MEDAN- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara, Rudolf Pardede, mengisyaratkan turut ambil bagian dalam bursa pencalonan di Pilgubsu yang dihelat pada 7 Maret tahun depan.
Rudolf dipastikan bertarung menyusul keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menuntaskan status legalitas ijazahnya yang kontroversial.
Putera taipan almarhum TD Pardede yang menjadi orang nomor satu di Sumut menggantikan HT Rizal Nurdin yang tewas dalam kecelakaan Boeing 737-200 Mandala Airlines 5 September 2005 silam itu akan diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
alam struktur kepengurusan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerindra Sumut, Rudolf tercatat sebagai ketua Dewan Penasehat.
Diketahui, dalam proses pencalonan Pilgubsu ini, Gerindra menjalin kesepakatan bersama (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Partai Indonesia Baru (PIB) dan Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) untuk mengusung calon bersama.
Ketua DPD Gerinda Sumut Ramses Simbolon di Kantor DPD Gerindra Sumut, Jalan Menteng Raya, Medan, Selasa (11/9), menyatakan, partainya bulat mengusung kader terbaik untuk maju sebagai calon di Pilgubsu tahun depan.
Ramses mengatakan tiga kursi yang dimiliki Gerindra Sumut di DPRD Sumut, empat kursi dari PPRN plus satu kursi dari PIB sudah menjadi modal kuat untuk mengusung Rudolf ke Sumut 1. ‘’Artinya sudah di tangan delapan kursi, kami tinggal mencari tujuh kursi lagi sebagai syarat dukungan pencalonan sesuai ketentuan UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah yang mensyaratkan 15 kursi untuk mengajukan pasangan calon,’’ katanya.
Akibat kontroversi legalitas ijazah miliknya, Rudolf pernah gagal mencalonkan diri sebagai wali kota Medan di Pilkada Kota Medan tahun 2010 silam.
Kendati Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan memenangkan gugatan mantan Ketua DPD PDIP Sumut itu, namun KPUD Kota Medan tetap melanjutkan Pilkada tanpa menyertakan Rudolf yang berpasangan dengan Afifuddin Lubis,
Bendahara DPD Gerindra Sumut Richard Sidabutar, menambahkan, cukup banyak kalangan tokoh masyarakat menginginkan Rudolf tampil kembali memimpin Sumut.
Pasalnya, selama kepemimpinannya menjadi gubernur, Sumut tercatat sebagai wilayah paling stabil dan jauh dari konflik horizontal dengan populasi yang cukup heterogen. Selain itu, lanjut Richard, jejak-rekam Rudolf relatif bersih karena tak ada masalah hukum yang menjerat dirinya secara langsung.
“Masyarakat sudah tahu selama Pak Rudolf memimpin Pempropsu tidak ada kasus hukum yang menjeratnya. Dia pemimpin yang tak tersangkut kasus korupsi,” dia menguatkan.
Disinggung peluang Rudolf lolos sebagai cagubsu, Richard menegaskan, soliditas yang ditunjukkan Gerindra, PPRN, dan PPIB akan memudahkan untuk menggandeng partai lain sebagai kawan koalisi. ‘’Kalau kans menang tentunya terbuka karena masyarakat Sumut sudah sangat kenal dengan Rudolf yang pernah menjadi Gubsu. Saat ini dia (Rudolf, Red) anggota DPD yang aktif menyalurkan aspirasi warga Sumut ke Senayan,” terangnya. (ari)