Densus Grebek Terduga Pelaku Teror
POSO – Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri melakukan penggrebekan terhadap sebuah rumah warga di RT 20 B Jalan Pulau Sabang Lorong Merpati, Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Sabtu (3/11) kemarin.
Satu orang dinyatakan tewas dan satu orang lainnya ditangkap hidup pada proses penggrebekan yang berlangsung singkat pada ba’da subuh sekitar pukul 05.20 tersebut.
Korban tewas adalah AH (27), sedangkan yang berhasil ditangkap hidup adalah MY. Lokasi penggrebekan berada di kompleks padat penduduk serta tak jauh dari pusat keramaian Pertokoan dan Pasar Sentral Poso. TKP penggrebekan berjarak hanya sekitar 300-an meter dari pasar sentral Poso dan atau hanya sekira 350-an meter dari Mapolres Poso.
Kapolda Sulteng Brigjen (Pol) Dewa Parsana membenarkan telah terjadinya penggrebekan dengan satu korban tewas dan satu orang lainnya ditangkap hidup hidup. Penggrebekan yang merupakan bagian dari kegiatan operasi penegakan hukum di Poso itu dilakukan tim Densus 88 Mabes Polri pada sekitar jam lima subuh. Sasaran penggrebekan adalah mereka yang diduga sebagai anggota kelompok pelaku rangkaian aksi teror keamanan di wilayah Poso dan telah menjadi target operasi (TO). “Dalam kegiatan ini satu orang terluka. Namun akhirnya meninggal dunia. Sementara satu orang lain ditangkap dalam keadaan hidup,”jelas Jenderal bintang satu ini.
Dari data yang diperoleh polisi, korban meninggal dunia dalam operasi penegakan hukum di Kayamanya ini, berinisial AH, adalah PNS Pemkab Poso yang bertugas sebagai Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Kehutanan Poso. Menurut Kapolda Dewa, AH ditembak mati karena berusaha melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Bentuk perlawanan dilakukan AH dengan melempar bom kearah pasukan Densus.
“Anggota kita di lapangan mendapat perlawanan dengan dilempari bom. Jadi anggota kita berupaya melumpuhkan,”ujarnya.
Dari lokasi penggrebekan, polisi berhasil mengamankan sejumlah bahan rangkaian pembuat bom sebagai barang bukti. Kapolda memastikan, MY, warga yang ditangkap hidup dalam penggrebekan di Kayamanya sekarang berada di Polda Sulteng dan selanjutnya akan dibawa ke Jakarta. Sementara jenasah AH, korban tewas penggrebekan, batal dibawa ke Jakarta atas desakan permintaan keluarga. Dengan jaminan Ketua DPRD Poso Jani Mamauaya MM, Wakil Ketua DPRD Soeharto Kandar, dan sejumlah anggota DPRD lain serta tokoh masyarakat/agama, dan keluarga korban. Jenasah AH yang sudah tiba di RS Bhayangkara Palu akhirnya dikembalikan ke rumah duka di Poso untuk segera dimakamkan.
Kepada wartawan, sejumlah masyarakat di TKP menolak jika dikatakan telah terjadi kontak senjata disekitar lokasi mereka saat proses penggrebekan AH dan MY. “Buat berita yang benar. Tidak ada kontak senjata di sini. Yang ada adalah penggrebekan dan penembakan terhadap AH,”kata warga.
Kata mereka, AH ditembak saat hendak melarikan diri saat digrebek di rumahnya. “Coba lihat sendiri. Di sana rumahnya, di sini lokasi dia dilumpuhkan,”sebut warga lagi.
Lokasi ditembaknya AH di sekitar SD 27 terletak sekitar 70-an meter dari rumah AH. (bud/jpnn)