28 C
Medan
Sunday, February 23, 2025
spot_img

Hampir 90 Persen Perusahaan di Sumut Abaikan CSR

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

MEDAN- Sumatera Utara menjadi tempat sekitar 1.600 perusahaan tumbuh dan berkembang. Dari jumlah itu, ternyata baru 12,5 persen atau sekitar 200 perusahaan yang menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat. Sebagian besarnya, masih mengabaikan tanggung jawab social yang sesuai peraturan, harus dijalankan. Meski demikian, angka itu sudah besar karena dimayoritas oleh perusahaan besar dan langsung manfaatnya dinikmati masyarakat umum.

Hal ini dikatakan Kepala Badan Lingkungan Hidupo (BLH) Sumut, Hidayati di sela-sela acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia serta Dies Natalis Univeritas Sumatera Utara (USU) dan CSR ke-5 Tahun 2012, di PEndopo USU, Jumat (5/10).
Menurutnya, perusahaan yang belum melakukan program CSR ini rata-rata merupakan  perusahaan menengah kecil sehingga kurang diekspos kegiatan kemasyarakatannya.  Namun, begitupun tetap diharapkan setengah dari total perusahaan yang ada harus  melakukan CSR karena ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya disekitar  lingkungan perusahaan.

“Kegiatan CSR itu banyak, seperti yang ada pada pameran ini seperti membuat produk  ramah lingkungan dengan mengajak masyarakat ikut menjaga dan memanfaatkan yang ada  disekitar lingkungan untuk menambah pendapatan masyarakat tersebut,” katanya.

Dengan kegiatan pameran lingkungan hidup dan CSR ke 5 ini, lanjut Ida, menunjukkan kepedulian perusahaan dalam menjaga lingkungan dengan berbagai kegiatan untuk mengajak masyarakat ikut handil memanfaatkan peluang yang ada.
“Setiap tahun pameran ini kita selalu lakukan dan ini sudah yang ke lima kali. Dengan  kegiatan ini kita selalu mengajak mahasiswa, anak-anak sekolah dan masyarakat umum  untuk lebih peduli terhadap lingkungan, karena banyak yang dapat dikerjakan dari lingkungan sekitar dalam menambah pendapatan,” imbuhnya.

Masyarakat juga, lanjut Ida, dapat memanfaatkan wadah dan pameran karena ini memberi  wawasan tentang lingkungan. Setiap tahunnya yang mengikuti pamaren juga terus meningkat yakni sekitar 70 stand dan jumlah peserta dan jenis-jenis yang bertambah.

Pameran yang memamerkan prestasi maupun program di bidang lingkungan itu dilaksanakan tiga hari mulai 5-7 Oktober 2012.Dalam pameran tersebut juga dilaksanakan seminar lingkungan, aneka lomba bertema lingkungan, baik puisi mencipta lagu maupun kreasi daur ulang. “Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumut untuk dan melihat berbagai produk daur ulang dipamerkan dalam pekan raya lingkungan hidup tersebut,” tuturnya.
Plt Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pudjonugroho yang hadir membuka pameran lingkungan hidup yang mengusung tema “Ekonomi Hijau: Ubah Prilaku Tingkatkan Kualitas Lingkungan”, mengatakan, pentingnya kegiatan sosial kolaborasi antara akademik, goverment atau pemerintah dan pelaku bisnis.

“Dalam pameran ini sudah terlihat kolaborasi itu karena semua menyatu untuk memicu komitmen semua pihak melestarikan lingkungan hidup dan merubah perilaku,” katanya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat dan pengunjung untuk menjaga lingkungan karena ini sangat penting yang bisa diwariskan kepada anak cucu penerus bangsa.
“Tidak hanya perusahaan atau pihak akademik dan pemerintah yang bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan sekitar, tapi ini menjadi tugas kita semua masyaraat Indonesia agar bumi tetap lestari dengan lingkungan yang sehat. Banyak yang bisa dilakukan dalam menjaga lingkungan dan semua juga dapat memanfaatkannya,” pungkas Gatot. (rel/tms)

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

MEDAN- Sumatera Utara menjadi tempat sekitar 1.600 perusahaan tumbuh dan berkembang. Dari jumlah itu, ternyata baru 12,5 persen atau sekitar 200 perusahaan yang menjalankan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat. Sebagian besarnya, masih mengabaikan tanggung jawab social yang sesuai peraturan, harus dijalankan. Meski demikian, angka itu sudah besar karena dimayoritas oleh perusahaan besar dan langsung manfaatnya dinikmati masyarakat umum.

Hal ini dikatakan Kepala Badan Lingkungan Hidupo (BLH) Sumut, Hidayati di sela-sela acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia serta Dies Natalis Univeritas Sumatera Utara (USU) dan CSR ke-5 Tahun 2012, di PEndopo USU, Jumat (5/10).
Menurutnya, perusahaan yang belum melakukan program CSR ini rata-rata merupakan  perusahaan menengah kecil sehingga kurang diekspos kegiatan kemasyarakatannya.  Namun, begitupun tetap diharapkan setengah dari total perusahaan yang ada harus  melakukan CSR karena ini sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya disekitar  lingkungan perusahaan.

“Kegiatan CSR itu banyak, seperti yang ada pada pameran ini seperti membuat produk  ramah lingkungan dengan mengajak masyarakat ikut menjaga dan memanfaatkan yang ada  disekitar lingkungan untuk menambah pendapatan masyarakat tersebut,” katanya.

Dengan kegiatan pameran lingkungan hidup dan CSR ke 5 ini, lanjut Ida, menunjukkan kepedulian perusahaan dalam menjaga lingkungan dengan berbagai kegiatan untuk mengajak masyarakat ikut handil memanfaatkan peluang yang ada.
“Setiap tahun pameran ini kita selalu lakukan dan ini sudah yang ke lima kali. Dengan  kegiatan ini kita selalu mengajak mahasiswa, anak-anak sekolah dan masyarakat umum  untuk lebih peduli terhadap lingkungan, karena banyak yang dapat dikerjakan dari lingkungan sekitar dalam menambah pendapatan,” imbuhnya.

Masyarakat juga, lanjut Ida, dapat memanfaatkan wadah dan pameran karena ini memberi  wawasan tentang lingkungan. Setiap tahunnya yang mengikuti pamaren juga terus meningkat yakni sekitar 70 stand dan jumlah peserta dan jenis-jenis yang bertambah.

Pameran yang memamerkan prestasi maupun program di bidang lingkungan itu dilaksanakan tiga hari mulai 5-7 Oktober 2012.Dalam pameran tersebut juga dilaksanakan seminar lingkungan, aneka lomba bertema lingkungan, baik puisi mencipta lagu maupun kreasi daur ulang. “Kita mengimbau kepada seluruh masyarakat Sumut untuk dan melihat berbagai produk daur ulang dipamerkan dalam pekan raya lingkungan hidup tersebut,” tuturnya.
Plt Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Gatot Pudjonugroho yang hadir membuka pameran lingkungan hidup yang mengusung tema “Ekonomi Hijau: Ubah Prilaku Tingkatkan Kualitas Lingkungan”, mengatakan, pentingnya kegiatan sosial kolaborasi antara akademik, goverment atau pemerintah dan pelaku bisnis.

“Dalam pameran ini sudah terlihat kolaborasi itu karena semua menyatu untuk memicu komitmen semua pihak melestarikan lingkungan hidup dan merubah perilaku,” katanya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat dan pengunjung untuk menjaga lingkungan karena ini sangat penting yang bisa diwariskan kepada anak cucu penerus bangsa.
“Tidak hanya perusahaan atau pihak akademik dan pemerintah yang bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan sekitar, tapi ini menjadi tugas kita semua masyaraat Indonesia agar bumi tetap lestari dengan lingkungan yang sehat. Banyak yang bisa dilakukan dalam menjaga lingkungan dan semua juga dapat memanfaatkannya,” pungkas Gatot. (rel/tms)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/