MEDAN – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan, akui beberapa sekolah di Kota Medan memiliki keterbatasan guru di bidang mata pelajaran ekonomi dan geografi. Sehingga tak jarang pelajaran geografi dan ekonomi diajarkan guru yang bukan termasuk bidangnya.
“Untuk jumlah pasti kekurangan guru di dua mata pelajaran tersebut memang belum terdata. Namun berdasarkan data pemerataan guru yang sedang dihimpun sekolah-sekolah di Kota Medan, jumlah guru geografi dan ekonomi sangat terbatas,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, M Rajab Lubis, saat dikonfirmasi Minggu (28/10).
Karenanya, sambung Rajab, dalam rangka pemerataan guru yang sedang berlangsung, akan terlihat secara pasti kekurangan dan kelebihan guru. Sehingga, dalam proses menerimaan guru PNS (pegawai negeri sipil) nanti, pemerintah daerah bisa menjaring guru-guru yang sesuai. “Sehingga setiap mata pelajaran di sekolah diajarkan oleh guru yang kompeten dan memahami ilmu tersebut,”ujar Rajab.
eorang guru yang mengajar ilmu ekonomi dan geografi, disamping harus menguasai ilmu yang diajarkan bilang Rajab, juga diharapkan mengetahui metode mengajar yang baik dan tepat, sekaligus mampu menerapkannya.
Sehingga lulusan ekonomi dan geografi dapat mengetahui cara-cara memecahkan masalah-masalah ekonomi masyarakat.
Menyikapi hal itu, Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Ibnu Hajar Damanik mengatakan guru-guru ekonomi merupakan orang pertama yang memberikan pemahaman ekonomi untuk membantu siswa mengetahui dasar-dasar ekonomi. Begitu juga dengan ilmu geografi. Dengan ilmu geografi siswa bisa mengetahui tentang peta dasar atau geospasial.
“Sayangnya lulusan geografi di Sumatera Utara (Sumut) masih sangat sedikit. Di Sumatera, hanya 4 perguruan tinggi negeri yang memiliki jurusan geografi. Unimed merupakan salah satunya. Namun setiap tahunnya ,kita hanya meluluskan sekitar 120 orang sarjana geografi. Jumlah ini masih sedikit dibanding jurusan lainnya,”ungkap Ibnu Hajar. Padahal, bilang Ibnu, alumni Geografi sangat mudah memperoleh pekerjaan.
Mengingat, pengetahuan geospasial yang didapatkan melalui mata pelajaran geografi ini berperan penting dalam perumusan kebijakan untuk memecahkan masalah terkait pembangunan, baik penataan ruang, kebencanaan, pengelolaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
“Karenanya, guru sebagai ujung tombak pendidikan harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih dalam tentang geospasial ini, sebutnya.(uma)