Razia Parkir Berlapis Terkesan Setengah Hati
MEDAN – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan bersama Unit Lantas Polsekta Medan melakukan penertiban parkir berlapis dan parkir yang semberaut di Jalan Palangkarya, Jalan Bogor dan Jalan Bandung persis di kawasan pasar Baru Medan, Selasa (27/11) siang sekitar pukul 14.00 WIB.
Namun penertiban ini terkesan setengah hati, pasalnya setelah dilakukan penggembokan terhadap kenderaan roda empat yang terpakir sembarang oleh petugas Dishub Kota Medan, akhirnya gembok dilepas kembali. Ini dikarenakan Polantas Polsekta Medan Kota tidak membawa surat tilang kenderaan, alasan petugas Polantas Polsekta Medan Kota, dikarenakan stok surat tilang tersebut habis sehingga petugas lantas tidak bisa melakukan penilangan surat kenderaan bermotor yang melanggar peraturan.
“Alasan tidak bawa surat tilang, sedang habis stoknya, makanya kembali kita buka gemboknya roda ini. Bagaimana mau ditilang suratnya saja tidak ada, ‘’ucap SP Tambunan Kabid Parkir Dishub Kota Medan dengan nada kesal terhadap petugas Pollantas yang tidak membawa surat tilang.
Dirinya mengatakan merasa kecewa untuk penertiban parkir kali ini.”Kita hanya bisa kordinasi saja, untuk surat tilang kita tidak tahu, kalau jukir (juru parkir) bermasalah bisa kita tindak, “ujarnya.
SP kemudian menyuruh anggota memanggil pengawas jukir yang ada di kawasan ini, untuk diberikan arahan jangan sampai parkir semberaut kembali terjadi. “Panggil sana pengawasan biar diarahankan, “ucapnya.
Selain, stok Surat tilang yang habis, dalam penertiban parkir ini nyaris terjadi kericuhan antara petugas Dishub Kota Medan dengan salah seorang pemilik kenderaan yang kenderaanya digembok oleh petugas Dishub Kota Medan.
Warga yang diketahui bernama Tulus ini membantah memarkir sembarangan kenderaannya. Tulus hanya diarahkan oleh jukir dikelokasi parkir yang dilarang. “Saya tidak tahu parkir dimana lagi, saya hanya diarahkan tukang parkir kesini, karena lokasi ini kosong, saya tidak tahu bahwa dilarang, buka ini… buka ini… kalau mau disalahkan tukang parkir lah, jangan saya, “ucap Tulus dengan nada keras. (gus)