25 C
Medan
Friday, December 27, 2024
spot_img

Cewek Cantik Diduga akan Dijual di Medan

SIMALUNGUN-Cewek cantik berinisial JL (16) warga Mela 2, Kecamatan Sempalabidang, Kabupaten Tapteng diduga menjadi korban trafficking. Dia dipaksa ikut ke Medan, untuk dijadikan pembantu rumah tangga (perawat anak).

MENGADU: Wanita  diduga menjadi korban trafficking saat berada  Polres Siantar, Senin (12/11).//Tonggo Sibarani/smg
MENGADU: Wanita yang diduga menjadi korban trafficking saat berada di Polres Siantar, Senin (12/11).//Tonggo Sibarani/smg

Beruntung, aksi pelaku, Evri boru Tambah (30) berhasil digagalkan. Pelaku ditangkap keluarga  korban (tulangnya korban), saat istirahat makan di Loket Bus Bintang Utara, Jalan Singamangaraja, Kecamatan Sitalasari, Kota Siantar.

Kepada Metro Siantar (Grup Sumut Pos), Senin (12/11), korban mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir pelaku sudah sering menawarkannya pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di Medan. Namun, permintaan pelaku yang masih sekampung dengan korban  terus di tolaknya.  “Sudah sering aku ditawarkan pekerjaan itu, tapi aku tolak terus. Sudah aku bilang, aku tidak mau kerja di luar dari kampung,”ujarnya. Menurutnya, setelah ajakan itu ditolak, lalu pelaku mencoba membujuk ibunya korban, Rospita Manullang.

“Mamak juga dibujuknya. Mamak pun tidak mengizinkan,” tukas anak ke 3 dari 6 bersaudara ini.  Ia mengaku ibunya tidak pernah mengizinkannya pergi merantau, dengan alasan merupakan anak satu-satu anak perempuan. Namun, karena ancaman dari pelaku, akhirnya korban diizinkan dibawa pelaku.    “Sabtu (10/2), pelaku kasih uang sama mamak Rp400 ribu. Katanya uang itu harus diminta untuk beli bajuku. Dan sisanya membayar kredit TV. Besoknya pukul 19.00 WIB, aku dibawa Evri (pelaku) dengan alasan sudah permisi dengan mamak,”paparnya.

Ditengah perjalanan, sambung korban, dia menyempatkan diri menelepon mamaknya. “Saya cerita sama mamak, kalau saya mual naik mobil. Saya tidak tahan naik mobil bang,” katanya lugu. Setibanya di loket Bintang Utara, tulangnya, MT Manullang tiba-tiba sudah di loket menunggu. “Kami tiba di loket Bintang Utara, Senin (12/11) pukul 07.00 WIB, untuk istirahat. Rupanya tulang (abang mamak) sudah di halte menunggu. Saya pun langsung diambilnya,” tukasnya. (osi/smg)

SIMALUNGUN-Cewek cantik berinisial JL (16) warga Mela 2, Kecamatan Sempalabidang, Kabupaten Tapteng diduga menjadi korban trafficking. Dia dipaksa ikut ke Medan, untuk dijadikan pembantu rumah tangga (perawat anak).

MENGADU: Wanita  diduga menjadi korban trafficking saat berada  Polres Siantar, Senin (12/11).//Tonggo Sibarani/smg
MENGADU: Wanita yang diduga menjadi korban trafficking saat berada di Polres Siantar, Senin (12/11).//Tonggo Sibarani/smg

Beruntung, aksi pelaku, Evri boru Tambah (30) berhasil digagalkan. Pelaku ditangkap keluarga  korban (tulangnya korban), saat istirahat makan di Loket Bus Bintang Utara, Jalan Singamangaraja, Kecamatan Sitalasari, Kota Siantar.

Kepada Metro Siantar (Grup Sumut Pos), Senin (12/11), korban mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir pelaku sudah sering menawarkannya pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga di Medan. Namun, permintaan pelaku yang masih sekampung dengan korban  terus di tolaknya.  “Sudah sering aku ditawarkan pekerjaan itu, tapi aku tolak terus. Sudah aku bilang, aku tidak mau kerja di luar dari kampung,”ujarnya. Menurutnya, setelah ajakan itu ditolak, lalu pelaku mencoba membujuk ibunya korban, Rospita Manullang.

“Mamak juga dibujuknya. Mamak pun tidak mengizinkan,” tukas anak ke 3 dari 6 bersaudara ini.  Ia mengaku ibunya tidak pernah mengizinkannya pergi merantau, dengan alasan merupakan anak satu-satu anak perempuan. Namun, karena ancaman dari pelaku, akhirnya korban diizinkan dibawa pelaku.    “Sabtu (10/2), pelaku kasih uang sama mamak Rp400 ribu. Katanya uang itu harus diminta untuk beli bajuku. Dan sisanya membayar kredit TV. Besoknya pukul 19.00 WIB, aku dibawa Evri (pelaku) dengan alasan sudah permisi dengan mamak,”paparnya.

Ditengah perjalanan, sambung korban, dia menyempatkan diri menelepon mamaknya. “Saya cerita sama mamak, kalau saya mual naik mobil. Saya tidak tahan naik mobil bang,” katanya lugu. Setibanya di loket Bintang Utara, tulangnya, MT Manullang tiba-tiba sudah di loket menunggu. “Kami tiba di loket Bintang Utara, Senin (12/11) pukul 07.00 WIB, untuk istirahat. Rupanya tulang (abang mamak) sudah di halte menunggu. Saya pun langsung diambilnya,” tukasnya. (osi/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/