Pasca Hasil Mengecewakan di Olimpiade London 2012
JAKARTA- Sejauh ini PB PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) belum memberikan statemen resmi setelah bulu tangkis meraih hasil mengecewakan di Olimpiade London 2012. Dihubungi tadi malam, Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto mengatakan, untuk saat ini PBSI belum bisa berkomentar banyak, karena masih harus menunggu laporan dari manajer tim.
“Kami masih menunggu laporan dari manajer tim di Olimpiade, Pak Sabar Yudo (Saroso). Dia belum melaporkan ke kita,” ujar Yacob.
“Kalau saya berkomentar sekarang takutnya nanti situasinya main keruh. Mungkin satu dua hari ke depan sudah ada laporan dari manajer tim,” sambungnya.
Yacob menyatakan, keterangan dari manajer tim sangat diperlukan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi sehingga para pemain gagal mempersembahkan prestasi terbaik. “Manajer tahu apa yang terjadi di tim. Setelah mendapat laporan PBSI akan mengambil sikap,” tegasnya.
Yacob menyatakan PBSI hanya akan meminta keterangan kepada manajer tim dan tidak akan meminta keterangan kepada pemain atas apa yang terjadi di London.
Seperti diketahui, bulutangkis yang selama ini menjadi andalan kontingen Merah Putih tampil jeblok di Olimpiade London. Tak satupun dari sembilan pemain yang tampil berhasil mempersembahkan medali. Padahal sejak kali pertama dipertandingkan para pebulutangkis terbaik Indonesia selalu berhasil meralih medali emas. Tapi kali ini ini medali perunggu pun tak bisa diraih.
Tak hanya itu, di Olimpiade London, ganda putrid Indonesia Greysia Polii/Meiliana Jauhari juga tersangkut skandal pertandingan sehingga harus didiskualifikasi bersama tiga pasangan ganda lainnya. Keempat ganda putri tersebut dinilai memanipulasi permainan agar kalah di pertandingan untuk menghindari lawan berat di babak berikutnya. Selain Greysia Polii/Meiliana Jauhari, tiga pasangan yang didiskualifikasi adalah unggulan pertama Tongkok Wang Xiaoli/Yu Yang, dua ganda putri Korea Selatan; Jung Kyung-eun/Kim Ha-na serta Ha Jung-eun/Kim Min-jung.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyatakan keempat ganda putri itu tidak bermain sepenuh hati dan bersikap tidak sportif satu sama lain. Skandal yang mencoreng cabor bulu tangkis itu dimulai ketika ganda putri Tiongkok, Wang/Yu Yang yang bermain lamban melawan ganda putri Korsel, Jung/Kim. Pasangan Tiongkok berusaha mengalah agar tidak menjadi pemuncak grup. Sebab dengan begitu Wang/Yu terhindar dari ganda putri Tiongkok lainnya, Tian Qing/Zhao Yunlei di babak delapan besar. Permainan serupa dipertontonkan Jung/Kim. Mereka terlihat bermain ogah-ogahan agar kalah dan tidak menjadi pemuncak grup untuk menghindari bertemu Tian/Zhao di fase delapan besar.
Nah, “main sabun” itu ternyata menular ke pasangan Korsel, Ha/Kim dan Greysia/Meiliana. Kedua ganda putri tersebut bermain ala kadarnya untuk menghindari menang dan menjadi juara grup. (ali/jpnn)