JAKARTA- Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo menyatakan untuk tahun depan akan mengupayakan para nelayan bisa mendapatkan 2,5 juta kilo liter Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
Angka tersebut kurang lebih 5,5 persen dari kuota BBM subsidi yang disediakan pemerintah untuk tahun depan sebesar 46 juta kilo liter (KL).Demikian diungkapkan Cicip saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Selasa (4/12).
“Permintaan kita ke pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM masih tetap, yaitu 2,5 juta KL, tahun lalu kita hanya mendapatkan 1,6 juta KL. Untuk itu kita akan terus usahakan untuk mendapat 2,5 juta sesuai dengan kebutuhan kapal-kapal nelayan kita di perairan,” terangnya.
Selain itu, lanjut Cicip, pada tahun depan pihaknya akan lebih mengawasi penyaluran BBM bersubsidi untuk nelayan agar tidak terjadi penyalahgunaan. “Saya mendengar pasti ada (penyelewengan) tapi kita bukan bertugas melawan seperti itu, yang kita lakukan adalah menyiapkan SPBN (SPBU untuk nelayan) untuk nelayan yang punya kartu nelayan maka itu kita kontrol dengan ketat,” ujarnya.
Cicip menegaskan jika para nelayan ini tidak mendapatkan ikan maka dia tidak berhak mendapatkan BBM bersubsidi. Pasalnya, tindakan tersebut ditengarai adanya penyelewengan BBM bersubsidi untuk keperluan lain.
“Kalau mereka tidak mendapatkan ikan maka subsidi yang kita berikan ini akan diturunkan. Kita lihat berarti dia tidak melaut, jadi dia beli tapi tidak melaut sehingga nanti ke depan, orang-orang seperti ini akan kita awasi bagi mereka yang tidak menggunakan BBM dengan benar maka sanksinya kita akan berikan pengurangan kepada nelayan-nelayan seperti itu,” tandasnya.(net/jpnn)