26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Beri Nasi Bungkus ke Pengemis hingga Warga Kolong Jembatan

Anak Medan Aksi Sahur On The Road

Ramadan sudah memasuki pekan ketiga. Suasana menjelang sahur di jalanan Kota Medan nampak berbeda. Tepatnya, di Minggu dini hari (5/8). Jalanan Kota Medan menjelang sahur ramai dengan konvoi kendaraan yang melakukan aksi sahur on the road.

Keramaian ruas jalan tak juga surut meski sudah menjelang Minggu dini hari. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 Wib, tapi ruas jalan di Kota Medan masih dipenuhi puluhan pengendara sepeda motor (bukan genk motor). Ada juga mobil berkonvoi di beberapa ruas jalan lainnya. Ya, mereka melakukan aksi sahur on the road.

Dengan membawa beberapa kantungan plastik berukuran besar berisi puluhan nasi bungkus, para pengendara sepeda motor tersebut tampak begitu riang berkeliling melintasi Jalan Juanda Medan, Jalan Pemuda, Jalan Kejaksaan, dan sejumlah jalan lainnya.

Malam itu, sanking banyaknya sahur on the road yang dilakukan anak-anak kota Medan dari kelompok yang berbeda, membuat para pengemis dan gelandangan banjir rezeki nasi bungkus. Satu orang bisa dapat tiga bahkan empat nasi bungkus. Sampai-sampai, para pengemis dan gelandangan menolak ketika ada juga kelompak lain dari sahur on the road yang juga memberikan nasi bungkus.

Usai mengikuti sahur on the road dari konvoi sepeda motor, artawan koran ini beralih mengikuti sahur on the road rombongan konvoi beberapa mobil yang kebetulan melintas di depan wartawan koran ini. Konvoi mobil pribadi itu bergerak menuju Jalan Kejaksaan Medan, lalu singgah ke pemukiman penduduk di bawah kolong jembatan Sungai Deli di Jalan Kejaksaan Medan.

Mereka merupakan pengusaha muda di Medan. Di antaranya bernama Ari, Lili, Alice, Ita, Lidya, Lala, Sinta berserta para suami. “Kami langsung door to door saja mengantar nasi kepada warga yang kurang mampu untuk makan sahur,” kata Lidya yang genap berusia 24 tahun malam itu.

Dengan membawa berkotak-kotak nasi, mereka berjalan menuruni anak tangga di bawah kolong jembatan tersebut untuk menemui penduduk di situ. “Assalamualaikum. Sahur bu, sahur pak,” teriak mereka sambil mengetuk pintu rumah warga yang bermukim di bawah kolong jembatan tersebut.
Satu per satu nasipun dibagi-bagi. Para penduduk yang mendapat nasi bungkus langsung berterimakasih. “Mudah-mudahan banyak rezekinya ya,” ucap wanita tua yang tinggal di rumah papan berukuran kecil dan tidur beralaskan tikar bersama keluarganya.

Baik Lili, Alice, Ita, Lidya, Lala maupun Sinta tampak begitu bersemangat mengetuk rumah penduduk di situ . Tak sampai satu jam, nasi kotak yang mereka bawa ludes terbagi. Merekapun akhirnya pulang. (ila)

Anak Medan Aksi Sahur On The Road

Ramadan sudah memasuki pekan ketiga. Suasana menjelang sahur di jalanan Kota Medan nampak berbeda. Tepatnya, di Minggu dini hari (5/8). Jalanan Kota Medan menjelang sahur ramai dengan konvoi kendaraan yang melakukan aksi sahur on the road.

Keramaian ruas jalan tak juga surut meski sudah menjelang Minggu dini hari. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 Wib, tapi ruas jalan di Kota Medan masih dipenuhi puluhan pengendara sepeda motor (bukan genk motor). Ada juga mobil berkonvoi di beberapa ruas jalan lainnya. Ya, mereka melakukan aksi sahur on the road.

Dengan membawa beberapa kantungan plastik berukuran besar berisi puluhan nasi bungkus, para pengendara sepeda motor tersebut tampak begitu riang berkeliling melintasi Jalan Juanda Medan, Jalan Pemuda, Jalan Kejaksaan, dan sejumlah jalan lainnya.

Malam itu, sanking banyaknya sahur on the road yang dilakukan anak-anak kota Medan dari kelompok yang berbeda, membuat para pengemis dan gelandangan banjir rezeki nasi bungkus. Satu orang bisa dapat tiga bahkan empat nasi bungkus. Sampai-sampai, para pengemis dan gelandangan menolak ketika ada juga kelompak lain dari sahur on the road yang juga memberikan nasi bungkus.

Usai mengikuti sahur on the road dari konvoi sepeda motor, artawan koran ini beralih mengikuti sahur on the road rombongan konvoi beberapa mobil yang kebetulan melintas di depan wartawan koran ini. Konvoi mobil pribadi itu bergerak menuju Jalan Kejaksaan Medan, lalu singgah ke pemukiman penduduk di bawah kolong jembatan Sungai Deli di Jalan Kejaksaan Medan.

Mereka merupakan pengusaha muda di Medan. Di antaranya bernama Ari, Lili, Alice, Ita, Lidya, Lala, Sinta berserta para suami. “Kami langsung door to door saja mengantar nasi kepada warga yang kurang mampu untuk makan sahur,” kata Lidya yang genap berusia 24 tahun malam itu.

Dengan membawa berkotak-kotak nasi, mereka berjalan menuruni anak tangga di bawah kolong jembatan tersebut untuk menemui penduduk di situ. “Assalamualaikum. Sahur bu, sahur pak,” teriak mereka sambil mengetuk pintu rumah warga yang bermukim di bawah kolong jembatan tersebut.
Satu per satu nasipun dibagi-bagi. Para penduduk yang mendapat nasi bungkus langsung berterimakasih. “Mudah-mudahan banyak rezekinya ya,” ucap wanita tua yang tinggal di rumah papan berukuran kecil dan tidur beralaskan tikar bersama keluarganya.

Baik Lili, Alice, Ita, Lidya, Lala maupun Sinta tampak begitu bersemangat mengetuk rumah penduduk di situ . Tak sampai satu jam, nasi kotak yang mereka bawa ludes terbagi. Merekapun akhirnya pulang. (ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/