26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jadwal Kloter 19 Mundur Sepekan

MEDAN- Jadwal keberangkatan Kloter 19/MES berjumlah 62 orang asal Medan dan perorangan diundur hingga sepekan ke depan dari Kamis (11/10) menjadi Rabu (17/10). Pasalnya, jamaah calon haji Kloter 19/MES akan bergabung dengan calon haji asal Palembang dan Aceh. Demikian dikatakan Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Sazli Nasution, Kamis (4/10).

“Keberangkatan jamaah calhaj Kloter 19/MES ini diundur karena menunggu jamaah calhaj yang berasal dari Palembang dan Aceh. Nantinya mereka akan berangkat pada 17 Oktober sekitar pukul 08.30 WIB,” ujar Sazli Nasution.

Disebutkannya, jamaah calhaj asal Palembang yang tergabung dalam Kloter 21 berjumlah 103 orang akan diangkut pesawat airbus seri 358 take off dari Bandara Palembang sekitar pukul 06.30 dan transit di Bandara Polonia sekitar pukul 07.30.  Sedangkan jamaah calhaj asal Banda Aceh yang tergabung dalam Kloter 13 berjumlah 58 orang akan dibawa ke Medan dengan Flight GS 147.

“Jadi embarkasi Banda Aceh dan Palembang bergabung dengan embarkasi terdekat yakni Embarkasi Medan. Keberangkatan Kloter 19/MES ini diundur karena menunggu kedatangan jamaah calhaj asal Palembang dan Banda Aceh. Mereka nantinya menginap dulu di Ahmed sebelum diberangkatkan dari Bandara Polonia Medan,” ungkapnya.

Lanjut Sazli, dari hingga saat ini tercatat sudah 11 Kloter atau sekitar 4952 jamaah calhaj plus petugas haji yang diberangkatkan ke tanah suci melalui Embarkasi Medan. Sisanya 3372 orang yang nantinya akan diberangkatkan. Sumut sendiri terdiri dari 19 kelompok terbang.

Sementara itu, lanjutnya, untuk mengisi kekosongan atau tidak masuknya jamaah calhaj ke Asrama Haji Medan (Ahmed), maka PPIH melakukan fogging dan pembersihan kawasan Ahmed untuk menyambut kedatangan jamaah calhaj nantinya. “Selama kekosongan tersebut, maka panitia berinisiatif melakukan fogging sarang nyamuk dan membersihkan kawasan Ahmed ini. Kita harapkan jamaah calhaj mendapat kenyamanan baik sebelum berangkat ke tanah suci maupun setelah tiba di Mekah nantinya,” beber Sazli.

Keterlambatan Pesawat Kian Memprihatinkan

Sementara itu, kasus keterlambatan penerbangan jamaah haji dari Indonesia menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah semakin memprihatinkan. Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bakal menyurati Kementerian Agama (Kemenag) dan maskapai Garuda Indonesia serta Saudi Arabian Airlines untuk membenahi kualitas ketepatan waktu penerbangan.

Ketua PPIH Arab Saudi Syairozi Dimyathi kepada tim Media Centeri Haji (MCH) Kemenag di Jeddah kemarin (4/10) menuturkan, keterlambatan jadwal landing pesawat pengangkut jamaah haji di Jeddah dalam 13 hari terakhir lumayan menghawatirkan. “Bahkan ada keterlambatan hingga tujuh jam lebih,” kata dia.

Rekor keterlambatan paling parah saat ini masih dipegang oleh kloter 8 embarkasi Palembang yang diterbangkan Garuda Indonesia pada 29 September lalu. Jadwal pendaratan kloter 8 embarkasi Palembang ini molor hingga sepuluh jam. Saat ditegur, pihak maskapai masih beralasan soal slot time dan masalah teknis terus.

Syairozi menuturkan, meskipun kasus delayed ketibaan pesawat haji ini lumayan banyak, secara umum tidak mengganggu pelayanan jamaah di bandara Jeddah. Dia menuturkan, alasan pasti terkait banyaknya keterlambatan ini adalah urusan teknis dan hanya diketahui oleh pihak maskapai.
“Sayangnya, kami tidak pernah menerima laporan (keterlambatan jadwal pendaratan, red) secara kongkret,”” tutur Syairozi. (far/wan/jpnn)

MEDAN- Jadwal keberangkatan Kloter 19/MES berjumlah 62 orang asal Medan dan perorangan diundur hingga sepekan ke depan dari Kamis (11/10) menjadi Rabu (17/10). Pasalnya, jamaah calon haji Kloter 19/MES akan bergabung dengan calon haji asal Palembang dan Aceh. Demikian dikatakan Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan, Sazli Nasution, Kamis (4/10).

“Keberangkatan jamaah calhaj Kloter 19/MES ini diundur karena menunggu jamaah calhaj yang berasal dari Palembang dan Aceh. Nantinya mereka akan berangkat pada 17 Oktober sekitar pukul 08.30 WIB,” ujar Sazli Nasution.

Disebutkannya, jamaah calhaj asal Palembang yang tergabung dalam Kloter 21 berjumlah 103 orang akan diangkut pesawat airbus seri 358 take off dari Bandara Palembang sekitar pukul 06.30 dan transit di Bandara Polonia sekitar pukul 07.30.  Sedangkan jamaah calhaj asal Banda Aceh yang tergabung dalam Kloter 13 berjumlah 58 orang akan dibawa ke Medan dengan Flight GS 147.

“Jadi embarkasi Banda Aceh dan Palembang bergabung dengan embarkasi terdekat yakni Embarkasi Medan. Keberangkatan Kloter 19/MES ini diundur karena menunggu kedatangan jamaah calhaj asal Palembang dan Banda Aceh. Mereka nantinya menginap dulu di Ahmed sebelum diberangkatkan dari Bandara Polonia Medan,” ungkapnya.

Lanjut Sazli, dari hingga saat ini tercatat sudah 11 Kloter atau sekitar 4952 jamaah calhaj plus petugas haji yang diberangkatkan ke tanah suci melalui Embarkasi Medan. Sisanya 3372 orang yang nantinya akan diberangkatkan. Sumut sendiri terdiri dari 19 kelompok terbang.

Sementara itu, lanjutnya, untuk mengisi kekosongan atau tidak masuknya jamaah calhaj ke Asrama Haji Medan (Ahmed), maka PPIH melakukan fogging dan pembersihan kawasan Ahmed untuk menyambut kedatangan jamaah calhaj nantinya. “Selama kekosongan tersebut, maka panitia berinisiatif melakukan fogging sarang nyamuk dan membersihkan kawasan Ahmed ini. Kita harapkan jamaah calhaj mendapat kenyamanan baik sebelum berangkat ke tanah suci maupun setelah tiba di Mekah nantinya,” beber Sazli.

Keterlambatan Pesawat Kian Memprihatinkan

Sementara itu, kasus keterlambatan penerbangan jamaah haji dari Indonesia menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah semakin memprihatinkan. Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bakal menyurati Kementerian Agama (Kemenag) dan maskapai Garuda Indonesia serta Saudi Arabian Airlines untuk membenahi kualitas ketepatan waktu penerbangan.

Ketua PPIH Arab Saudi Syairozi Dimyathi kepada tim Media Centeri Haji (MCH) Kemenag di Jeddah kemarin (4/10) menuturkan, keterlambatan jadwal landing pesawat pengangkut jamaah haji di Jeddah dalam 13 hari terakhir lumayan menghawatirkan. “Bahkan ada keterlambatan hingga tujuh jam lebih,” kata dia.

Rekor keterlambatan paling parah saat ini masih dipegang oleh kloter 8 embarkasi Palembang yang diterbangkan Garuda Indonesia pada 29 September lalu. Jadwal pendaratan kloter 8 embarkasi Palembang ini molor hingga sepuluh jam. Saat ditegur, pihak maskapai masih beralasan soal slot time dan masalah teknis terus.

Syairozi menuturkan, meskipun kasus delayed ketibaan pesawat haji ini lumayan banyak, secara umum tidak mengganggu pelayanan jamaah di bandara Jeddah. Dia menuturkan, alasan pasti terkait banyaknya keterlambatan ini adalah urusan teknis dan hanya diketahui oleh pihak maskapai.
“Sayangnya, kami tidak pernah menerima laporan (keterlambatan jadwal pendaratan, red) secara kongkret,”” tutur Syairozi. (far/wan/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/