26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Mega Kuatkan Korban Tsunami

NIAS- Anak-anak korban Tsunami di Nias diminta tidak menangisi masa lalu. Kepahitan masa lalu sebagai korban tsunami jangan diingat-ingat, namun dijadikan cambuk untuk merajut masa depan yang lebih baik.

Hal ini dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarno Puteri, saat berbicara di Panti Asuhan Terima Kasih Abadi di Sei Agul. Medan, Sabtu (5/1).

Megawati mengunjungi panti itu atas undangan pengurus panti asuhan tersebut, sekaligus mengenalkan pasangan Effendi MS Simbolon dan Jumiran Abdi.

Mega mengingatkan sekolah bukan tempat mencari gelar tetapi mencari kepandaian. Kepandaian juga harus diberikan atau dimanfaatkan untuk orang lain.
”Jika kepandaian tidak digunakan untuk membantu orang lain, tidak ada gunanya,” kata Megawati.

Pendiri dan Pengurus Panti Asuhan Terimakasih Abadi, Pdt F. Zendrato, menyebutkan, amat bahagia panti asuhannya dikunjungi Megawati.

”Dari 115 penghuni panti asuhan itu.sebagian di antaranya merupakan korban tsunami di Nias pada tahun 2004,” ucapnya. Dia mengaku mengundang Mega pada Natal 2012, tetapi baru bisa datang sekarang.

”Kami senang sekali dikunjungi ibu Mega yang juga ketum PDIP,” katanya. Awalnya, panti asuhan itu dihuni korban tsunami Nias, tapi belakangan digabung dengan anak yatim dari Karo dan Sibolga. (rel)

NIAS- Anak-anak korban Tsunami di Nias diminta tidak menangisi masa lalu. Kepahitan masa lalu sebagai korban tsunami jangan diingat-ingat, namun dijadikan cambuk untuk merajut masa depan yang lebih baik.

Hal ini dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarno Puteri, saat berbicara di Panti Asuhan Terima Kasih Abadi di Sei Agul. Medan, Sabtu (5/1).

Megawati mengunjungi panti itu atas undangan pengurus panti asuhan tersebut, sekaligus mengenalkan pasangan Effendi MS Simbolon dan Jumiran Abdi.

Mega mengingatkan sekolah bukan tempat mencari gelar tetapi mencari kepandaian. Kepandaian juga harus diberikan atau dimanfaatkan untuk orang lain.
”Jika kepandaian tidak digunakan untuk membantu orang lain, tidak ada gunanya,” kata Megawati.

Pendiri dan Pengurus Panti Asuhan Terimakasih Abadi, Pdt F. Zendrato, menyebutkan, amat bahagia panti asuhannya dikunjungi Megawati.

”Dari 115 penghuni panti asuhan itu.sebagian di antaranya merupakan korban tsunami di Nias pada tahun 2004,” ucapnya. Dia mengaku mengundang Mega pada Natal 2012, tetapi baru bisa datang sekarang.

”Kami senang sekali dikunjungi ibu Mega yang juga ketum PDIP,” katanya. Awalnya, panti asuhan itu dihuni korban tsunami Nias, tapi belakangan digabung dengan anak yatim dari Karo dan Sibolga. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/