25 C
Medan
Friday, December 27, 2024
spot_img

Korban Keracunan Roti Jala Masih Terkapar di RS

MEDAN DELI-Sekitar 53 korban keracunan diduga setelah menyantap roti jala pada jamuan pernikahan di Pasar III Lingkungan IX Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli, masih menjalani perawatan intensif di Klinik Bina Medika, Klinik Bertha dan satu orang dirawat di RSU Mitra Medika Kecamatan Medan Deli.

Sedangkan biaya para korban sepenuhnya ditanggung pemilik hajatan. “Pada saat para korban dibawa ke klinik, yang punya hajatan pesta berjanji kalau biaya perobatan ditanggung olehnya. Pihak keluarga juga cemas atas musibah yang terjadi,” kata, Rajiman, Kepling IX Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli, Minggu (13/1) kemarin.

Peristiwa naas di acara pesta pernikahan pasangan Sunarto dan Sari sempat membuat pihak keluarga, Yahya pelaksana hajatan menjadi khawatir atas kejadian itu. Meski demikian, guna memastikan penyebab kejadian tersebut, pihak keluarga korban juga telah melaporkan kejadian itu ke Dinas Kesehatan Sumatera Utara. “Tadi saya sudah laporkan dengan teman – teman juga, karena kita takut apakan tepung pembuat roti jala itu kadaluarsa,” kata, Mujiono, paman kedua mempelai bertugas dikantor Dinas Kesehatan Sumut ini.

Dia membantah jika di dalam roti jala yang diduga menjadi sumber keracunannya puluhan undangan dimaksud ada tercampur unsur lainnya. “Roti jala itu yang buat keluarga juga, jadi tidak mungkin. Makannya kita mau cek hasilnya nanti, apakah tepung itu bermasalah atau tidak,” ujarnya.
Sementara, salah seorang korban, Surni (34) mengaku kondisi sudah mulai membaik dan perutnya tidak terasa sakit setelah dirawat di Klinik Bina Medika di jalan Pancing I Pasar IV Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli. “Cuma masih terasa lemas saja, kalau mual dan pusing sudah tidak lagi,” sebutnya.

Sementara itu, tiga korban keracunan lainnya, Tugiyem (54), Sri Mulyani (47), dan Tutin Kustanti (29) warga Jalan Sidorukun Kelurahan Pulo Brayan Darat juga masih dirawat di RS Imleda Medan. Kondisi ketiganya masih terbaring lemas. Jarum infus masih terpasang di lengan ketiganya. Mereka dirawat di Ruangan Kartalia di lantai tiga rumah sakit tersebut.

Pengakuan Tugiyem, awalnya mereka bertiga mengadiri pesta perkawinan adiknyanya. Di pesta itu, mereka bertiga menyantap roti jala. Namun, setelah satu jam menyantap roti jalan, tiba-tiba mereka merasakan mual pada perut, badan lemas, mulut mengeluarkan buih hingga diare. “Begitu kami merasakan badan lemas dan diare hingga mulut berbuih, kami dibawa ke klinik terdekat. Kemudian kami dirujuk ke RSU Imelda.
Terpisah, dr Wilhans saat ditemui di RSU Imelda mengatakan, ketiga orangnya memang mengalami keracunan makanan dengan gejal badan terasa lemas, muntah, dan disertai diare.

“Makanan roti jala  yang mereka santap sudah terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli). Apabila makanan sudah terkontaminasi bakteri tersebut lalu dokonsumsi, maka akan merasa mual-mual, muntah, dan serta menimbulkan diare dan harus ditangani medis,” jelasnya.
Langkah untuk mengurangi efek dari makanan yang sudah terkontaminasi, lanjutnya, sebaiknya banyak mengkonsumsi air putih karna kebanyakan efeknya diare. “Jadi untuk mengatasi tubuh agar tidak kekurangan cairan maka seharusnya banyak meminum air putih dan segera datang ke rumah sakit terdekat,” sarannya.
Wilhans menghimbau khususnya kepada masyarakat agar berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. “Perlu bagi kita mengecek makanan terlebih dahulu saat mengkonsumsi makanan. Kita pastikan apakah makanan itu higienis atau tidak dihinggapi lalat. Paling terpenting, makanan yang akan kita konsumsi perlu dicek tingkat kematangannya sehingga bakteri tidak cepat berkembang biak di makanan tersebut,” ujarnya.
Musibah keracunan di acara jamuan pernikahan itu terjadi pada saat para undangan dan keluarga menyantapi hidangan roti jala disediakan yang punya hajatan. Beberapa jam setelah mengkonsumsi makanan yang dipesan melalui chateringan tamu undangan dan keluarga mengalami gejala pusing, mual dan kondisi tubuh lemas.
Para korban diketahui di antaranya langsung dilarikan ke Klinik Bina Medika dan Klinik Bertha, sedangkan seorang
Di antaranya dibawa ke RSU Mitra Medika. Setelah satu hari dirawat, 18 orang korban di antaranya bernama, Irma, Sumini, Pipi, Putri, Dina, Kiman, Willy, Ade Widya , Sutinah, Ida, Sunarti, Fitri, Surni, Dedek, Irvi, Irsah, Nilwati, Vivi dan Dedi telah dipulangkan karena kondisi kesehatannya sudah membaik.(mag-17/mag-2)

MEDAN DELI-Sekitar 53 korban keracunan diduga setelah menyantap roti jala pada jamuan pernikahan di Pasar III Lingkungan IX Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli, masih menjalani perawatan intensif di Klinik Bina Medika, Klinik Bertha dan satu orang dirawat di RSU Mitra Medika Kecamatan Medan Deli.

Sedangkan biaya para korban sepenuhnya ditanggung pemilik hajatan. “Pada saat para korban dibawa ke klinik, yang punya hajatan pesta berjanji kalau biaya perobatan ditanggung olehnya. Pihak keluarga juga cemas atas musibah yang terjadi,” kata, Rajiman, Kepling IX Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli, Minggu (13/1) kemarin.

Peristiwa naas di acara pesta pernikahan pasangan Sunarto dan Sari sempat membuat pihak keluarga, Yahya pelaksana hajatan menjadi khawatir atas kejadian itu. Meski demikian, guna memastikan penyebab kejadian tersebut, pihak keluarga korban juga telah melaporkan kejadian itu ke Dinas Kesehatan Sumatera Utara. “Tadi saya sudah laporkan dengan teman – teman juga, karena kita takut apakan tepung pembuat roti jala itu kadaluarsa,” kata, Mujiono, paman kedua mempelai bertugas dikantor Dinas Kesehatan Sumut ini.

Dia membantah jika di dalam roti jala yang diduga menjadi sumber keracunannya puluhan undangan dimaksud ada tercampur unsur lainnya. “Roti jala itu yang buat keluarga juga, jadi tidak mungkin. Makannya kita mau cek hasilnya nanti, apakah tepung itu bermasalah atau tidak,” ujarnya.
Sementara, salah seorang korban, Surni (34) mengaku kondisi sudah mulai membaik dan perutnya tidak terasa sakit setelah dirawat di Klinik Bina Medika di jalan Pancing I Pasar IV Kelurahan Mabar Hilir Kecamatan Medan Deli. “Cuma masih terasa lemas saja, kalau mual dan pusing sudah tidak lagi,” sebutnya.

Sementara itu, tiga korban keracunan lainnya, Tugiyem (54), Sri Mulyani (47), dan Tutin Kustanti (29) warga Jalan Sidorukun Kelurahan Pulo Brayan Darat juga masih dirawat di RS Imleda Medan. Kondisi ketiganya masih terbaring lemas. Jarum infus masih terpasang di lengan ketiganya. Mereka dirawat di Ruangan Kartalia di lantai tiga rumah sakit tersebut.

Pengakuan Tugiyem, awalnya mereka bertiga mengadiri pesta perkawinan adiknyanya. Di pesta itu, mereka bertiga menyantap roti jala. Namun, setelah satu jam menyantap roti jalan, tiba-tiba mereka merasakan mual pada perut, badan lemas, mulut mengeluarkan buih hingga diare. “Begitu kami merasakan badan lemas dan diare hingga mulut berbuih, kami dibawa ke klinik terdekat. Kemudian kami dirujuk ke RSU Imelda.
Terpisah, dr Wilhans saat ditemui di RSU Imelda mengatakan, ketiga orangnya memang mengalami keracunan makanan dengan gejal badan terasa lemas, muntah, dan disertai diare.

“Makanan roti jala  yang mereka santap sudah terkontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli). Apabila makanan sudah terkontaminasi bakteri tersebut lalu dokonsumsi, maka akan merasa mual-mual, muntah, dan serta menimbulkan diare dan harus ditangani medis,” jelasnya.
Langkah untuk mengurangi efek dari makanan yang sudah terkontaminasi, lanjutnya, sebaiknya banyak mengkonsumsi air putih karna kebanyakan efeknya diare. “Jadi untuk mengatasi tubuh agar tidak kekurangan cairan maka seharusnya banyak meminum air putih dan segera datang ke rumah sakit terdekat,” sarannya.
Wilhans menghimbau khususnya kepada masyarakat agar berhati-hati dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi. “Perlu bagi kita mengecek makanan terlebih dahulu saat mengkonsumsi makanan. Kita pastikan apakah makanan itu higienis atau tidak dihinggapi lalat. Paling terpenting, makanan yang akan kita konsumsi perlu dicek tingkat kematangannya sehingga bakteri tidak cepat berkembang biak di makanan tersebut,” ujarnya.
Musibah keracunan di acara jamuan pernikahan itu terjadi pada saat para undangan dan keluarga menyantapi hidangan roti jala disediakan yang punya hajatan. Beberapa jam setelah mengkonsumsi makanan yang dipesan melalui chateringan tamu undangan dan keluarga mengalami gejala pusing, mual dan kondisi tubuh lemas.
Para korban diketahui di antaranya langsung dilarikan ke Klinik Bina Medika dan Klinik Bertha, sedangkan seorang
Di antaranya dibawa ke RSU Mitra Medika. Setelah satu hari dirawat, 18 orang korban di antaranya bernama, Irma, Sumini, Pipi, Putri, Dina, Kiman, Willy, Ade Widya , Sutinah, Ida, Sunarti, Fitri, Surni, Dedek, Irvi, Irsah, Nilwati, Vivi dan Dedi telah dipulangkan karena kondisi kesehatannya sudah membaik.(mag-17/mag-2)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/