JAKARTA- Indonesia kembali dipercaya Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menjadi penyelenggara turnamen superseries level premier untuk tahun 2014-2017. Hal ini diumumkan secara resmi dalam situs BWF.
Turnamen level premier mulai digelar sejak tahun 2011. Dimana lima negara telah menjadi penyelenggara hingga tahun 2013 mendatang. Indonesia sendiri sukses menjadi penyelenggara turnamen ini, Seperti disebutkan BWF bahwa Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012 menjadi salah satu turnamen dengan penyelenggaraan terbaik di dunia.
Pada siklus turnamen 2014-2017, Indonesia kembali memenangkan bidding yang cukup kompetitif untuk tetap menyelenggarakan turnamen bergengsi ini. “BWF mengucapkan selamat kepada negara-negara terpilih, kami harap anda dapat menyelenggarakan tontonan kelas dunia yang tentunya akan membanggakan keluarga besar bulu tangkis” ujar Presiden BWF Kang Young Joong.
Para penyelenggara turnamen superseries premier menjanjikan hadiah menggiurkan kepada para pemenang. Minimal prize money yang diperebutkan masing-masing turnamen mencapai USD 500 ribu untuk tahun 2014-2015, USD 550 ribu di tahun 2016, serta USD 600 ribu pada 2017. Jumlah hadiah itu naik signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Yaitu USD 350 ribu (2011-2012) dan USD 400 ribu untuk musim selanjutnya.
Sementara itu kelas superseries menawarkan hadiah mulai dari USD 250 ribu di tahun 2014 dan akan meningkat dengan menjadi USD 275 ribu (2015), USD 300 ribu (2016) dan USD 325 ribu pada 2017.
Selain menawarkan hadiah berupa prize money dengan jumlah besar, turnamen level premier juga memiliki jumlah poin yang tinggi untuk pemenang, yaitu 11.000 poin. Jumlah ini hanya berbeda 1000 poin lebih rendah dibanding dua turnamen paling akbar yaitu Olimpiade dan Kejuaraan Dunia. Turnamen ini juga dipastikan akan dihadiri bintang-bintang bulu tangkis ternama karena pemain dengan rangking 10 besar dunia wajib untuk ambil bagian. Selain Indonesia, empat Negara lainnya yang dipercaya menjadi tuan rumah turnamen superseries premier 2014-2017 adalah Tiongkok, Inggris, Denmark, dan Malaysia. (ali/jpnn)