SOLO-Persaingan memperebutkan peringkat delapan, batas akhir babak Championship Series Speedy NBL Indonesia 2012-2013 makin mendebarkan.
Dua tim yang masih berpeluang menuju Jogjakarta 18-26 Mei nanti, Pacific Caesar Surabaya dan Satya Wacana LBC Angsapura Salatiga bertarung ketat pada lanjutan seri IV Solo kemarin. Lewat laga yang sangat mendebarkan, Pacific akhirnya memenangi pertandingan dengan skor sangat tipis, unggul satu angka saja, 70-69 di Sritex Arena Solo.
Pacific sejatinya memulai pertandingan dengan sangat baik. Dimotori shooting guard Gege Nagata, Pacific unggul jauh 18 poin (27-9) pada akhir kuarter pertama.
Pacific terus menjauhkan jarak menjadi 20 angka pada tengah kuarter kedua, terlihat akan sangat mudah untuk memetik kemenangan.
Dengan marjin yang sangat nyaman, Muhammad Ikrar dkk terlihat agak meremehkan pertandingan. Dampaknya sangat tak mengenakkan.
Satya Wacana mampu mengejar dan bahkan berbalik unggul satu poin (53-54) lewat tembakan dua angka shooter Yo Sua ketika kuarter ketiga menyisakan dua detik.
Pada kuarter terakhir, Satya Wacana terus menjaga keunggulan. Mereka sedikit lagi akan menang karena sudah memimpin dua poin ketika game menyisakan 13 detik (69-67).
Namun, petaka itu datang pada penghujung laga. Tembakan tiga angka center veteran Hari Suharsono saat laga menyisakan tiga detik membuyarkan kemenangan Satya Wacana. Tembakan Hari itu memang di luar perkiraan. Sebab itulah satu-satunya usaha tembakan tiga angka Hari sepanjang pertandingan.
Apalagi, pemain Satya Wacana sudah melakukan penjagaan sangat ketat kepada shooter-shooter Pacific, terutama Gege Nagata. Forward Luthfianes Gunawan yang ditugasi untuk mengawal Hari juga tak terlalu ketat melakukan penjagaan. “Memang situasinya detik-detik akhir. Tembak saja, yakin saja,” ucap Hari, 36 tahun yang kemarin mencetak delapan angka.
Pelatih Pacific Eddy Santoso kelihat sekali sangat tegang menyikapi pertandingan tersebut. Usai pertandingan, Eddy terlihat masih belum santai. “Menurut saya mental pemain sangat parah. Mereka puas hanya sampai tengah-tengah saja. Ini menjadi pembelajaran bagi pemain,” ucap Eddy.
Gege Nagata menjadi pemain terbaik Pacific dengan donasi 29 angka. Eko Sasmito yang bermain penuh dalam 40 menit menambahkan 15 angka untuk kemenangan timnya.
Sementara itu Asisten Pelatih Satya Wacana Efry Meldi mengatakan bahwa start timnya memang sangat lambat. Marjin sudah terlalu jauh. Apalagi pola defense man to man yang dipakai tidak jalan.
Ketika Efry mengubahnya menjadi zone defense, penampilan menjadi membaik. Satya Wacana berbalik unggul dan hampir memenangi laga.
“Tembakan Hari tersebut memang tidak kami sangka. Di kamar ganti kami diam sebentar, mereka saling minta maaf, merasa andil dalam kekalahan itu. Tapi saya katakan bahwa pemain sudah memberi yang terbaik,” ucap Efry.
Kemenangan Pacific tersebut membuat peta persaingan menjadi ketat. Sekarang nilai kedua tim sama yakni 24 hasil empat menang dan 16 kalah. Namun Pacific berhak berada di peringkat sembilan karena sudah unggul head to head 2-0 atas Satya Wacana. “
Saat ini, kedua tim berselisih dua angka dari Bimasakti Nikko Steel yang semalam kalah atas Pelita Jaya Energi-MP Jakarta. “Mau tidak mau kami harus mengambil dua game terakhir seri ini untuk terus menjaga persaingan,” tandas Efry. (nur/jpnn)