25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Cuaca Ekstrem, Nelayan Belawan Tetap Melaut

BELAWAN – Cuaca ekstrem yang terus berlanjut di kawasan Perairan Pantai Sumatera dalam beberapa hari terakhir, tidak mempengaruhi nelayan di Belawan untuk tetap melaut. Meski pun berisiko tinggi, para nelayan tetap beraktivitas mencari ikan seperti hari biasanya.

“Demi kebutuhan di rumah kami harus tetap melaut. Hanya saja, pada musim ombak sekarang ini sangat berpengaruh terhadap ikan hasil tangkapan,” ujar, Ghofar (53) seorang nelayan di Gabion Belawan, Kamis (7/6) kemarin.

Dia mengatakan, minimnya hasil tangkapan dikarenakan tingginya gelombang laut (ombak) memang sangat menyulitkan nelayan saat akan mencari ikan di laut. Bahkan tak jarang perahu bermesin milik nelayan nyaris tenggelam akibat tersapu gelombang.”Kalau kondisi seperti ini harga ikan pun ya disesuaikan, atau dinaikan sekitar Rp1000 hingga Rp2000 per kg,” sebutnya.

Wakil Ketua DPC HNSI Medan, Abdul Rahman ketika dihubungi membenarkan ikan hasil tangkapan nelayan di Belawan saat ini mengalami kemerosotan.”Sekarang ini merupakan musim paceklik bagi nelayan karena pengaruh cuaca buruk terjadi di laut,” katanya.

Rahman, mengingatkan bagi nelayan yang tetap beraktivitas di laut ditengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat untuk tetap waspada. Selain itu, nelayan dihimbau untuk melengkapi pelampung sebagai alat keselamatan selama melaut. Dan berlindung dibalik pulau pada saat ombak terlihat tinggi.

Sementara, dari pantauan sumut pos di Pasar Tradisional Jalan Marelan Raya Pasar V Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, untuk jenis ikan gembung kuring dijual Rp30.000 per kg dari sebelumnya Rp27.000 per kg. Ikan selayang dari Rp20.000 per kg naik menjadi Rp23.000 per kg, dan ikan gulama mencapai Rp14.000 per kg dari sebelumnya Rp11.000 per kg.

“Pasokan ikan laut juga kadang kosong, karena ikan hasil tangkapan nelayan masih anjlok akibat pengaruh cuaca di laut,” ungkap, Sahruddin (37) salah seorang pedagang.

Dia juga mengakui, terkadang untuk mencukupi pasokan ikan di tengah minimnya hasil tangkapan nelayan lokal, para pedagang kerap membeli ikan kotakan impor untuk dijual ke masyarakat.”Seperti ikan selayang atau gembung, pedagang kadang membelinya dari pengusaha ikan kotakan impor di PPS Gabion Belawan,” cetusnya.(rul)

BELAWAN – Cuaca ekstrem yang terus berlanjut di kawasan Perairan Pantai Sumatera dalam beberapa hari terakhir, tidak mempengaruhi nelayan di Belawan untuk tetap melaut. Meski pun berisiko tinggi, para nelayan tetap beraktivitas mencari ikan seperti hari biasanya.

“Demi kebutuhan di rumah kami harus tetap melaut. Hanya saja, pada musim ombak sekarang ini sangat berpengaruh terhadap ikan hasil tangkapan,” ujar, Ghofar (53) seorang nelayan di Gabion Belawan, Kamis (7/6) kemarin.

Dia mengatakan, minimnya hasil tangkapan dikarenakan tingginya gelombang laut (ombak) memang sangat menyulitkan nelayan saat akan mencari ikan di laut. Bahkan tak jarang perahu bermesin milik nelayan nyaris tenggelam akibat tersapu gelombang.”Kalau kondisi seperti ini harga ikan pun ya disesuaikan, atau dinaikan sekitar Rp1000 hingga Rp2000 per kg,” sebutnya.

Wakil Ketua DPC HNSI Medan, Abdul Rahman ketika dihubungi membenarkan ikan hasil tangkapan nelayan di Belawan saat ini mengalami kemerosotan.”Sekarang ini merupakan musim paceklik bagi nelayan karena pengaruh cuaca buruk terjadi di laut,” katanya.

Rahman, mengingatkan bagi nelayan yang tetap beraktivitas di laut ditengah kondisi cuaca yang kurang bersahabat untuk tetap waspada. Selain itu, nelayan dihimbau untuk melengkapi pelampung sebagai alat keselamatan selama melaut. Dan berlindung dibalik pulau pada saat ombak terlihat tinggi.

Sementara, dari pantauan sumut pos di Pasar Tradisional Jalan Marelan Raya Pasar V Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan, untuk jenis ikan gembung kuring dijual Rp30.000 per kg dari sebelumnya Rp27.000 per kg. Ikan selayang dari Rp20.000 per kg naik menjadi Rp23.000 per kg, dan ikan gulama mencapai Rp14.000 per kg dari sebelumnya Rp11.000 per kg.

“Pasokan ikan laut juga kadang kosong, karena ikan hasil tangkapan nelayan masih anjlok akibat pengaruh cuaca di laut,” ungkap, Sahruddin (37) salah seorang pedagang.

Dia juga mengakui, terkadang untuk mencukupi pasokan ikan di tengah minimnya hasil tangkapan nelayan lokal, para pedagang kerap membeli ikan kotakan impor untuk dijual ke masyarakat.”Seperti ikan selayang atau gembung, pedagang kadang membelinya dari pengusaha ikan kotakan impor di PPS Gabion Belawan,” cetusnya.(rul)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/