Presiden Barack Obama melakukan penyalaan Pohon Natal Nasional Amerika pada Kamis (6/12) lalu yang merupakan sebuah tradisi yang telah berjalan selama 90 tahun di negeri Paman Sam itu.
“Diwaktu perang dan damai, kemenangan dan tragedy, kita selalu dating bersama untuk merayakan keajaiban Natal,” demikian ungkap Presiden Obama di depan 17.000 kerumunan yang berdiri ditengah diinginnya udara di Ellipse, yang berada di selatan Gedung Putih.
“Tetapi pohon kita mengalami masa sulit akhir-akhir ini,” tambah Obama.
Pohon natal raksasa yang kini bersinar kerlap-kerlip lampu Natal tersebut adalah pohon natal ketuga setelah bertahun-tahun. Pohon natal yang terakhir tidak bisa bertahan menghadapi badai tahun lalu, kemudian segera diganti namun tetap tidak bisa bertahan. Namun pohon natal kali ini cukup istimewa karena bisa bertahan menghadapi Badai Sandy.
“Saya merasa bersyukur untuk yang satu ini,” ungkap Obama. “Ini baru ditanam beberapa hari sebelum Badai Sandy dan berhasil melewatinya dalam keadaan utuh.”
Di kesempatan tersebut Obama juga menyampaikan penghargaannya untuk “kepahlawanan dan ketekunan” mereka yang terkena dampak Badai Sandy yang menurutnya menunjukkan bahwa Amerika akan selalu kuat menghadapai tantangan apapun.
Kemudian Obama menceritakan kisah sebuah komunitas di Pantai Midland, New York yang setelah dilanda badai melakukan sebuah rally untuk menanam pohon Natal bru. Menurut warga disana, pohon tersebut memiliki sebuah pesan, “Ini adalah waktunya Natal, bukan waktunya bencana.”
“Selama berabad-abad, pesan Natal – damai dan niat baik untuk semua – telah membimbing jutaan orang di seluruh dunia melalui saat-saat baik dan juga masa-masa sukar. Tahun ini tidak berbeda,” demikian pesan Obama sebelum menyampaikan selamat hari Natal kepada seluruh rakyat Amerika dan selamat menikmati liburan.(jc/tms)