26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

PNBK Tunggu Pinangan Balon

JAKARTA – Tidak seperti halnya partai-partai besar yang sudah sibuk, partai-partai gurem masih adem-adem saja menjelang pelaksanaan pilgub Sumut 2013 mendatang. Partai Nasional Banteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia, misalnya. Hingga saat ini, partai pimpinan Erros Djarot itu belum membahas nama yang akan diusung sebagai cagub/cawagubsu.

“Soal Pilgubsu kami belum rapatkan di internal partai,” ujar Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia, Erros Djarot, kepada koran ini di Jakarta, kemarin (30/7). Partai-partai gurem, dalam pelaksanaan Pilkada biasanya menunggu ‘dipinang’ kandidat. Para kandidat terutama yang tidak diusung partai-partai besar  akan minta dukungan DPP partai-partai gurem. Ini agar syarat dukungan pencalonan bisa terpenuhi.

Apakah sudah ada kandidat cagub Sumut yang mendatangi PNBK Indonesia untuk minta dukungan? Erros mengaku tak tahu persis. Alasannya, kebijakan pencalonan gubernur-wakil gubernur diserahkan ke pengurus DPD PNBK Indonesia yang ada di tingkat provinsi.

“Jadi tidak seperti PDIP, Golkar, atau sejumlah partai lain, PNBK Indonesia menyerahkan sepenuhnya masalah pencalonan kepada pengurus daerah. Kalau pilpres, baru saya,” ujar Erros.
Dijelaksan, kebijakan desentralisasi kewenangan memutuskan calon yang akan diusung kepada pengurus partai di daerah, lanjutnya, semata-mata karena pengurus  daerah lah yang lebih tahu peta politik di tingkat lokal. “Juga pemberian otoritas itu kepada daerah, supaya daerah dewasa, tidak selalu menunggu pusat,” cetus pria dengan ciri khas berkumis tebal itu.

Meski begitu, saat ditanya kebijakan umum DPP PNBK Indonesia dalam hal pengusungan calon di pemilukada, Erros menyebut calon yang mendapat dukungan dari rakyat. (sam)

JAKARTA – Tidak seperti halnya partai-partai besar yang sudah sibuk, partai-partai gurem masih adem-adem saja menjelang pelaksanaan pilgub Sumut 2013 mendatang. Partai Nasional Banteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia, misalnya. Hingga saat ini, partai pimpinan Erros Djarot itu belum membahas nama yang akan diusung sebagai cagub/cawagubsu.

“Soal Pilgubsu kami belum rapatkan di internal partai,” ujar Ketua Umum Partai Nasional Banteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia, Erros Djarot, kepada koran ini di Jakarta, kemarin (30/7). Partai-partai gurem, dalam pelaksanaan Pilkada biasanya menunggu ‘dipinang’ kandidat. Para kandidat terutama yang tidak diusung partai-partai besar  akan minta dukungan DPP partai-partai gurem. Ini agar syarat dukungan pencalonan bisa terpenuhi.

Apakah sudah ada kandidat cagub Sumut yang mendatangi PNBK Indonesia untuk minta dukungan? Erros mengaku tak tahu persis. Alasannya, kebijakan pencalonan gubernur-wakil gubernur diserahkan ke pengurus DPD PNBK Indonesia yang ada di tingkat provinsi.

“Jadi tidak seperti PDIP, Golkar, atau sejumlah partai lain, PNBK Indonesia menyerahkan sepenuhnya masalah pencalonan kepada pengurus daerah. Kalau pilpres, baru saya,” ujar Erros.
Dijelaksan, kebijakan desentralisasi kewenangan memutuskan calon yang akan diusung kepada pengurus partai di daerah, lanjutnya, semata-mata karena pengurus  daerah lah yang lebih tahu peta politik di tingkat lokal. “Juga pemberian otoritas itu kepada daerah, supaya daerah dewasa, tidak selalu menunggu pusat,” cetus pria dengan ciri khas berkumis tebal itu.

Meski begitu, saat ditanya kebijakan umum DPP PNBK Indonesia dalam hal pengusungan calon di pemilukada, Erros menyebut calon yang mendapat dukungan dari rakyat. (sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/