26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kolonel dan Brigadir Duet Nyabu

SEMARANG- Sikap Kolonel Antar Setia Budi (ASB), Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang ini benar-benar tak terpuji. Bukannya memberi contoh bagi anggotanya, dia malah mengonsumsi sabu-sabu.

Ilustrasi saat Kolonel tertangkap
Ilustrasi saat Kolonel tertangkap

Saat mengonsumsi sabu-sabu, dia berduet dengan seorang personel Polda Jawa Tengah, Brigadir Rahmat Sutopo (RS) yang juga sebagai pemasok.

“Bapak KSAL sudah menginstruksikan agar yang bersangkutan diperiksa dan akan diberikan sanksi berat,” ujar Kadispenal Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta kemarin (29/04).

Kolonel ASB adalah perwira senior yang akan promosi bintang satu. “Kami meminta maaf pada masyarakat. Tapi yakinlah, hukum akan kami tegakkan seadil-adilnya,” katanya.

Untung menjelaskan, di lingkungan TNI AL, kasus Kolonel AS ini sangat mencoreng nama korps. “Apalagi yang bersangkutan adalah seorang komandan pangkalan. Ini tentu memprihatinkan,” katanya.

Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Benny Mamoto mengatakan, penangkapan terhadap oknum tersebut merupakan hasil pengembangan dari pengungkapan kasus sebelumnya. Pada 25 Februari lalu BNN bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah mengungkap jaringan sindikat peredaran narkotika di wilayah Jawa Tengah.

“Ketika itu petugas meringkus beberapa bandar dan anggota sindikat yang salah satunya merupakan oknum anggota Detasemen Markas (Denma) Polda Jawa Tengah, Iptu H,” kata Benny Mamonto dalam konferensi pers di Gedung BNN, Senin (29/4).

Ditambahnya, dalam pengungkapan sindikat itu, petugas kemudian mendapat informasi bahwa pengedar sabu itu Brigadir RS aliasi MM yang merupakan anggota Direktorat Intelkam, Polda Jawa Tengah.

“Dari keterangannya itulah 29 April 2013, pukul 01.00 WIB, tim BNN melakukan surveillance terhadap RS yang diduga mengantar barang pesanan ke Hotel Ciputra, Simpang Lima Semarang. RS menuju kamar 1003. Tak lama ditunggu, akhirnya dia keluar, petugas pun langsung menangkap dan menggeledah RS,” kata Benny.

Tersangka RS kepada petugas mengaku dirinya hanya mengirim barang kepada seseorang yang berada di kamar 1003. Saat itulah petugas langsung masuk ke kamar tersebut dan mengamankan seorang yang diduga pemesan barang haram tersebut kepada RS.

“Saat itulah kami ketahui kalau yang bersangkutan oknum anggota TNI AL berinisial ASB, dengan pangkat Kolonel TNI AL. Ketika anggota masuk ke kamar tersebut yang bersangkutan sedang mengonsumsi sabu,” katanya.

Usai diamankan ASB dan RS, lalu diminta untuk menunjukkan kosnya dan petugaspun lalu melakukan menggeledah rumah kost RS. Saat itulah petugas menemukan barang bukti delapan butir ekstasi, satu paket sabu seberat 0,3 gram, dan peralatan bong.

“Selain mengamankan ABS dan RS kami juga mengamankan seorang wanita yang merupakan kekasih RS. Saat ini ketiga tersangka, beserta barang bukti kemudian dibawa ke BNN untuk diperiksa lebih lanjut,” katanya.

Aktif di Gerakan Bebas Narkoba

Bahkan dari hasil periksaan tes urin, oknum tersebut hasilnya positif mengonsumsi sabu. Saat ini ASB masih diperiksa dan akan dilanjutkan dengan assesment oleh tim ahli BNN. Diungkapkan oleh Benny Mamoto, saat ini penanganan ASB akan dilimpahkan ke Puspomal. Sedangkan oknum polisi juga akan dilimpahkan ke Polda Jateng. Sedangkan untuk tersangka lain akan disidik oleh BNN.

Dari informasi yang dihimpun koran ini, Kolonel ASB pernah bekerja sama untuk melaksanakan Gerakan Bebas Narkoba di lingkungan Lanal Semarang pada 7 Mei 2012.

Saat itu AS memerintahkan semua prajurit di Lanal Semarang untuk dites urine-nya. Bahkan dia juga rela urine-nya dites. Hadir dalam acara tersebut Danden Pomal dan Pasintel Lanal Semarang serta seorang petugas dari Balai Kesehatan Lanal Semarang.

Bahkan dalam sambutannya ASB mengutarakan kepada seluruh prajurit bahwa tujuan dicanangkannya gerakan anti narkoba adalah untuk menciptakan suasana Lanal Semarang yang sehat, sejahtera dan berbahagia, lantaran semua prajurit bebas dari narkoba. (rdl/net/jpnn)

SEMARANG- Sikap Kolonel Antar Setia Budi (ASB), Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Semarang ini benar-benar tak terpuji. Bukannya memberi contoh bagi anggotanya, dia malah mengonsumsi sabu-sabu.

Ilustrasi saat Kolonel tertangkap
Ilustrasi saat Kolonel tertangkap

Saat mengonsumsi sabu-sabu, dia berduet dengan seorang personel Polda Jawa Tengah, Brigadir Rahmat Sutopo (RS) yang juga sebagai pemasok.

“Bapak KSAL sudah menginstruksikan agar yang bersangkutan diperiksa dan akan diberikan sanksi berat,” ujar Kadispenal Laksamana Pertama Untung Suropati di Jakarta kemarin (29/04).

Kolonel ASB adalah perwira senior yang akan promosi bintang satu. “Kami meminta maaf pada masyarakat. Tapi yakinlah, hukum akan kami tegakkan seadil-adilnya,” katanya.

Untung menjelaskan, di lingkungan TNI AL, kasus Kolonel AS ini sangat mencoreng nama korps. “Apalagi yang bersangkutan adalah seorang komandan pangkalan. Ini tentu memprihatinkan,” katanya.

Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Benny Mamoto mengatakan, penangkapan terhadap oknum tersebut merupakan hasil pengembangan dari pengungkapan kasus sebelumnya. Pada 25 Februari lalu BNN bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah mengungkap jaringan sindikat peredaran narkotika di wilayah Jawa Tengah.

“Ketika itu petugas meringkus beberapa bandar dan anggota sindikat yang salah satunya merupakan oknum anggota Detasemen Markas (Denma) Polda Jawa Tengah, Iptu H,” kata Benny Mamonto dalam konferensi pers di Gedung BNN, Senin (29/4).

Ditambahnya, dalam pengungkapan sindikat itu, petugas kemudian mendapat informasi bahwa pengedar sabu itu Brigadir RS aliasi MM yang merupakan anggota Direktorat Intelkam, Polda Jawa Tengah.

“Dari keterangannya itulah 29 April 2013, pukul 01.00 WIB, tim BNN melakukan surveillance terhadap RS yang diduga mengantar barang pesanan ke Hotel Ciputra, Simpang Lima Semarang. RS menuju kamar 1003. Tak lama ditunggu, akhirnya dia keluar, petugas pun langsung menangkap dan menggeledah RS,” kata Benny.

Tersangka RS kepada petugas mengaku dirinya hanya mengirim barang kepada seseorang yang berada di kamar 1003. Saat itulah petugas langsung masuk ke kamar tersebut dan mengamankan seorang yang diduga pemesan barang haram tersebut kepada RS.

“Saat itulah kami ketahui kalau yang bersangkutan oknum anggota TNI AL berinisial ASB, dengan pangkat Kolonel TNI AL. Ketika anggota masuk ke kamar tersebut yang bersangkutan sedang mengonsumsi sabu,” katanya.

Usai diamankan ASB dan RS, lalu diminta untuk menunjukkan kosnya dan petugaspun lalu melakukan menggeledah rumah kost RS. Saat itulah petugas menemukan barang bukti delapan butir ekstasi, satu paket sabu seberat 0,3 gram, dan peralatan bong.

“Selain mengamankan ABS dan RS kami juga mengamankan seorang wanita yang merupakan kekasih RS. Saat ini ketiga tersangka, beserta barang bukti kemudian dibawa ke BNN untuk diperiksa lebih lanjut,” katanya.

Aktif di Gerakan Bebas Narkoba

Bahkan dari hasil periksaan tes urin, oknum tersebut hasilnya positif mengonsumsi sabu. Saat ini ASB masih diperiksa dan akan dilanjutkan dengan assesment oleh tim ahli BNN. Diungkapkan oleh Benny Mamoto, saat ini penanganan ASB akan dilimpahkan ke Puspomal. Sedangkan oknum polisi juga akan dilimpahkan ke Polda Jateng. Sedangkan untuk tersangka lain akan disidik oleh BNN.

Dari informasi yang dihimpun koran ini, Kolonel ASB pernah bekerja sama untuk melaksanakan Gerakan Bebas Narkoba di lingkungan Lanal Semarang pada 7 Mei 2012.

Saat itu AS memerintahkan semua prajurit di Lanal Semarang untuk dites urine-nya. Bahkan dia juga rela urine-nya dites. Hadir dalam acara tersebut Danden Pomal dan Pasintel Lanal Semarang serta seorang petugas dari Balai Kesehatan Lanal Semarang.

Bahkan dalam sambutannya ASB mengutarakan kepada seluruh prajurit bahwa tujuan dicanangkannya gerakan anti narkoba adalah untuk menciptakan suasana Lanal Semarang yang sehat, sejahtera dan berbahagia, lantaran semua prajurit bebas dari narkoba. (rdl/net/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/