Pasca Penggerebekan Judi di Medan Marelan
MEDAN-Panglima Kodam I/BB Mayjen TNI Leo Siegers SIP melalui bagian Penerangan Kodam I/BB, membantah keterlibatan anggotanya dalam peristiwa pemukulan Brigadir Swasta Sinuhaji (bukan Set Sinuhaji) di lokasi judi dadu samkwan di Medan Labuhan, Rabu (20/4) lalu. Pangdam sekaligus membantah dugaan keterlibatan anggota Kodam I/BB sebagai pembackup perjudian.
“Kita tegaskan, penganiayaan tersebut tidak melibatkan anggota TNI AD. Karena pembackup-an perjudian itu tidak dibenarkan pimpinan TNI.
Bagi anggota TNI yang coba-coba membekap perjudian, akan ditindak tegas sesuai peraturan yang ada,” tegas Mayor Fatimah, Pelaksana Penerangan Kodam I/BB di Makodam Jalan Binjai Km 10 Medan, Kamis (21/4).
Untuk mencari tahu dugaan keterlibatan prajurit TNI AD dalam pemukulan anggota Satuan Reskrim Kepolisian Polsekta Medan Labuhan, Polres KP3 Belawan, di lokasi judi itu, Pangdam I/BB melakukan penyelidikan khusus.
Penyelidikan se garnizun melibatkan Dandim 0201 Letkol Haryanto, bersama anggota Danpomdam I/BB di lokasi kejadian di Jalan M Basir di Lingkuangan III Kelurahan Renggas Pulau Medan Marelan.
“Berdasarkan hasil penyedikan yang kita lakukan tadi di TKP penganiayaan bukan dilakukan anggota TNI AD. Informasi ini berdasarkan keterangan masyarakat yang kita peroleh tadi,” tegas Mayor Fatimah.
Menurut penyelidikan petugas dari Kodam I/BB, anggota kepolisian tersebut dianiaya warga setempat. Hal itu merupakan spontanitas warga di lokasi yang tidak ingin kegiatan perjudiannya diketahui aparat kepolisian.
Fatimah juga menyesalkan adanya tudingan masyarakat yang menyatakan pelaku penganiayaan anggota kepolisian itu adalah anggota TNI pembackup judi. “Di sinilah kita meluruskan, kita mencari fakta apakah tudingan tersebut benar atau tidak,” tegas Fatimah menutup pembicaraan.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan di Rumah Sakit Calumbia di Jalan Listrik Medan, hingga saat ini Brigadir Sinuhaji masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU di lantai III pasca operasi yang dilakukan tim kedokteran RS Columbia Asia Medan.
Brigadir Sinuhaji mengalami luka serius akibat hantaan benda tumpul di kepala. Batok kepalanya retak, rahang patah, tulang leher retak dan wajah lembam.
Sayang, pihak rumah sakit tidak mengizinkan sejumlah wartawan media cetak dan media elektronik mencari informasi perkembangan kondisi kesehatan Brigadir Swasta Sihunaji tidak diizinkan pihak majemen untuk melakukan peliputan di rumah sakit tersebut. Sejumlah petugas medis yang baru keluar dari ruang ICU enggan menjawab pertanyaan sejumlah wartawan.
Humas RS Columbia Asia, Dewi, yang dihubungi via telpon menyarankan untuk menanyakan informasi perkembangan Brigadir Sinuhaji kepada pihak Poldasu. “Informasi sekecil apa pun mengenai Brigadir Swasta Sinuhaji yang dirawat Rumah Sakit ini disuruh untuk menghubungi langsung Kabid Humas Polda Sumut. Ini intruksi Kalpoda Sumut,” ujar Dewi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Heri Subiansauri mengatakan, yang dikonfirmasi kemudian mengatakan, kondisi Brigadir Swasta Sinuhaji mulai membaik dan sudah sadarkan diri.
“Dari pagi sampai sore sekitar pukul 15.00 WIB, pihak dokter RS Columbia Asia Medan melakukan operasi dibagian kepala seperti dirahang yang patah, batok kepala, dan tulang leher. Kemudian pihak dokter melakukan pemulihan kondisi sehat Brigadir Sinuhaji secara maksimal,” ujarnya.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk membekuk pelaku pemukulan Brigadir Sinuhaji. Polisi sudah berkordinasi dengan Muspika dan Lantamal I Belawan dan melakukan penyisiran disekitar lokasi.
“Sampai saat ini, pelaku pemukul belum dapat. Sedangkan penyisiran di sekitar TKP belum membuahkan hasil,” ujar Hery Subiansaori.
Dijelaskan Heri, saat petugas melakukan penyisiran, pemilik 7 rumah disekitar lokasi melarikan diri begitu melihat kedatangan polisi.
Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa 6 orang saksi. “Dari hasil pemeriksaan, belum ada yang mengarah pada tersangka,” katanya tanpa merinci identitas para saksi.
Hery meminta pelaku untuk menyerahkan diri. Ditegaskannya, sesuai perintah Kapolda Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, polisi akan terus memburu pelaku serta Bandar judi di Sumatera Utara. “Masyarakat yang membekingi akan kita tindak dan akan diberikan sanksi yang tegas. Jadi masyarakat jangan membekingi dan berbuat judi,” pinta Heri.
Lokasi Judi Berpindah-pindah
Hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, Bandar judi samkwan selalu berpindah-pindah lokasi di sekitar pinggiran kota. Lokasi yang banyak menyediakan lapak untuk para penggila judi diatur di satu kampung yang pintu masuknya dipasang portal dan dilengkapi penjaga. “Jadi penjaga yang selalu stanby di dekat portal sudah mengetahui yang mana pemain dan polisi. Bila yang masuk oknum polisi, penjaga akan langsung menghubungi para bandar di lokasi,” kata sumber di kepolisian.
Masyarakat juga mendukung bisnis haram yang banyak diikuti warga keturunan tersebut. “Kalau mengingat peristiwa tadi malam, nggak mungkin yang mukul itu bukan anggota, karena di situ pemainnya semua warga keturunan Bang,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Brigadir Set Sinujahi dianiaya oleh sekelompok orang saat hendak melakukan pengintaian terhadap arena perjudian, di Titi Papan Kampung Bandar Medan Labuhan, bersama dengan Kanit Reskrim AKP Oktavianus, Rabu (20/4) petang. Sementara itu Kanit Reskrim tersebut berhasil melarikan diri atas amukan sekelompok masyarakat tersebut.(mag-7/adl/rud)