Bank Sumut vs TGM
TANJUNGGADING- Bank Sumut meraih poin penuh di partai perdana kontra Thamrin Graha Metropolitan (TGM). Gol tunggal striker Junaidi di penghujung babak pertama memastikan kemenangan bagi Tri Yudha Handoko cs.
Pada laga itu, Bank Sumut dan TGM bermain dalam tempo sedang. Bola-bola panjang diperagakan kedua tim agar cepat sampai kotak penalti lawan. Namun upaya itu selalu gagal di kaki para bek kedua tim yang bermain gemilang. Maka itu skor pada laga ini tak berbuah banyak.
Disiplin para bek membuat striker kedua tim frustrasi. Di babak pertama, setidaknya 20 menit pertama, Bank Sumut menguasai jalannya pertandingan. Mereka sukses memainkan bola hingga ke pertahanan lawan. Tapi belum ada serangan yang begitu membahayakan. Tak satu pun sukses dijadikan peluang.
Di saat begitu, TGM berusaha mencuri permainan dengan serangan balik. Skuad TGM memang oke dalam urusan sprint. Berkat pemain muda di dalam skuad, permainan cepat kerap diperagakan kubu TGM. Ada Bobby Ramadani di lini depan yang siap berlari cepat. Tapi sayangnya suplai bola kepadanya masih tak maksimal. Pun jika sukses melakukan serangan balik, maka bola akan melebar alias tak tepat sasaran ketika ditendang ke arah gawang.
Begitulah seterusnya hingga babak pertama nyaris usai. Hingga akhirnya Bank Sumut mendapatkan kemelut di kotak penalti. Junaidi yang berdiri tepat di posisi baik untuk mencetak gol, dengan sekali sontekan, bola liar berhasil dicocornya ke dalam gawang. Gol terjadi di menit 45’ sekaligus mengakhiri laga babak pertama.
Memasuki babak kedua, tempo permainan meningkat. TGM yang tertinggal berusaha mengejar ketertinggalan. Penguasaan bola dilakukan dengan sesekali melakukan umpan-umpan panjang. Hanya saja dari umpan-umpan yang dilepaskan selalu berakhir di kaki bek Bank Sumut yang disiplin menjaga wilayahnya.
Karena tempo permainan makin cepat, pelanggaran juga kerap terjadi. Hingga pada menit 60, gelandang Bank Sumut, Fandi terkena akumulasi kartu kuning. Wasit tak ragu mengganjarnya kartu merah. Kartu merah terpaksa dikeluarkan sebab Fandi melanggar striker TGM, Bobby Ramadani dari belakang. Wasit yang berada tepat di lokasi pelanggaran langsung mengusirnya.
Bermain 10 orang, pelatih Abdul Rahman membuat sejumlah pergantian. Karena posisi sudah unggul, tampak striker ditarik ke belakang menyisakan satu pemain saja di depan. Sisanya difokuskan di lini tengah dan belakang. Upaya mempertahankan keunggulan diinstruksikan kepada pemain Bank Sumut.
Dan strategi itu ternyata cukup berhasil. Pemain TGM masih kesulitan mencuri gol. Meskipun peluang ada, tapi tendangan para pemain TGM selalu mengarah jauh dari gawang. Meski hanya bermain dengan 10 pemain, tapi itu tak berarti banyak bagi TGM. Tak terlihat keseimbangan Bank Sumut terganggu. Hingga akhirnya laga berakhir, skor 1-0 tetap menjadi milik Bank Sumut.
Sabda, pelatih TGM usai laga mengakui bahwa anak-anak asuhnya kurang sigap memanfaatkan peluang. Penyelesaian akhir para pemainnya masih jauh dari memuaskan. Padahal peluang memang cukup banyak tercipta.
“Finishing memang masih sangat kurang,” katanya.
Di laga selanjutnya, TGM juga bakal melakoni laga berat kontra tuan rumah Inalum FC. “Kami harus menang di partai selanjutnya,” kata Sabda.
Sedangkan Tri Yudha Handoko, gelandang PSMS yang membela Bank Sumut bersyukur bisa memenangka pertandingan. Menurutnya, meskipun laga tersebut sulit tapi kerja keras timnya berujung sukses.
“Apalagi ketika kami main 10 orang, itu sangat sulit. Butuh kerja keras untuk menyeimbangkan tim. Alhamdulillah akhirnya kami bisa memetik poin penuh. Pertandingan pertama memang selalu sulit untuk dimenangkan,” kata pemain yang bergabung dengan PSMS asuhan Suimin Diharja musim ini. (ful)