Tujuh puluh empat tahun sudah genap usia tokoh Sumatera Utara, H Anif Sabtu (23/3) lalu. Perayaan untuk mensyukuri nikmat tersebut pun digelar di Taman Burung komplek Cemara Asri. Keluarga, kerabat, para sahabat dan orang-orang yang mencintai sosoknya berdatangan untuk memberi selamat.
PESTA semakin sempurna karena tepat di tengah perayaan, ayah sembilan anak itu dianugerahi rekor oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) atas kepemilikan lahan koloni bangau terluas di Indonesia. Penghargaan bernomor 5873/MURI/3/2013. Itu merupakan hasil dari jerih payah pria yang kerap aktif terlibat dalam banyak kegiatan sosial itu.
“Alhamdulillah hari ini masih diberi kesempatan bersama kita semua untuk merayakan ultah saya ke- 74. Semua sahabat dan rekan-rekan terutama anak dan cucu saya yang sudah hadir di sini saya ucapkan terima kasih. Saya selalu merasa kurang dalam memberi dan saya harap masih terus ada kesempatan untuk itu,” ujar H Anif saat memberi sambutan.
Sejak pukul 11.00 WIB, Sabtu siang itu para tamu undangan mulai berdatangan ke lokasi pesta. Anak-anak bersama cucunya lebih dulu tiba di lokasi. Cukup banyak yang hadir dari yang tua hingga muda ikut berbaur di lokasi pesta. Ini menandakan H Anif punya pergaulan yang luas. Hebatnya tak hanya dari Indonesia, para sahabatnya dari luar negeri juga ikut menyemarakkan pesta.
Dari Jerman, Turki, Italia, Australia hingga Singapura terlihat asyik menikmati jamuan. Beberapa lainnya mengabadikan diri dengan sebuah replika sosok Anif yang bisa express dicetak langsung.
Sosok yang dinanti-nantikan, yakni H Anif sendiri datang ke lokasi lewat pukul satu. Para tamu pun langsung menyerbu untuk sekedar mengucapkan selamat dan memeluk serta mencium pipi.
Berjalan menuju dekat panggung, H Anif tak lupa menyapa setiap meja. Senyum tak pernah lupa ia lemparkan. Diawali pembacaan doa dari KH Maimun asal Jawa Timur, para tamu diajak ikut mendoakan agar H Anif selalu sehat wal afiat. Selanjutnya perwakilan dari salah seorang anaknya Musa Ichwanshah mengucapkan selamat ulang tahun untuk sang ayah.
“Kami bersyukur kepada Tuhan YME masih diberi kesehatan untuk ayahanda kami. Kami berharap Dadak (panggilan ayah untuk H Anif) ke depannya masih terus mendampingi kami. Beliau telah banyak memberi dalam kehidupan kami. Ucapan terima kasih tak terhingga untuk ayahanda yang telah mendidik kami untuk mandiri. Saya masih ingat betul umur 13 tahun sudah dikirim jauh. Sekarang saya menyadari kalau kami laki-laki harus dididik keras,” katanya.
Lalu berikutnya giliran Rahmat Shah, saudara kandung H Anif yang bercerita soal sosok abangnya yang sedari kecil ikut menjadi pemimpin keluarga. Sedikit berkisah Rahmat Shah mengatakan H Anif merupakan abang yang berusaha melindungi adik-adiknya.
“Waktu saya SD dulu pernah ngadu waktu kaki saya merah-merah dihukum guru. Dia langsung ke sekolah dan menjumpai guru tersebut. Itulah Bang Anif anak tertua dari 16 bersaudara. Kami harap beliau bisa sampai 100 tahun lebih nanti. Beliau orang yang berani berpendapat dan mandiri. Juga selalu memberi tanpa pamrih. Kalau saya bilang Bang Anif ini manusia langka,” katanya.
“Bang Anif membanggakan kami semua. Beliau membangun masjid dan yayasan yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan keagamaan. Untuk dunia pendidikan dengan gelanggang mahasiswa, kuliah bersama dan lainnya. Ini patut kita tauladani,” kata Rahmad Shah.
Sementara itu Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho tak mau ketinggalan untuk melontarkan pujian kepada sosok H Anif yang dinilainya juga turut mendukung program pemerintahan melestarikan ling kungan. Salah satunya lewat hunian burung imigran di Taman Burung Komplek Cemara Asri. Penghargaan dari MURI menjadi bukti sahih kontribusi Anif.
“Bang Anif ini selalu berkontribusi untuk masyarakat. Begitu juga lingkungan hidup salah satunya lewat Taman Burung ini. Penghargaan MURI itu membanggakan kita semua. Semoga Bang Anif bisa selalu sehat dan tak bosan untuk selalu memberi di tengah-tengah masyarakat,” kata Gatot.
Puncak acara adalah pemotongan kue ultah bersama para anak dan cucu serta saudara-saudara kandungnya. Selain itu pada ulang tahun itu juga diumumkan para pemenang lomba foto taman burung kategori umum dan mahasiswa. Piala bergilir diserahkan langsung oleh H Anif. Turut hadir perwakilan dari Mahkamah Agung, Supandi SH, rombongan Syekh Besilam, rektor USU Prof Syahril Pasaribu dan para pejabat publik lainnya. (*)