SURABAYA-Kehadiran klub-klub asing benar-benar membuat persaingan Djarum Superliga Badminton 2013 kian seru. Juara bertahan putri PB Jaya Raya Suryanaga Surabaya sampai-sampai harus kandas dalam persaingan memperebutkan tiket ke semifinal, Selasa (5/2).
Peluang Suryanaga dalam persaingan perebutan tiket ke semifinal tertutup setelah kalah 1-4 oleh Renesas asal Jepang. Itu adalah kekalahan kedua Suryanaga setelah pada pertandingan perdana ditundukkan tim asing lainnya, Korea Ginseng Corporation (KGC), dengan skor tipis 2-3. Tunggal asal Jepang yang diandalkan Suryanaga, Eriko Hirose, lagi-lagi gagal menyumbangkan poin. Turun pada partai pertama, dia kalah 22-20, 11-21, 17-21 oleh Kana Ito. Pada pertandingan perdana melawan KGC, Hirose juga gagal menyumbangkan poin saat diturunkan sebagai tunggal pertama.
Posisi Suryanaga semakin tertekan saat melawan Renesas kemarin setelah tunggal kedua Lindaweni Fanetri dikalahkan Ayumi Mine dengan skor 14-21, 21-12, 20-22. Penyumbang satu-satunya angka untuk Suryanaga adalah ganda pertama mereka Matsuo Szhisuka/Mami Naito yang berhasil mengalahkan Miyuki Maeda/Yui Miyauchi dengan skor 21-18, 21-18.
Manajer Suryanaga Sunoto, menyatakan, meski buruk, itu adalah hasil terbaik yang bisa diraih timnya. Perhitungan timnya ternyata meleset. Hirose yang diharapkan bisa menjadi ujung tombak malah tidak merebut satu pun kemenangan. “Setiap main, dia selalu kalah rubber. Energinya tidak mencukupi untuk main rubber,” ujarnya.
Lindaweni menyatakan, penampilan pemain Renesas di luar dugaannya. Mereka begitu ngotot, meski memiliki ranking yang lebih rendah, selalu memberikan kesulitan, bahkan merebut kemenangan. “Ya, mereka memang lebih fight,” kata Lindaweni.
Sementara itu, unggulan pertama sektor putri PB Jaya Raya Jakarta berhasil bangkit. Setelah pada pertandingan perdana tumbang oleh Unisys Jepang 1-4, kemarin mereka mengamuk dengan menghajar Malaysia Tigers 5-0.
Pelatih Jaya Raya Ferry Supit, mengatakan, kemenangan itu bisa terwujud karena kerja keras para pemainnya. Bukan hanya pemain asing, juga pemain lokal. “Pertandingan melawan Malaysia hari ini (kemarin, red) sebenarnya beban kami. Sebab, kami harus menang untuk menjaga peluang,” ungkapnya.
Bellaetix Manuputty, yang menjadi tunggal terakhir Jaya Raya, mengatakan dapat bermain lepas dalam laga ini. Sebab, pada empat pertandingan awal, timnya sudah menang. “Kalau main beregu sebenarnya malah tegang, apalagi kalau jadi penentu. Tapi, tadi sudah posisi aman, malah mainnya bisa santai,” tandasnya. (ovi/c9/ang/jpnn)