Ribuan buruh yang terkonsentrasi di Lapangan Garuda Tanjungmorawa melakukan aksi penutupan pintu tol Balmerah, tepatnya pintu Tanjungmorawa. Akibatnya, kendaraan yang masih berada dalam tol tak bisa keluar. Begitupun, kendaraan yang ingin masuk ke tol harus dialihkan ke jalan arteri.
Sebelum mengelar aksinya buruh, sekitar pukul 06.30 WIB, melakukan sweeping dan mendatangi seluruh perusahaan yang beroperasi di wilayah Tanjungmorawa. Setelah itu, ribuan buruh berkonvoi di Jalan Lintas Sumatera Tanjungmorawa-Medan. Akibatnya, arus lalu intas macet total hingga beberapa jam. Kemacetan diperkirakan puluhan kilometer.
Mulanya, ribuan buruh bergerak langsung menuju pintu Tol Tanjungmorawa. Namun, pihak kepolisian berhasil menggagalkan rencana itu. Buruh kembali ke Jalinsum di depan Lapangan Garudan
Sempat berorasi beberapa saat, akhirnya ribuan buruh memutuskan melakukan pemblokiran pintu Tol Tanjungmorawa.
Sekitar pukul 11.40 WIB, dengan mengendarai sepeda motor dan bahkan ada yang berjalan kaki, ribuan buruh bergerak dari Lapangan Garuda menuju pintu tol. Aksi nekat buruh tersebut membuat pihak kepolisian kewalahan mengatur lalu-lintas. Puncaknya, saat buruh berhasil memblokir pintu tol. Lalu lintas dari pintu keluar jalan tol maupun Jalinsum dari Medan menuju Lubukpakam macet total. Bahkan sebagian buruh berhasil naik ke atas mobil yang berhenti di depan pintu keluar jalan tol tersebut. Situasi lalu lintas baru normal sekitar pukul 16.00 WIB, saat buruh makan siang. Buruh bertekad akan melakukan aksi besar-besaran ini hingga satu minggu ke depan jika Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho tidak merevisi UMP menjadi Rp 2,2 juta.
Disebutkan massa buruh berasal dari organisasi SBSI 92, FSPMI/KSPI Sumut, GSBI, SP LEM Medan, Lomenik SBSI Medan, SPN, SBMI Sumut, SBMI Merdeka, SBSU, KBI, SBRI, SPSI Kahut Deliserdang, HUKATAN SBSI Deliserdang, FKUI SBSI Deliserdang, SBSD, SBBI, TEPLOK, FITRA Sumut, LBH Medan, LBH Trisila, Walhi Sumut, PUSPABUHA, PAPAN RI, BAKUMSU, FMN, dan IKOHI. (btr)