26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pembunuhan Bidan Dewi Libatkan 2 Oknum Polisi

MEDAN-Pengungkapan kasus penembakan yang mengakibatkan Bidan Puskesmas Teladan Medan, Nurmala Dewi Tinambunan, tewas mulai terang.

ua oknum polisi diduga terlibat dalam penembakan di depan rumah korban, Jalan Pertahanan Gang Indah, Dusun V, Kecamatan Patumbak, Deliserdang, Kamis (7/2) lalu sekira pukul 15.00 WIB.

Kasubdit Idik III Direktorat Reserse Umum Polda Sumut, AKBP Andry Setiawan yang juga dikonfirmasi wartawan via telepon, Selasa (26/2) malam, membenarkan penangkapan terhadap tiga orang tersangkan
penembakan Bidan Nurmala Dewi Tinambunan.

Begitu juga untuk lokasi penangkapan, disebut Andry dilakukan di Padang. Namun, Andry mengaku tidak bisa menyampaikan secara detail dengan alasan tidak boleh mendahului, sesuai prosedur korp kepolisian.

“Benar kita yang melakukan penangkapan. Namun untuk lebih jelas, silahkan hubungi Kapolresta Medan atau Kasat Reskrim Polresta Medan,” ungkapnya singkat.

Dari informasi yang didapat Sumut Pos tadi malam, polisi berhasil menangkap tiga tersangka. Dua di antaranya adalah personel polisi. Dua personel polisi itu adalah Brigadir GB dan Bripda A. Dalam melancarkan aksi itu, Brigadir GB berperan sebagai pencari eksekutor hingga didapati seorang berinisial G.

antas, G dan Bripda A berangkat ke Medan untuk melaksanakan aksi itu.
Dengan senjata api yang dikabarkan didapat dari seorang berinisial S, G pun melakukan penembakan seorang diri. Seketika, tembakan yang dilepaskan G itu, menembus rusuk sebelah kiri sang bidan hingga tewas.

“Masih kita lakukan pengembangan, sabarlah ya. Kita juga belum tahu berapa orang jumlahnya karena kita masih mencari. Kalau nanti sudah jelas, akan segera kita sampaikan kepada rekan-rekan wartawan,” ungkap Kapolresta Medan, Kombes Pol Monang Situmorang, tadi malam.

Kematian Bidan Nurmala Dewi Tinambunan tempo hari sangat menyita perhatian. Selain peristiwa terjadi sore hari, kisah cinta segitiga mengemuka sebagai latar belakang pembunuhan tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sang bidan bolak-balik diteror oleh orang yang diduga suruhan perempuan bernama I br Pasaribu yang tinggal di Batam. IP memiliki kisah kasih dengan B Silaban, kekasih sang bidan. “Dia minta agar anak kami tidak menikah dengan si Silaban dan itu sudah kami penuhi.

Kami menduga kalau kemarahan itu karena si Silaban itu lari dan br Pasaribu itu mengira kami yang menyembunyikan si Silaban itu. Untuk menguatkan kalau anak kami tdak lagi berhubungan si Silaban itu, kami juga pernah mencoba menjodohkan anak kami dengan orang lain.

Namun, anak kami tidak mau dengan alasan trauma. Lagi pula, si br Pasaribu itu sudah punya suami dan kalau tidak salah suaminya itu marga Galingging,” jelas ayah korban, Lismen Tinambunan saat ditemui di rumah duka, Jumat (8/2) lalu.

Tadi malam, Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Mazuki yang juga dikonfirmasi wartawan via telepon mengatakan kalau pihaknya belum bisa menyampaikan secara detail soal pembunuhan berencana itu. Disebutkannya, kalau pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan.

“Mohon maaf kepada rekan-rekan pers, kami sangat menghormati rekan-rekan sekalian. Kasus pembunuhan berencana korban Nurmala Dewi masih dalam penyelidikan dan pengembangan nanti ketika sudah selesai dilakukan lidik pasti akan dilakukan press release, terima kasih,” pungkasnya. (mag-10/gus)

MEDAN-Pengungkapan kasus penembakan yang mengakibatkan Bidan Puskesmas Teladan Medan, Nurmala Dewi Tinambunan, tewas mulai terang.

ua oknum polisi diduga terlibat dalam penembakan di depan rumah korban, Jalan Pertahanan Gang Indah, Dusun V, Kecamatan Patumbak, Deliserdang, Kamis (7/2) lalu sekira pukul 15.00 WIB.

Kasubdit Idik III Direktorat Reserse Umum Polda Sumut, AKBP Andry Setiawan yang juga dikonfirmasi wartawan via telepon, Selasa (26/2) malam, membenarkan penangkapan terhadap tiga orang tersangkan
penembakan Bidan Nurmala Dewi Tinambunan.

Begitu juga untuk lokasi penangkapan, disebut Andry dilakukan di Padang. Namun, Andry mengaku tidak bisa menyampaikan secara detail dengan alasan tidak boleh mendahului, sesuai prosedur korp kepolisian.

“Benar kita yang melakukan penangkapan. Namun untuk lebih jelas, silahkan hubungi Kapolresta Medan atau Kasat Reskrim Polresta Medan,” ungkapnya singkat.

Dari informasi yang didapat Sumut Pos tadi malam, polisi berhasil menangkap tiga tersangka. Dua di antaranya adalah personel polisi. Dua personel polisi itu adalah Brigadir GB dan Bripda A. Dalam melancarkan aksi itu, Brigadir GB berperan sebagai pencari eksekutor hingga didapati seorang berinisial G.

antas, G dan Bripda A berangkat ke Medan untuk melaksanakan aksi itu.
Dengan senjata api yang dikabarkan didapat dari seorang berinisial S, G pun melakukan penembakan seorang diri. Seketika, tembakan yang dilepaskan G itu, menembus rusuk sebelah kiri sang bidan hingga tewas.

“Masih kita lakukan pengembangan, sabarlah ya. Kita juga belum tahu berapa orang jumlahnya karena kita masih mencari. Kalau nanti sudah jelas, akan segera kita sampaikan kepada rekan-rekan wartawan,” ungkap Kapolresta Medan, Kombes Pol Monang Situmorang, tadi malam.

Kematian Bidan Nurmala Dewi Tinambunan tempo hari sangat menyita perhatian. Selain peristiwa terjadi sore hari, kisah cinta segitiga mengemuka sebagai latar belakang pembunuhan tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, sang bidan bolak-balik diteror oleh orang yang diduga suruhan perempuan bernama I br Pasaribu yang tinggal di Batam. IP memiliki kisah kasih dengan B Silaban, kekasih sang bidan. “Dia minta agar anak kami tidak menikah dengan si Silaban dan itu sudah kami penuhi.

Kami menduga kalau kemarahan itu karena si Silaban itu lari dan br Pasaribu itu mengira kami yang menyembunyikan si Silaban itu. Untuk menguatkan kalau anak kami tdak lagi berhubungan si Silaban itu, kami juga pernah mencoba menjodohkan anak kami dengan orang lain.

Namun, anak kami tidak mau dengan alasan trauma. Lagi pula, si br Pasaribu itu sudah punya suami dan kalau tidak salah suaminya itu marga Galingging,” jelas ayah korban, Lismen Tinambunan saat ditemui di rumah duka, Jumat (8/2) lalu.

Tadi malam, Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Mazuki yang juga dikonfirmasi wartawan via telepon mengatakan kalau pihaknya belum bisa menyampaikan secara detail soal pembunuhan berencana itu. Disebutkannya, kalau pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengembangan.

“Mohon maaf kepada rekan-rekan pers, kami sangat menghormati rekan-rekan sekalian. Kasus pembunuhan berencana korban Nurmala Dewi masih dalam penyelidikan dan pengembangan nanti ketika sudah selesai dilakukan lidik pasti akan dilakukan press release, terima kasih,” pungkasnya. (mag-10/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/