LUBUKPAKAM- Hujan deras yang terus menerus mengguyur di beberapa daerah di Sumut, mengakibatkan ribuan rumah penduduk terendam banjir di Medan dan Lubukpakam sekitarnya, sejak Sabtu malam hingga Minggu (4/11) subuh.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun akibat banjir yang menggenangi ribuan rumah kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Warga yang rumahnya terendam air terpaksa mengungsi lokasi yang lebih tinggi. Ketinggian air diperkirakan mencapai 2 meter. Banjir terparah terjadi di wilayah Paluh Kemeri dan di Perumahan Kodam Desa Bakaranbatu. Di wilayah ini ketinggian air mencapai 2 meter.
Hujan deras yang terus mengguyur semalaman ini di Kecamatan Lubukpakam, menyebabkan debit air Sungai Kualanamu dan Sungai di Paluh Kemeri meluap. Akibatnya ribuan rumah di Desa Pagar Merbau III, Desa Tanjunggarbus I, Jati Sari, Kelurahan Lubukpakam Pekan, Desa Bakaranbatu, Kelurahan Petapahan dan Paluh Kemeri, terendam banjir.
Warga yang kediamanya terendam banjir berupaya menyelamatkan harta benda terhindar rendaman banjir. Untuk membantu warga beberapa posko banjir telah didirikan, di Kelurahan Lubukpakam Pekan Jalan Sudirman samping kantor Pengadilan Negeri (PN) Lubukpakam.
Bahkan Yayasan Sosial Tionghoa Bakaranbatu sudah memberikan bantuan beras dan mie instan. “Bantuan berupa sembako itu berasal dari warga dan Yayasan Tionghoa di Desa Bakaranbatu,” kata Siti Maimunah (44), Kepala Lingkungan I Kelurahan Lubukpakam Pekan.
‘’Selain merendam pemukiman penduduk, Ponimen (54) Warga Desa Perdamaian Kecamatan Lubukpakam sempat terjebak dalam rumah hingga 12 jam,’’ ujar Kepling I ini.
Lanjut Siti, tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Kabupaten Deliserdang pukul 11.00 WIB dengan menggunakan perahu karet berhasil mengevakuasi Ponimen dan keluarganya ke posko darurat di Musalah Perumahan Kodam Bakaranbatu.
Rumah yang terletak beberapa meter dari bantaran Sungai Batu Gingging, sudah dikelilingi banjir sejak pukul 23.00 Wib pada Sabtu (3/11) malam. Namun karena tinggian air sudah mencapai 2 meter, Ponimen dan keluarga terpaksa memilih tetap di dalam rumahnya.
Kepala Bidang Pelayanan Sosial Kabupaten Deliserdang, Darwin Surbakti, mengatakan berdasarkan data sementara yang mereja miliki rumah yang tergenang banjir sebanyak 1.002 rumah.
“Kemungkinan data rumah terendam banjir akan bertambah. Soalnya ini masih data sementara, tetapi tidak tertutup kemungkinan ada lokasi yang terendam banjir tetapi langsung ditanggulangi Kepala Desa atau Lurah setempat, sehingga tidak perlu buat laporan ke kita,” ucap Ketua Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Deliserdang itu.
Sementara itu 17 Kepala Keluarga di Lingkungan II Kelurahan Sempakata Kecamatan Medan Selayang juga terdeman banjir hingga 30 centimeter.
“Ketika kami laporkan dan mengungsi ke Kantor Lurah ini, kami justru mendengar komentar yang sangat menyakitkan hati. Kalau tahu daerah banjir, kenapa tidak pindah? Justru tidak memberi jalan keluar”, sesal Misnarto Minggu (4/11) siang, di Halaman Kantor Lurah Sempakata tempat warga mengungsi.(btr/gus)