain itu, kaum muslimin diperintahkan untuk menjalin hubungan silaturrahim dengan kaum kerabat serta menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang yang tidak baik alias tercela.

Hal lain yang menjadi keistimewaan bulan Ramadan, adalah merupakan bulan untuk bertobat dari segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan pada bulan-bulan sebelumnya. Ramadan sebagai bulan bertobat dikemukakan Rasulullah SAW dalam pidatonya sebagai berikut: ‘Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tanganmu untuk berdoa dalam sholat-sholatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya’.

Alangkah luar biasanya bulan Ramadan. Semua kaum muslimin yang bertobat akan dikabulkan oleh Allah SWT. Koruptor, pencuri, maling, perampok, penjudi serta semua prilaku/perbuatan buruk lainnya, apabila bertobat di bulan Ramadan akan diterima Allah SWT. Bertobat tentunya tidak mengulangi kembali perbuatan-perbuatan tercela yang pernah dilakukan pada saat pasca-Ramadan (taubatan nasuha). Jangan pula ada kaum muslimin yang memahamkan bahwa bulan Ramadan tahun ini bertobat atas segala dosa-dosa yang diperbuat sebelumnya, selanjutnya pasca Ramadan melakukan lagi perbuatan dosa. Kemudian, Ramadan tahun depan bertobat lagi. Demikian seterusnya. Prilaku seperti ini tidaklah masuk kategori bertobat dan tentunya tidak diterima Allah SWT.

Selanjutnya, bulan Ramadan ini disebut juga sebagai bulan membebaskan diri dari ketergadaian. Hal ini dengan jelas dikemukakan Rasulullah SAW dalam penggalan pidatonya sebagai berikut: ‘Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istigfar, punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah Alla Taala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang sholat dan sujud dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabbul alamin. Tentunya, pada bulan Ramadan inilah kesempatan emas bagi kaum muslimin untuk membebaskan diri dari ketergadaian diri akibat dosa-dosa yang pernah dilakukan. Caranya ialah dengan memperbanyak istigfar kepada Allah SWT.

Berikutnya, hal yang menyebabkan bulan Ramadan luar biasa, adalah karena bagi siapa saja yang memberi makan untuk berbuka puasa kepada orang-orang mukmin yang melaksanakan ibadah puasa, maka ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu. Hal ini dengan jelas dikemukakan Rasulullah dalam Pidato penyambutan Ramadan-nya sebagai berikut: ‘Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi makan untuk berbuka kepada orang mukmin yang melaksanakan ibadah shaum pada bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanhya yang lalu’.

Itulah beberapa hal yang membuat bulan Ramadan menjadi bulan yang istimewa dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya. Oleh karena itu, selagi ada kesempatan, manfaatkan peluang-peluang untuk merebut keistimewaan bulan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Semoga!

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/