25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Sponsor Gelontorkan Rp1 M

JAKARTA-PB PBSI kembali memutar agenda tahunan untuk pembibitan atlet. Dijadwalkan Djarum Sirkuit Nasional (Srinas) Li-Ning akan mulai berlangsung akhir Maret ini hingga November mendatang. Sebanyak sepuluh kota akan menjadi tuan rumah.

Dibanding tahun lalu, Sirnas tak berubah jumlah penyelenggara. Regulasi belum ada pergeseran. Setiap kota wajib melombakan kelompok umur remaja, taruna, dan dewasa. Kategori tunggal putra, putri, ganda putra, putri, dan campuran.

Sekretaris Jendral PB PBSI Koesdarto Pramono, menyatakan, konsep Sirnas masih melanjutkan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Memang ada rencana pembenahan administrasi namun melihat kepengurusan PB PBSI baru dilantik, hal itu berat dilakukan. “Kami akan membuat semacam kartu.

Di situ nanti PB PBSI mendapat keterangan lengkap soal pemain. Mulai tangal lahir hingga prestasi dalam setahun. Pembenahan ini juga akan membuat penilaian pemain muda masuk Pelatnas lebih gamblang,” tutur Koes, sapaan Koesdarto Pramono, Rabu (6/3).

Perhelatan Sirnas yang sudah memasuki tahun ketujuh ini memang mendapat sorotan dari beberapa kalangan. Di antaranya dari mantan legenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti. Mulai kota pelaksanaan belum merata di Indonesia, batasan peserta yang belum jelas karena Pelatnas boleh turun, hingga jadwal Sirnas yang berbarengan dengan kalender kejuaraan internasional.

Di sisi lain, Kabid Dana dan Usaha PB PBSI Anton Subowo, menuturkan, untuk tahun ini ada pembaruan untuk sponsor. Yakni co-sponsor, produk apparel asal Tiongkok Li-Ning. Mereka akan menjalani kerja sama selama satu tahun.

Sales and marketing promotion Li-Ning Indonesia Dewi Meinasanti, menuturkan, untuk satu kali penyelenggaraan Sirnas pihaknya mengeluarkan dana sekitar Rp100 juta. Jumlah tersebut belum termasuk hadiah apparel kepada tiap juara. Total untuk sepuluh Sirnas artinya kurang lebih Rp1 miliar. (dra/jpnn)

JAKARTA-PB PBSI kembali memutar agenda tahunan untuk pembibitan atlet. Dijadwalkan Djarum Sirkuit Nasional (Srinas) Li-Ning akan mulai berlangsung akhir Maret ini hingga November mendatang. Sebanyak sepuluh kota akan menjadi tuan rumah.

Dibanding tahun lalu, Sirnas tak berubah jumlah penyelenggara. Regulasi belum ada pergeseran. Setiap kota wajib melombakan kelompok umur remaja, taruna, dan dewasa. Kategori tunggal putra, putri, ganda putra, putri, dan campuran.

Sekretaris Jendral PB PBSI Koesdarto Pramono, menyatakan, konsep Sirnas masih melanjutkan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. Memang ada rencana pembenahan administrasi namun melihat kepengurusan PB PBSI baru dilantik, hal itu berat dilakukan. “Kami akan membuat semacam kartu.

Di situ nanti PB PBSI mendapat keterangan lengkap soal pemain. Mulai tangal lahir hingga prestasi dalam setahun. Pembenahan ini juga akan membuat penilaian pemain muda masuk Pelatnas lebih gamblang,” tutur Koes, sapaan Koesdarto Pramono, Rabu (6/3).

Perhelatan Sirnas yang sudah memasuki tahun ketujuh ini memang mendapat sorotan dari beberapa kalangan. Di antaranya dari mantan legenda bulu tangkis Indonesia Susi Susanti. Mulai kota pelaksanaan belum merata di Indonesia, batasan peserta yang belum jelas karena Pelatnas boleh turun, hingga jadwal Sirnas yang berbarengan dengan kalender kejuaraan internasional.

Di sisi lain, Kabid Dana dan Usaha PB PBSI Anton Subowo, menuturkan, untuk tahun ini ada pembaruan untuk sponsor. Yakni co-sponsor, produk apparel asal Tiongkok Li-Ning. Mereka akan menjalani kerja sama selama satu tahun.

Sales and marketing promotion Li-Ning Indonesia Dewi Meinasanti, menuturkan, untuk satu kali penyelenggaraan Sirnas pihaknya mengeluarkan dana sekitar Rp100 juta. Jumlah tersebut belum termasuk hadiah apparel kepada tiap juara. Total untuk sepuluh Sirnas artinya kurang lebih Rp1 miliar. (dra/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/