JAKARTA- Angky Angkota gagal memenuhi ambisinya menjadi juara jawara tinju dunia kelas bantam 53 kg versi WBA. Bertanding di Studio Indosiar kemarin malam, peitnju 31 tahun itu menyerah dengan kekalahan angka mutlak 111-117, 112-117, 115-117 dalam duel 12 ronde di tangan petinju Venezuela, Yonfuez Antonio Parejo.
Melawan petinju yang usianya lebih muda enam tahun, Angky terlihat kalah power dari awal. Sejak ronde pertama Parejo yang lebih banyak melancarkan serangan. Parejo yang lebih unggul postur berhasil membuat Angky terkurung dan tidak bisa mengembangkan “strateginya di atas ring.
Kekalahan ini membuat rekor Angky yang merupakan petinju nomor satu kelas bantam Indonesia menjadi 26 menang dan 7 kali kalah. Sebaliknya rekor Parejo menjadi 13 kali naik ring dengan 11 kali menang, sekali seri, dan sekali kalah.
Kepada wartawan usai pertandingan Angky menyatakan kecewa gagal menjadi juara dunia dari gelar yang lowong tersebut. Angky pun mengungkapkan alas an kekalahannya. Menurut Angky, penampilannya di atas ring tidak bisa maksimal karena bermasalah dengan sarung tinju yang dikenakannya.
Angky mengklaim sarung tinju yang dipakai Parejo yang ukurannya lebih kecil mestinya yang dia kenakan. Namun sarung tersebut diambil begitu saja oleh pihak lawan karena panitia ternyata tidak menyediakan sarung tinju.
“Sarung tinju yang saya pakai saya dengan sarung tinju yang dipakai lawan tidak sama. Punya lawan lebih kecil sedangkan punya saya lebih besar. Dengan begitu saya menjadi lebih berhati. Sarung tinju yang lebih kecil akan lebih sakit jika kena anggota tubuh ketimbang sarung yang lebih besar,” ujar Angky.(ali/jpnn)