26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Brankas PT Kimia Farma Dibobol

Uang Rp141 Juta Dibawa Lari

MEDAN- Kawanan perampok menggasak uang senilai Rp141 juta lebih dari brankas milik PT Kimia Farma, Jalan Sisingamangaraja Medan, Senin (14/1) dini hari pukul 02.00 WIB. Sebelum menjalankan aksinya, kawanan perampok yang diketahui berjumlah lima orang ini lebih dulu melumpuhkan dua petugas keamanan yang berjaga.

DIBOBOL: Gedung kantor PT Kimia Farma  terletak  Jalan Sisingamangaraja, kemarin.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
DIBOBOL: Gedung kantor PT Kimia Farma yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, kemarin.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Menurut informasi yang diperoleh, dini hari itu, Joko Sarwono dan Sumarwadi sedang berjaga di pos sekuriti sembari menonton pertandingan sepak bola di televisi. Tiba-tiba, lima orang tak dikenal yang masuk dengan melompati pagar samping perusahaan obat tersebut.

Tanpa banyak tanya, kelima orang tak dikenal itu langsung melumpuhkan dan menyekap Joko dan Sumawardi. Kedua tangan petugas jaga malam diikat pakai tali plastik dan mulut mereka dilakban agar tak bisa berteriak.

Setelah melumpuhkan dua petugas keamanan itu, pelaku dengan mudah melakukan penyisiran ke dalam kantor PT Kimia Farma. Namun setelah menyisir setiap ruangan, mereka tak tahu di mana letak brankas yang hendak dikuras.

Akhirnya, pelaku kembali ke pos penjagaan dan memaksa Joko untuk menunjukkan letak brankas. Karena di bawah ancaman senjata api dan pisau, Joko memberitahu keberadaan brankas yang ada di kantor tersebut. Di lantai I, terdapat satu unit brankas, namun tidak terdapat uang tunai melainkan hanya surat-surat berharga saja. Pelaku kembali mengancam Joko untuk menunjukkan brankas yang berisikan uang tunai. Lantas Joko pun membawa para perampok menuju lantai II, tempat disimpannya dua buah brankas.

Salah satu brankas tersebut berisikan uang tunai senilai Rp141 juta lebih, sedangkan satunya lagi berisikan surat-surat berharga.

Setelah berhasil mendapatkan ratusan juta dari brankas tersebut, pelaku langsung mengambil kunci pintu gerbang bagian depan kantor yang terletak di atas meja pos sekuriti dan langsung kabur dengan menggunakan mobil. Sayangnya, Joko dan Sumawardi tidak mengetahui jenis mobil yang digunakan para pelaku.

Setelah para perampok kabur, Joko dan Sumawardi, berusaha membuka ikatan dan lakban yang menutup mulut mereka. Setelah berusaha keras, akhirnya upaya mereka berhasil. Setelah itu, keduanya pun melaporkan kejadian tersebut ke Malposek Patumbak.

Mendapatkan informasi tersebut, Polsek Patumbak menerjunkan anggota untuk melakukan penyelidikkan di lokasi kejadi, dibantu tim indetifikasi dari Polresta Medan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas hanya mendapatkan tali plastik berwarna biru untuk mengikat tangan petugas keamanan dan lakban warna hitam.

Polisi pun langsung meminta keterangaan dari dua petugas keamanan yang menjadi korban perampokan dan 4 orang saksi dari karyawan PT Kimia Farma.

Di hadapan penyedik Polsek Patumbak, kedua petugas keamanan ini mengaku sempat mendapat ancaman tembak dari pelaku. Joko mengakui, saat kejadian, lampu di pos jaga tidak dinyalakan sehingga tidak mengetahui dengan jelas ciri-ciri pelaku. “Lampu kami matikan, karena itu biasa, saat itu lagi nonton bola di pos,” ungkapnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP Hatopan Silitonga mengatakan brankas dibongkar paksa dengan menggunakan benda keras. “Sudah kita lakukan olah TKP, dengan melihat sidik jari yang ada dibrankas, hasilnya beberapa hari lagi lah dari tim indentifikasi Polresta Medan,” tuturnya.
“Pelaku hanya menggambil uang tunai yang ada dibrankas, dibrankas yang lain cuma surat-surat saja, tapi pelaku tidak tahu, surat-surat itu ada cek giro yang berharga,” tambah Hatopan.

Disinggung pelaku menggunakan senpi saat melakukan perampokkan tersebut, Hatopan membantahnya. Pasalnya, hasil penyelidikkan sementara tidak ada menyebutkan hal itu dari keterangan saksi yang dimintai keterangannya.

“Belum tahu, karena lampu padam jadi penglihatan saksi samar-samar, tapi ada petugas keamanan Joko sempat diancam waktu menyuruh menunjukan brankas. Tapi, Joko tidak tahu apa jenis senjatanya, apa senjata api atau senjata tajam, sepertinya menggunakan senjata tajam,” sebutnya.

Hatopan juga menyesalkan bahwa PT Kimia Farma tidak dilengkapi CCTV di lokasi, sehingga membuat kerja polisi sulit untuk melakukan penyeledikkan. “Sudah beberapa kali polisi mengimbau kantor-kantor, mal-mal untuk pasang CCTV, hal ini tidak ditemukan di TKP,” cetusnya.

Saat ini polisi sudah membentuk satu tim terdiri tujuh personel Polsek Patumbak untuk mengejar pelaku perampokkan ini. “Sepertinya Polresta Medan juga akan membentuk tim untuk sama-sama mengejar para pelaku ini,” ungkapnya.

Dari hasil penyeledikkan sementara, saat ditanya ada keterlimbat orang dalam maupun keterlibat petugas keamanan, Hatopan mengatakan masih lidik. “Kalau itu lidik lah,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, tidak ada satu pun pihak PT Kimia Farma yang mau memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. (gus)

Uang Rp141 Juta Dibawa Lari

MEDAN- Kawanan perampok menggasak uang senilai Rp141 juta lebih dari brankas milik PT Kimia Farma, Jalan Sisingamangaraja Medan, Senin (14/1) dini hari pukul 02.00 WIB. Sebelum menjalankan aksinya, kawanan perampok yang diketahui berjumlah lima orang ini lebih dulu melumpuhkan dua petugas keamanan yang berjaga.

DIBOBOL: Gedung kantor PT Kimia Farma  terletak  Jalan Sisingamangaraja, kemarin.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
DIBOBOL: Gedung kantor PT Kimia Farma yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, kemarin.//TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

Menurut informasi yang diperoleh, dini hari itu, Joko Sarwono dan Sumarwadi sedang berjaga di pos sekuriti sembari menonton pertandingan sepak bola di televisi. Tiba-tiba, lima orang tak dikenal yang masuk dengan melompati pagar samping perusahaan obat tersebut.

Tanpa banyak tanya, kelima orang tak dikenal itu langsung melumpuhkan dan menyekap Joko dan Sumawardi. Kedua tangan petugas jaga malam diikat pakai tali plastik dan mulut mereka dilakban agar tak bisa berteriak.

Setelah melumpuhkan dua petugas keamanan itu, pelaku dengan mudah melakukan penyisiran ke dalam kantor PT Kimia Farma. Namun setelah menyisir setiap ruangan, mereka tak tahu di mana letak brankas yang hendak dikuras.

Akhirnya, pelaku kembali ke pos penjagaan dan memaksa Joko untuk menunjukkan letak brankas. Karena di bawah ancaman senjata api dan pisau, Joko memberitahu keberadaan brankas yang ada di kantor tersebut. Di lantai I, terdapat satu unit brankas, namun tidak terdapat uang tunai melainkan hanya surat-surat berharga saja. Pelaku kembali mengancam Joko untuk menunjukkan brankas yang berisikan uang tunai. Lantas Joko pun membawa para perampok menuju lantai II, tempat disimpannya dua buah brankas.

Salah satu brankas tersebut berisikan uang tunai senilai Rp141 juta lebih, sedangkan satunya lagi berisikan surat-surat berharga.

Setelah berhasil mendapatkan ratusan juta dari brankas tersebut, pelaku langsung mengambil kunci pintu gerbang bagian depan kantor yang terletak di atas meja pos sekuriti dan langsung kabur dengan menggunakan mobil. Sayangnya, Joko dan Sumawardi tidak mengetahui jenis mobil yang digunakan para pelaku.

Setelah para perampok kabur, Joko dan Sumawardi, berusaha membuka ikatan dan lakban yang menutup mulut mereka. Setelah berusaha keras, akhirnya upaya mereka berhasil. Setelah itu, keduanya pun melaporkan kejadian tersebut ke Malposek Patumbak.

Mendapatkan informasi tersebut, Polsek Patumbak menerjunkan anggota untuk melakukan penyelidikkan di lokasi kejadi, dibantu tim indetifikasi dari Polresta Medan. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas hanya mendapatkan tali plastik berwarna biru untuk mengikat tangan petugas keamanan dan lakban warna hitam.

Polisi pun langsung meminta keterangaan dari dua petugas keamanan yang menjadi korban perampokan dan 4 orang saksi dari karyawan PT Kimia Farma.

Di hadapan penyedik Polsek Patumbak, kedua petugas keamanan ini mengaku sempat mendapat ancaman tembak dari pelaku. Joko mengakui, saat kejadian, lampu di pos jaga tidak dinyalakan sehingga tidak mengetahui dengan jelas ciri-ciri pelaku. “Lampu kami matikan, karena itu biasa, saat itu lagi nonton bola di pos,” ungkapnya.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Patumbak AKP Hatopan Silitonga mengatakan brankas dibongkar paksa dengan menggunakan benda keras. “Sudah kita lakukan olah TKP, dengan melihat sidik jari yang ada dibrankas, hasilnya beberapa hari lagi lah dari tim indentifikasi Polresta Medan,” tuturnya.
“Pelaku hanya menggambil uang tunai yang ada dibrankas, dibrankas yang lain cuma surat-surat saja, tapi pelaku tidak tahu, surat-surat itu ada cek giro yang berharga,” tambah Hatopan.

Disinggung pelaku menggunakan senpi saat melakukan perampokkan tersebut, Hatopan membantahnya. Pasalnya, hasil penyelidikkan sementara tidak ada menyebutkan hal itu dari keterangan saksi yang dimintai keterangannya.

“Belum tahu, karena lampu padam jadi penglihatan saksi samar-samar, tapi ada petugas keamanan Joko sempat diancam waktu menyuruh menunjukan brankas. Tapi, Joko tidak tahu apa jenis senjatanya, apa senjata api atau senjata tajam, sepertinya menggunakan senjata tajam,” sebutnya.

Hatopan juga menyesalkan bahwa PT Kimia Farma tidak dilengkapi CCTV di lokasi, sehingga membuat kerja polisi sulit untuk melakukan penyeledikkan. “Sudah beberapa kali polisi mengimbau kantor-kantor, mal-mal untuk pasang CCTV, hal ini tidak ditemukan di TKP,” cetusnya.

Saat ini polisi sudah membentuk satu tim terdiri tujuh personel Polsek Patumbak untuk mengejar pelaku perampokkan ini. “Sepertinya Polresta Medan juga akan membentuk tim untuk sama-sama mengejar para pelaku ini,” ungkapnya.

Dari hasil penyeledikkan sementara, saat ditanya ada keterlimbat orang dalam maupun keterlibat petugas keamanan, Hatopan mengatakan masih lidik. “Kalau itu lidik lah,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan, tidak ada satu pun pihak PT Kimia Farma yang mau memberikan keterangan terkait kejadian tersebut. (gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/