Ada banyak alasan mengapa umat Kristen hidupnya biasa-biasa saja. Padahal Yesus pernah berkata bahwa setelah Dia meninggal, akan ada orang-orang yang bahkan bisa melakukan perkara yang lebih hebat dari-Nya dalam hal mujizat.
Namun, kehidupan biasanya berjalan begitu saja. Kenapa? Ini dia alasannya beserta cara mengatasinya dari versi Greg Stier.
1. Rasa Takut
Membagikan iman seringkali terasa menakutkan buat umat percaya. Kita merasa bisa kehilangan muka dan teman-teman jika kita berkomunikasi tentang iman kita. Ketika disuruh memilih antara diterima oleh orang-orang atau membagikan berita baik kepada orang lain seringkali kita memilih untuk diam.
Cara mengatasinya: “(berdoalah) juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil, yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan.
Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara.” (Ef 6:19-20)
2. Tidak Mengerti
Ada banyak umat Kristen yang di dalam hatinya ingin membagi iman mereka tapi mereka tidak tahu apa yang harus dikatakan. Sayangnya, jika ditanya agar pergi mengabarkan Injil, jawaban yang diterima rata-rata “um” atau hanya diam.
Cara mengatasinya : Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci (1 Kor 15:3-4)
3. Kesombongan
Ada juga yang berpikir bahwa hal tersebut bukan tugas mereka. Bukankah untuk itu mereka memberikan persembahan, agar para pendeta yang melakukan tugas membagikan Kabar Baik itu? Ada yang mau menyanyikan lagu tentang Yesus, mengajar Sekolah Minggu, namun tidak mau berbicara kepada orang lain tentang Yesus.
Cara mengatasinya : Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya
“Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, katanya : “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit, Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” (Luk 5:30-32)
4. Apatis
Banyak juga yang tidak peduli dengan keselamatan orang yang terhilang. Mereka percaya bahwa ada neraka. Mereka tahu bahwa orang yang tidak mengenal Yesus akan pergi ke sana. Namun mereka, dengan alasan apapun, tidak mau peduli. Mereka kehilangan cinta mula-mula dan karena itu menolak melakukan apa yang diperintahkan.
Cara mengatasinya : Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala (Mat 9:36)
5. Teologi yang Salah
Tentu teologi yang salah ini punya ukuran tertentu. Bagian ekstrim menjadikannya sebagai mistis dan karena itu meninggalkan penginjilan. Sisi lainnya menggunakan doktrin ataupun menjadi pilihan Tuhan. Jika Tuhan berdaulat dalam penyelamatan, buat apa lagi menginjil?
“Meskipun saya percaya kedaulatan Tuhan di dalam penyelamatan, saya juga sangat percaya bahwa jika seseorang tidak mendengar dan percaya kepada Injil maka mereka tetap di dalam kutuk.
Saya memilih untuk tidak memecahkan teka-teki yang ada namun lebih hidup di antara kedaulatan Tuhan dan tanggung jawab saya sebagai umat percaya.” kata Greg Stier, pendiri Dare 2 Share Ministries International.
Cara mengatasinya : Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal (2 Tim 2:10)
Lima penghalang yang dibagikan Stier ini memang mempengaruhi kita dalam bersaksi untuk memuliakan Tuhan, agar orang lain merasakan kasih-Nya. Karena itu, ketika kita merasa tidak sanggup, lihatlah firman-firman Tuhan di atas dan bertindaklah. (tms/jc)