MEDAN-Selama September 2012, Pencapaian Uang Pinjaman (UP) atau Marhun Bih di Pegadaian Syariah melebihi target. Realisasinya tercatat Rp185,632 miliar atau 100,33 persen dari target September 2012 sebesar Rp185,027 miliar. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah mengetahui bahwa sistem syariah lebih mengguntungkan.
Asisten Manager Bisnis Syariah PT Pegadaian Wilayah Sumut-Aceh Ngadimin, menyatakan, omzet sampai September 2012 sebesar Rp1,595 triliun atau tercapai 71,87 persen dari target 2012 sebesar Rp2,22 triliun. Dengan tingkat pertumbuhan naik 62,6 persen dari pencapaian sampai dengan September 2012.
“Sistem syariah sudah sesuai dengan ajaran Islam, dan dianggap lebih mengguntungkan. Salah satu keuntungannya, perhitungan syariah dihitung persepuluh hari. Sedangkan untuk pegadaian konvensional dihitung per lima belas hari. Walau secara umum, tidak ada perbedaan signifikan di antara keduanya,” jelasnya.
Sedangkan untuk realisasi barang jaminan atau Marhun pada September 2012 sebesar 41,824 potong atau 36,78 persen dari target pada September 2012 sebanyak 113.700 potong. Pencapaian sampai dengan September 2012 sebesar 348.433 potong atau tercapai 24,85 persen dari target 2012 sebanyak 1.402.263 potong. Ngadimin menambahkan, pertumbuhan naik sebesar 27,19 persen dari pencapaian sampai September 2011. “Untuk jumlah nasabah yang biasa kami sebut rahin sampai September 2012 tercatat 262.688 orang atau tercapai 78,72 persen, dari target 2012 sebesar 333.693 orang. Jika dibanding September 2011 mengalami peningkatan 26,89 persen,” paparnya.
Dia juga mengatakan, jumlah outlet syariah sampai dengan September 2012 sebanyak 86 outlet yang terdiri dari kantor cabang 21 outlet, UPC 65 outlet. Jumlah outlet mengalami penambahan sebanyak 13 outlet dibanding 2011 sebanyak 73 outlet. Sementara itu, Asisten Manager Bisnis PT Pegadaian Wilayah Sumut-Aceh Hadi Nuryanto, mengatakan, pegadaian konvensional pada September 2012 mengalami pertumbuhan 41,9 persen jika dibanding periode 2011 lalu. Realisasi pencapaian uang pinjaman pada September 2012 sebesar Rp490,702 miliar atau 101,7 persen dari target Rp482,505 miliar. Sampai dengan September 2012 tercapai sebesar Rp 4,217 triliun atau 72,84 persen dari target 2012 sebesar Rp5,79 triliun. “Tingkat pertumbuhan naik 41,9 persen dari pencapaian sampai dengan September 2011 sebesar Rp2,972 triliun,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, realisasi pencapaian barang jaminan pada September 2012 sebesar Rp156,328 potong atau tercapai 102,5 persen dari target pada September 2012 sebanyak 152,517 potong. Realisasi target tahunan tercapai 75,01 persen dari target 2012 sebanyak 1.830.149 potong. Tingkat pertumbuhan naik 18,06 persen dari pencapaian sampai dengan September 2011. “Pada umumnya, barang jaminan masih berupa emas, kemudian barang elektronika, dan lainnya,” tandasnya. (ram)