Buntut Kegagalan Indonesia Mempertahankan Tradisi Emas Olimpiade
JAKARTA- Prestasi olahraga Indonesia yang merosot seolah mencapai klimaksnya ketika kontingen Merah Putih gagal meraih medali emas di Olimpiade London. Pemerintah melalui Kemenpora sangat menyayangkan kegagalan Indonesia mempertahankan tradisi medali emas di Olimpiade London 2012.
Di sela acara buka puasa di Kantor Kemenpora Kamis malam kemarin Menpora Andi Mallarangeng berharap kondisi ini tidak terulang di Olimpiade 2016.
“Sayang sekali kita tak berhasil memperoleh emas. Selama ini kita hanya bergantung pada satu cabang saja. Yaitu bulu tangkis. Kalau ini gagal, prestasi di Olimpiade akan turun,” kata Andi Mallarangeng.
Ke depan, Menpora berharap ada lima sampai sepuluh cabang yang bisa diandalkan dalam kejuaraan internasional. Karena itu, lembaga-lembaga pembina olahraga seperti KONI, KOI, Satlak Prima dan pengurus besar (PB) harus duduk bersama merumuskan program-program pembinaan dan prestasi.
“Kita perlu cabang-cabang yang harus jadi tumpuan baru untuk peroleh medali, misalnya angkat besi. KONI, KOI, Prima dan PB-PB harus duduk bersama untuk menyiapkan cabang olimpik. Kita masih punya waktu untuk merumuskan itu,” lanjutnya.
Menurut Andi, pihaknya juga siap mengucurkan dana untuk program pembinaan serta pelatnas bagi atlet-atlet melalui Satlak Prima. Tahun ini, Kemenpora menyiapkan anggaran senilai 200 miliar. “Kami berharap tahun depan bisa lebih besar lagi. Kalau bisa dua kali lipat Rp 400 miliar karena ada ajang SEA Games,” tegas mantan juru bicana Kepresidenan ini.
Sementara itu, Ketua KONI Pusat Tono Suratman menyatakan, delapan cabang yang mengikuti Olimpiade London akan mendapat prioritas dalam hal pembinaan. “Delapan cabang itu akan jadi prioritas. Kalau bisa, atlet-atletnya juga harus lebih banyak. Mereka akan dibina untuk persiapan kejuaraan-kejuaraan, mulai SEA Games hingga Olimpiade,” kata Tono.
Sebelumnya, Tono juga mengungkapkan akan melakukan restrukturisasi Satlak Prima sehubungan dengan kegagalan mempertahankan tradisi medali emas di Olimpiade London 2012. Tono juga berkeinginan merekrut mantan atlet yang berpotensi untuk duduk dalam kepengurusan Satlak Prima.
Pada acara Kamis kemarin, Menpora Andi Mallarangeng juga memberikan penghargaan berupa uang sebesar Rp400 juta kepada Triyatno yang berhasil meraih medali perak, dan Rp200 juta untuk Eko Yuli Irawan yang meraih medali perunggu. Selain untuk atlet, Kemenpora memberi penghargaan kepada pelatih angkat berat, Lukman Rp75 juta. Sebelumnya, mereka juga mendapat bonus dari PT KAI yang merupakan bapak angkat dari PB PABBSI. (ali/jpnn)