JAKARTA -Rencana penghematan subsidi BBM melalui dua harga BBM subsidi tinggal menghitung hari. Pasalnya, pihak pemerintah sudah menegaskan tak memikirkan opsi lain saat ini. Rencana yang diakui sudah mempunyai konsep matang itu tinggal menunggu persetujuan presiden.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menyatakan, skema menggunakan dua macam harga BBM subsidi sudah bukan wacana lagi. Dia mengatakan, persiapan yang dilakukan oleh kementerian sudah selesai. Termasuk, teknis penerapan dan perancangan peraturan.
“Seperti yang disampaikan, opsinya sudah mengerucut, untuk pengurangan subsidi mobil plat hitam. Harganya sekitar Rp 6.500-7.000 dan yang memutuskan pak presiden. Dan tidak akan ada chaos (kekacauan, Red). Kan sudah dipisahkan menjadi dua SPBU. Jadi, sepeda motor dan kendaraan umum sudah jelas masuknya. Kalau mobil maksa masuk, ya nanti disana ada polisi,” ujarnya di kantor kementerian ESDM, Jakarta, kemarin (23/4).
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga telah mengatur alokasi SPBU yang bakal dibagi dua. Menurutnya, dari total 5.027 SPBU di suluruh Indonesia, komposisi SPBU produk BBM senilai Rp4.500 berkisar 55 persen. Sisanya, dialokasikan untuk SPBU dengan subsidi yang telah dikurango. Komposisi tersebut bakal diterapkan sevara tpat di kota Jakarta. “Kalau daerah-daerah lain, kami akan sesuakan dengan situasi. Tidak selalu komposisinya seperti itu. Misalnya, ada 43 kota yang hanya mempunyai satu stasiun pengisian BBM. Nanti stasiuan itu akan menjual BBM Rp 4.500,” urainya.(jpnn)