OLEH Ev MT Sinaga DipTh
BAPAK/Ibu, Sdr/I yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus. Mungkin saudara sekalian judul ini sepertinya aneh karena sesungguhnya apa yang telah diperbuat atau diciptakan oleh Allah itu, tidak perlu lagi kita kaji atau pertanyakan dengan alasan akal pikiran manusia tidak sanggup memikirkan atau menganalisa atau apapun namanya, karena akal manusia itu sangat terbatas. Bukankah karena Lusifer ingin menandingi Allah dalam segala hal, termasuk pemikiran, maka ia dijatuhkan Allah dari sorga? Penulis bukan tidak mengetahui peristiwa tersebut, tetapi apa tujuan saya dengan tulisan ini? Perlu saya kemukakan, saya tidak bermaksud mengulangi seperti apa yang telah dilakukan Lusifer, tetapi karena mengingat juga bahwa Allah memberi ciptaan tanganNya itu yaitu kita manusia ini akal dan pikiran yang maksudnya agar manusia itu mempunyai akal dan dapat memikirkan sesuatu guna direnungkan sendiri, baik sendiri maupun dalama kelompok seperti kelompok sel, umpamanya.
Menjadi pertanyaan tadi, mengapa Allah menciptakan manusia itu lagi, sedang kita telah mengetahui itu sebelum manusia itu diciptakan- Nya, telah ada malaikat Tuhan berlaksa- laksa jumlahnya yang dengan taat dan setia selalu/senantiasa melayani, memuji dan memujaNya, tidak pernah pikiran macam-maca, seperti Lusifer lagi.
Dan semua ciptaan tanganNya sebelum manusia diciptakan, selain dari para malaikat tadai, sudah diciptakan segala sesuatu baik tumbuhtumbuhan maupun binatang-binatang melata dan burung-burung di udara dan ikan beragam jenis dan corak di air atau lautan, yang kesemuanyta itu dapat menyenangkan hatiNya.
Dengan semuanya yang ada itu, sepertinya Allah belum puas, maka di kitab Kejadian 1:26, berfirmanlah Allah: Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi (suatu kuasa yang luar biasa bukan?) dan selanjutnya ayat 27-29.
Tetapi sangat disayangkan sangat disesalkan harapan Allah itu meleset, karena manusia itu akhirnya membuat hal0hal yang menyakitkan Penciptanya itu, mereka berontak, mereka sombong apalagi pada akhir zaman ini (baca 2 Timotius 3:13 dan 2 Timotius 3:1-5). Jauh sebelum akhir zaman ini Allah telah pernah menyesal karena tingkah polah manusia ciptaan tanganNya itu melalui air bah pada zaman Nuh.
Tetapi syukur kita uc apkan karena Allah mempertimbangkan maksudnya itu (akan menghapuskan manusia dari muka bumi) karena Allah melihat dan menjumpai masih ada manusia yang taat dan setia, masih ada di antara manusia itu yaitu Nuh (ia seorang yang benar di mata Allah, tidak bercacat cela dan Nuh bergaul dengan Allah). Dari sini pulalah terbukti bahwa Allah yang kita sembah itu Allah yang pengasih, penyayang dan adil.
Ia tidak ingin manusia itu untuk selamanya atau berlama-lama dalam pendritaan, sehingga Ia mengutus anak_Nya yang tunggal turun ke bumi ini agar setiap orang yang percaya kepadaNya (kepada Allah dan Yesus) tidak binasa tetapi beroleh hidup yang kekal, itu yang kita rayakan dalam minggu ini. Puji Tuhan.
Kalau hal ini terjadi dan pasti terjadi maka Allah tidak kecewa lagi, tidak sia-sialah maksud dan tujuanNya menciptakan manusia itu yang diciptakan dari bahan yang sangat rendah (tanah liat) dibentuk pula segambar dengan gambar Penciptanya, puji Tuhan. satu orang saja manusia bertobat beribu-ribu malaikat Tuhan bersukacita. Siapakah yang telah bertobat itu? Tuhan Yesus memberkati.(*)