JAKARTA- Pebalap andalan Indonesia Subhan Aksa mendapat pelajaran penting usai melakukan debutnya di FIA 2013 World Rally Championship 2 (WRC-2). Dari segi target, ia mendapatkan apa yang ingin dicapai pada Rally de Portugal, 11-14 April, sebagai ajang reli pertama dari 7 seri kejuaraan dunia yang diikuti musim ini.
Lintasan gravel Portugal memang baru buat Ubang (panggilan akrab pereli Subhan Aksa. Sengaja dipilih agar ia lebih banyak mengenal tipe lintasanlintasan di kejuaraan dunia, sekaligus beradaptasi dengan Ford Fiesta RRC kemudi kiri yang baru musim ini digunakan.
Sama sekali tak ada target poin di sana.
“Tapi, namanya manusia, terlebih atlet yang sudah terbiasa berkompetisi, sepertinya pantang lihat peluang. Inginnya jadi tampil lebih baik lagi, lebih baik lagi,” cerita Ubang.
Pada dua SS (Special Stage) awal, lanjutnya, pengenalan dan feeling-nya pada mobil memang belum dapat. Refleknya kadang salah karena kebiasaan yang begitu lama dengan kemudi kanan.
Tangan kanannya pun masih kagok meng-handle dua tuas panjang, persneling (sequential gearbox) dan rem tangan, yang berada di sisi kanan pengemudi.
“Gripnya baru dapat sejak SS3. Di situ saya baru bisa merasakan performa dan kelebihan mobil dalam bermanuver.
Mulai saat itu pula menikmatinya dalam arti bisa memacunya sesuai kemampuan teknis mobil itu sendiri,” katanya.
Gagal dapat poin yang sesungguhnya sudah sempat di depan mata. Tak apa, toh target awal juga hanya adaptasi di seri ini. Yang jelas, banyak pelajaran penting untuk menyongsong putaran berikutnya di Acropolis yang karakter lintasannya juga gravel.
“Puncaknya adalah finish ke-7 di SS5 dan masuk 7 Besar overall setelah SS ke- 5 di hari pertama. Itu hasil yang cukup mengejutkan, 7 Besar di antara belasan pereli tangguh dari mancanegera. Tapi, sekaligus menggoda untuk berupaya lebih maksimal. Apalagi peluang menyusup ke 5 Besar pun sangat terbuka,” papar andalan Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) yang dinavigatori Nicola Arena (Italia) ini.
Dan, ‘malapetaka’ pun datang di SS6 yang mengawali enam SS di hari kedua.
Di sebuah tikungan jelang finish, mobilnya tergelincir karena ambil jalur terlampau lebar, melesat ke luar lintasan, menghantam pohon dan tersangkut tanpa bisa maju dan mundur untuk kembali ke lintasan.
Serial WRC berikutnya berlangsung di Argentina, 1-4 Mei. Ubang tak memasukkan putaran ini dari 7 kalendernya musim ini. Putaran ke-6 WRC yang akan diikuti atau seri kedua Ubang di kelas WRC-2 berlangsung di Acropolis, Yunani (31/5). Musim lalu di kelas PWRC, ia sukses naik podium sebagai runner up di sana.
Melihat proses adaptasi yang mulai cair dan pengalaman dua kali berlomba di Acropolis, Ubang optimis menuju event terkenal berjuluk Rally of the Gods itu. Ia pun tetap melatih diri di balik kemudi kiri. Tim sudah menjadwalkan akan mengikuti testing kembali dengan pihak M-Sport sebelum Rally Acropolis tersebut.
“Dari aspek teknis, peluang kita sangat terbuka di Acropolis. Kalaupun tak podium seperti musim lalu, setidaknya bisa pulang bawa poin. Tapi, kalau non teknis, wallahualam, kita tak pernah tahu apa yang terjadi dari satu SS ke SS berikutnya.
Itu saya yakini sepenuhnya Allah SWT yang atur dan saya berserah diri di setiap saat jelang start,” tutupnya. (bbs/jpnn)