30 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Tuntut Kesejahteraan Sopir Truk Belawan Ancam Mogok Kerja

BELAWAN-Puluhan sopir truk Pelabuhan Belawan yang tergabung dalam Persatuan Sopir Truk Pelabuhan (PSTP) Belawan berkumpul di depo peti kemas di Jalan Pelabuhan Raya, Belawan. Mereka mengancam akan melakukan mogok besar-besaran bila kesejahteraan mereka tidak diperhatian.

“Persoalan ini sebelumnya sudah kita bicarakan di kantor DPRD bersama dinas terkait. Jadi kita menunggu hasil dari BICT, bila nantinya pihak BICT tak merealisasikan maka kita akan mogok besar-besaran,” kata, Suroso Pardal, Ketua PSTP Belawan, Rabu (13/3) sore di Belawan.

Dia menuturkan, kesejahteraan yang menjadi tuntutan sopir yakni soal kenaikan upah tarif, penyediaan Jamsostek dan kesejahteraan rumah sopir.” Kami berkumpul di sini untuk menuntut hak kami, bayangkan saja sopir sehari terkadang cuma dapat dua trip dengan hasil Rp50 ribu dibagi kernet pertrip,” ungkapnya.

Sementara itu, Humas BICT, Suratman mengatakan, pihaknya akan tetap menerima tuntutan kesejahteraan para sopir yang sesuai dengan hak dan kewajubannya.

“Kita tetap membahas persoalan ini, supaya nantinya tidak merugikan satu dan yang lain. Kita tetap membuka jalan keluar agar tidak ada yang merasa dirugikan,” ujarnya. (rul)

BELAWAN-Puluhan sopir truk Pelabuhan Belawan yang tergabung dalam Persatuan Sopir Truk Pelabuhan (PSTP) Belawan berkumpul di depo peti kemas di Jalan Pelabuhan Raya, Belawan. Mereka mengancam akan melakukan mogok besar-besaran bila kesejahteraan mereka tidak diperhatian.

“Persoalan ini sebelumnya sudah kita bicarakan di kantor DPRD bersama dinas terkait. Jadi kita menunggu hasil dari BICT, bila nantinya pihak BICT tak merealisasikan maka kita akan mogok besar-besaran,” kata, Suroso Pardal, Ketua PSTP Belawan, Rabu (13/3) sore di Belawan.

Dia menuturkan, kesejahteraan yang menjadi tuntutan sopir yakni soal kenaikan upah tarif, penyediaan Jamsostek dan kesejahteraan rumah sopir.” Kami berkumpul di sini untuk menuntut hak kami, bayangkan saja sopir sehari terkadang cuma dapat dua trip dengan hasil Rp50 ribu dibagi kernet pertrip,” ungkapnya.

Sementara itu, Humas BICT, Suratman mengatakan, pihaknya akan tetap menerima tuntutan kesejahteraan para sopir yang sesuai dengan hak dan kewajubannya.

“Kita tetap membahas persoalan ini, supaya nantinya tidak merugikan satu dan yang lain. Kita tetap membuka jalan keluar agar tidak ada yang merasa dirugikan,” ujarnya. (rul)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/