LUBUK PAKAM-Sri Wati (33), warga Perumahan Griya Nusa III Blok B No 2 Dusun IV Desa Galang Suka Kecamatan Galang, nyaris tewas karena di bom molotov, Jumat (22/2) sekira pukul 23.30 Wib. Akibat lemparan bom molotov itu, korban mengalami luka bakar, dikedua tangannya, wajah dan kaki, dan harus dirawat intensif di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam.
Motif pelemparan bom molotov belum diketahui, peristiwa itu mengundang perhatian Poldasu dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Disebutkan, malam itu korban baru selesai salat isya sekitar pukul 22.00 WIB. Kedua anaknya yaitu Rama (9) dan Oca (5) tidur, sedangkan Dedi Sumantri (35) suami korban sedang nonton TV di ruang tamu.
Usai salat, korban berencana hendak tidur, namun tiba-tiba orang tak dikenal (OTK) melempar bom molotov botol ke arah jendela kamar korban. Bom molotov menyambar springbed, kipas angin dan koper, serta korban, hingga terjadi kebakaran.
Korban yang panik, langsung menjerti minta tolong, suami dan warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Tak berapa lama berselang, api akhirnya berhasil dipadamkam, sekitar pukul 00.30 WIB. Pengakuan warga, sejak korban tinggal di komplek perumahan itu, dua tahun silam, korban tidak memiliki musuh di sekitar perumahan itu.
Korban merupakan karyawan pegawai swasta di salah satu perusahaan kontraktor di PTPN III. Suaminya tukang pangkas rambut di Galang Kota.
Sementara itu, Kapolres DS AKBP Dicky Patrianegara SH Sik Msi bersama Kasat Reskrim dan Kanit Idik I Ipda Saut Simarmata dibantu personel laboratorium forensik turun ke lokasi dan melakukan olah TKP.
Hingga berita ini dicetak, kepolisian belum dapat memberikan keterangan terkait pelemparan bom molotov itu. “Polisi masih olah TKP. Belum ditahui apa motifnya,” kata Kasat Reskrim AKP Erwin S Manik. (btr)
LUBUK PAKAM-Sri Wati (33), warga Perumahan Griya Nusa III Blok B No 2 Dusun IV Desa Galang Suka Kecamatan Galang, nyaris tewas karena di bom molotov, Jumat (22/2) sekira pukul 23.30 Wib. Akibat lemparan bom molotov itu, korban mengalami luka bakar, dikedua tangannya, wajah dan kaki, dan harus dirawat intensif di Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam.
Motif pelemparan bom molotov belum diketahui, peristiwa itu mengundang perhatian Poldasu dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Disebutkan, malam itu korban baru selesai salat isya sekitar pukul 22.00 WIB. Kedua anaknya yaitu Rama (9) dan Oca (5) tidur, sedangkan Dedi Sumantri (35) suami korban sedang nonton TV di ruang tamu.
Usai salat, korban berencana hendak tidur, namun tiba-tiba orang tak dikenal (OTK) melempar bom molotov botol ke arah jendela kamar korban. Bom molotov menyambar springbed, kipas angin dan koper, serta korban, hingga terjadi kebakaran.
Korban yang panik, langsung menjerti minta tolong, suami dan warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Tak berapa lama berselang, api akhirnya berhasil dipadamkam, sekitar pukul 00.30 WIB. Pengakuan warga, sejak korban tinggal di komplek perumahan itu, dua tahun silam, korban tidak memiliki musuh di sekitar perumahan itu.
Korban merupakan karyawan pegawai swasta di salah satu perusahaan kontraktor di PTPN III. Suaminya tukang pangkas rambut di Galang Kota.
Sementara itu, Kapolres DS AKBP Dicky Patrianegara SH Sik Msi bersama Kasat Reskrim dan Kanit Idik I Ipda Saut Simarmata dibantu personel laboratorium forensik turun ke lokasi dan melakukan olah TKP.
Hingga berita ini dicetak, kepolisian belum dapat memberikan keterangan terkait pelemparan bom molotov itu. “Polisi masih olah TKP. Belum ditahui apa motifnya,” kata Kasat Reskrim AKP Erwin S Manik. (btr)