PT Liga Indonesia telah menjatuhkan pilihannya pada PSMS versi Indra Sakti Harahap. Dengan begitu, peluang PSMS versi Benny Sihotang telah pupus. Tak ada pilihan lain, skuad besutan Abdul Rahman Gurning itu hanya punya pilihan berkompetisi di PT LPIS.
Hal itu sudah diputuskan pada rapat Sabtu (24/11) kemarin di Mess Kebun Bunga. Benny yang dikonfirmasi kemarin mengakui dirinya kesulitan menembus PT LI. Dengan skuad yang sudah dibentuk, pihaknya butuh kepastian secepatnya.
“Kami butuh kepastian dari PT Liga Indonesia, namun sangat sulit bagi kami untuk menembus jajaran Pak Joko Driyono (CEO PT Liga). Selama ini kami sudah menunjukkan keseriusan kami dengan mendaftarkan ke PT Liga. Tapi, kami butuh kejelasan karena kompetisi akan dimulai Januari. Akhirnya, kami membuat kesepakatan baru dari rapat pengurus,” tuturnya.
Sementara pintu kompetisi di bawah naungan PT LPIS masih terbuka lebar. Keberadaan Freddy Hutabarat sebagai pentolan musim lalu memimpin PSMS IPL dalam kepengurusannya membuat jalan ke sana lebih terbuka. Namun gengsi kompetisi LPIS selama ini dicap kalah pamor dari PT LI. Siapkah Benny?
Terbukti musim lalu PSMS IPL tak mendapat antusias yang tinggi dari publik Medan. Bahkan tidak hanya di Medan, praktis hampir seluruh kota yang didiami peserta (kecuali Padang dan Surabaya, red) tak menaruh simpati yang besar pada kompetisi yang diakui resmi PSSI ini. Benny mengakui itu. Namun ia yakin dengan prestasi, penonton akan memilihnya.
“Industri sepak bola butuh penonton yang banyak untuk menambah kas. Dan tidak bisa kita ingkari musim lalu PSMS yang di LPIS sepi penonton. Musim ini, Stadion Teladan tidak bisa digunakan. Jadi pendapat saya, dengan main jauh di Lubukpakam dengan komposisi skuad yang ada dan bisa memberikan prestasi, kami yakin penonton mau datang,” bebernya.
Apalagi Benny yakin dengan keberadaan beberapa ikon dalam skuadnya seperti Donny F Siregar, Saktiawan Sinaga serta menyusul James Koko Lomel dan Murphy akan menjadi daya tarik bagi penonton.(don)