Kendati hanya ditempatkan sebagai cawagubsu Dr RE Nainggolan, sejumlah supir bus dan angkot di Terminal Amplas Medan tetap setia mendukung mantan Sekdaprovsu yang biasa disapa RE tersebut.
RE Nainggolan tiba di terminal bersama rombongan mantan Wagubsu Lundu Panjaitan, Sahabat RE Jadi Pane, Ronald Naibaho, dan Efin R Naibaho bertatap muka di Terminal Amplas Medan, Selasa (15/1).
“Kendati hanya cawagubsu RE tetap kami dukung di Pilgubsu 7 Maret 2013. Amri Tambunan dan RE Nainggolan adalah pasangan yang cocok membawa berubahan di Sumut karena mereka berdua sama-sama seorang pemimpin dan mantan pemimpin di daerah masing-masing. Jadi mereka sudah teruji,” kata salah supir marga Naibaho seraya menyalami RE.
Dia menyampaikan sosok RE sudah banyak diketahui masyarakat. Saat menjadi Bupati Taput dan Sekdaprovsu juga amat peduli dengan pembangunan demi kesejahteraan rakyat. “Dengan modal pengalaman menjadi pemimpin itu, kami yakin Amri-RE akan bisa membawa perubahan lebih baik di Sumut. Demikian juga persoalan-persoalan yang dihadapi supir pasti bisa direalisasikan Amri-RE nanti, seperti jalan maupun yang lainnya yang berhubungan dengan supir,” paparnya.
Para supir menyampaikan kekecewaan pada kondisi jalan di Sumut yang memprihatinkan, khususnya menuju kawasan Tapanuli dan daerah Sumut lain. “Secara khusus dari Tarutung ke Tapteng atau kota Sibolga. Hal ini membuat kerugian besar karena mobil cepat rusak, bahan bakar boros, dan juga ban. Kalau kami terus ganti ban tentu uang apa lagi yang kami bawa ke rumah untuk anak dan istri,” katanya seraya berharap RE Nainggolan bersama cagubsu Haji Amri Tambunan kelak membangun jalan-jalan yang berkualitas di Sumut.
Menanggapi itu, RE menyampaikan bila pasangan nomor 4 (‘Amri-RE’) terpilih pada Pilgubsu 7 Maret mendatang, mereka akan fokus membangun jalan-jalan yang rusak di Sumut demi kelancaran para supir mencari nafkah.
“Karena jalan itu urat nadi perekonomian Sumut,” katanya. Dia memaparkan kalau panjang jalan Nasional di Provinsi Sumatera Utara 2.249 kilometer (km), terdiri atas lintas timur sepanjang 576 km, lintas tengah sepanjang 510 km dan lintas barat dengan panjang 376 km. Selain itu, jalur lintas diagonal, yakni dari Medan, Berastagi, Kabanjahe ke NAD. Ada juga dari Tebingtinggi, Pematangsiantar, Parapat, Tarutung, dan Sibolga serta jalur lintas di Nias.
Dikatakan dari 2.249 km jalan nasional di Sumut, 700 km mengalami kerusakan terutama di jalan lintas diagonal. Itu artinya, sekitar 30 persen ruas jalan di Sumut dalam kondisi memprihatinkan.
“Anggaran jalan nasional untuk Sumut tak sebanding dengan panjang ruas jalan,” kata RE seraya mengingatkan infrastruktur pedesaan juga fokus utama pasangan ‘Amri-RE’. (rel)