30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bersukacita dalam Tuhan

Ev MT Sinaga Dip Th

Bapa-ibu, saudara saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kata SYUKUR dan BERSUKACITA, tidak asaing lagi bagi lidah dan pendengaran orang Kristen, anak-anak Tuhan Yesus, atau pengikut Kristus. Tetapi jangan lupa akan sabda selanjutnya, yaitu dalam segala hal, dalam suka dan sebaliknya.

Banyak dari orang Kristen yang telah menjadi pengikut Kristus karena orangtua sudah menjadi Kristen, bersukacita karena mendapat berkah. Sebaliknya, ketika datang ujian dan atau pencobaan, yang bersangkutan tidak dapat mengucap syukur dan bersukacita. Justru itulah yang dituntut oleh Tuhan dari kita dalam ungakapan “dalam segala hal”.

Tuhan pun mengatakan kepada umat-Nya (Matius 11:28): “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat (beginilah yang kita alami pada akhir zaman ini), Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”  Ajakan Tuhan ini sungguh benar dan ketahuilah bahwa Allah tidak (akan) pernah bohong. Manusia boleh bohong tetapi Tuhan tidak, asal kita setia dan taat akan FirmanNya.

Sesungguhnya kita bangga sebagai orang Kristen, Pengikut Kristus yang mempunyai Allah yang senantiasa mengajak kita agar kita tidak memikul beban kita dalam hidup ini yang memang tidak akan pernah hilang. Dan sesungguhnya kita tidak akan dapat menghadapinya jika kita hanya mengandalkan kekuatan atau kepintaran, bahkan keberadaan/kekayaan kita.

Karena itulah Tuhan menganjurkan kepada kita. “marilah kepadaKu, hai kamu yang letih lesu dan berbeban berat….”
Bukankah anjuran atau panggilan ini suatu hal yang sangat luar biasa dan patut kita dengar dan penuhi dan syukuri dan mengakibatkan kita bersukacita? Itulah sebabnya Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi dan di Tesalonika dan keapda kita umat Kristen justru pada akhir zaman ini berseru: “bersyukur dan bersukacitalah di dalam (karena) Tuhan Yesus.”
Dengar dan lakukanlah itu, niscaya hidupmu akan senantiasa sejahtera. Tuhan Yesus memberkati. Amen.(*)

Ev MT Sinaga Dip Th

Bapa-ibu, saudara saudari yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus. Kata SYUKUR dan BERSUKACITA, tidak asaing lagi bagi lidah dan pendengaran orang Kristen, anak-anak Tuhan Yesus, atau pengikut Kristus. Tetapi jangan lupa akan sabda selanjutnya, yaitu dalam segala hal, dalam suka dan sebaliknya.

Banyak dari orang Kristen yang telah menjadi pengikut Kristus karena orangtua sudah menjadi Kristen, bersukacita karena mendapat berkah. Sebaliknya, ketika datang ujian dan atau pencobaan, yang bersangkutan tidak dapat mengucap syukur dan bersukacita. Justru itulah yang dituntut oleh Tuhan dari kita dalam ungakapan “dalam segala hal”.

Tuhan pun mengatakan kepada umat-Nya (Matius 11:28): “Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat (beginilah yang kita alami pada akhir zaman ini), Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.”  Ajakan Tuhan ini sungguh benar dan ketahuilah bahwa Allah tidak (akan) pernah bohong. Manusia boleh bohong tetapi Tuhan tidak, asal kita setia dan taat akan FirmanNya.

Sesungguhnya kita bangga sebagai orang Kristen, Pengikut Kristus yang mempunyai Allah yang senantiasa mengajak kita agar kita tidak memikul beban kita dalam hidup ini yang memang tidak akan pernah hilang. Dan sesungguhnya kita tidak akan dapat menghadapinya jika kita hanya mengandalkan kekuatan atau kepintaran, bahkan keberadaan/kekayaan kita.

Karena itulah Tuhan menganjurkan kepada kita. “marilah kepadaKu, hai kamu yang letih lesu dan berbeban berat….”
Bukankah anjuran atau panggilan ini suatu hal yang sangat luar biasa dan patut kita dengar dan penuhi dan syukuri dan mengakibatkan kita bersukacita? Itulah sebabnya Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi dan di Tesalonika dan keapda kita umat Kristen justru pada akhir zaman ini berseru: “bersyukur dan bersukacitalah di dalam (karena) Tuhan Yesus.”
Dengar dan lakukanlah itu, niscaya hidupmu akan senantiasa sejahtera. Tuhan Yesus memberkati. Amen.(*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/