28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Padi Siap Panen Terendam Banjir

LANGKAT-  Sedikitnya 400 hektar padi siap panen di Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat terendam banjir sejak Senin (4/4).  Akibatnya, warga kesulitan  melakukan pemanenan dan harus menjemur sendiri padi mereka.

Menurut Suparman (42) salah seorang petani di Karang Gading menjelaskan, disebabkan terendamnya padi mereka oleh banjir, membuat mereka enggan untuk mamanen padi mereka karena harga gabah tidak sesuai dengan modal dikeluarkan.

“Sejak musim hujan sepekan tarakhir, membuat padi yang sudah siap panen terendam air, mengakibatkan tengkulak tidak menerima hasil gabah kami sebelum dijemur terlebih dahulu,” keluh Parman.

Terendamnya pesawahan mereka, disebabkan tidak adanya saluran irigasi guna membuang air hujan. Karena, seluruh areal persawahan di Karang Gading, merupakan tanah hujan. “Sawah kami semuanya tadah hujan, jadi tidak ada saluran pembuangan airnya,” kata dia.

Masih kata Suparman, dampak dari curah hujan yang tinggi tersebut, juga merendam sebagian besar jalan menuju sawah, sehingga jalan menjadi becek dan pekerja pemotong padi pun tidak mau memanen padi petani karena kesulitan. Alhasil, puluhan petani merugi karena tanaman padi siap panen mereka terkubur lumpur. (ndi)

LANGKAT-  Sedikitnya 400 hektar padi siap panen di Desa Karang Gading, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat terendam banjir sejak Senin (4/4).  Akibatnya, warga kesulitan  melakukan pemanenan dan harus menjemur sendiri padi mereka.

Menurut Suparman (42) salah seorang petani di Karang Gading menjelaskan, disebabkan terendamnya padi mereka oleh banjir, membuat mereka enggan untuk mamanen padi mereka karena harga gabah tidak sesuai dengan modal dikeluarkan.

“Sejak musim hujan sepekan tarakhir, membuat padi yang sudah siap panen terendam air, mengakibatkan tengkulak tidak menerima hasil gabah kami sebelum dijemur terlebih dahulu,” keluh Parman.

Terendamnya pesawahan mereka, disebabkan tidak adanya saluran irigasi guna membuang air hujan. Karena, seluruh areal persawahan di Karang Gading, merupakan tanah hujan. “Sawah kami semuanya tadah hujan, jadi tidak ada saluran pembuangan airnya,” kata dia.

Masih kata Suparman, dampak dari curah hujan yang tinggi tersebut, juga merendam sebagian besar jalan menuju sawah, sehingga jalan menjadi becek dan pekerja pemotong padi pun tidak mau memanen padi petani karena kesulitan. Alhasil, puluhan petani merugi karena tanaman padi siap panen mereka terkubur lumpur. (ndi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/