29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Apindo Dukung 1 Mei Libur Nasional

MEDAN-Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara mendukung kalau 1 Mei dijadikan hari libur nasional bagi buruh. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Umum Apindo Sumut Johan Brien. Diberikannya waktu cuti agar buruh agar bisa refreshing bersama keluarganya atau merayakan hari buruh melalui kegiatan bermanfaat. “Pada May Day banyak buruh yang tidak bekerja karena ikut demo memperingatinya, jadi baik diberikan waktu libur. Saya rasa pengusaha juga tidak akan mengalami kerugian yang signifikan karena hanya satu hari,” katanya ketika dihubungi Sumut Pos, Senin (29/4).
Menurutnya, tuntutan buruh harus diperhatikan. Pemerintah dan pengusaha harus peduli. Walaupun ada hal yang bersifat memaksakan kehendak, harus disampaikan secara santun.

Soal tuntutan buruh meminta dihapuskan outsourching, lanjutnya, bukan itu permasalahan sebenarnya. Sebab setiap perusahaan di daerah dan negara manapun, pasti punya outsourching. Jika buruh outsourching diuapah secara layak, maka tidak akan terjadi gejolak. “Saya pikir yang perlu dibenahi adalah perusahaannya, karena masih sangat banyak perusahaan yang membayar karyawannya di bawah UMP atau pemotongan-pemotongan lainnya.  Jadi itu sebenarnya yang memang tidak layak tetapi ada. Perusahaan harus membayar semua hak-hak pekerjanya sesuai dengan peraturan UU,” bebernya.

Ketua BKSP Provinsi Sumatera Utara Isfan F Fachruddin, yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Bidang Tenaga Kerja, Pendidikan dan Kesehatan mengatakan, pengusaha tidak perlu melakukan antisipasi berlebihan pada 1 Mei atau Mayday karena tidak akan terjadi gejolak signifikan.
Menurutnya, pengusaha sejak awal sudah melakukan pendekatan kepada buruhnya untuk melindungi mereka dengan pemberian upah layak dan sebagainya. Di sisi lain, buruh juga harus sadar bahwa dia memiliki tanggung jawab dalam bekerja.

Oleh karena itu, lanjut Isfan, pengusaha tidak akan meliburkan buruh pada 1 Mei mendatang karena tidak ada imbauan dari pemerintah untuk meliburkan buruh.

500 Petugas Amankan Lalin

Sementara itu, sebanyak 500 petugas akan disiagakan untuk mengamankan arus lalu-lintas pada perayaan May Day di Kota Medan 1 Mei mendatang. Petugas tersebut terdiri atas 300 orang personel dari Dinas Perhubungan dan 200 orang personel dari Satlantas Polresta Medan. “Petugas tersebut akan tersebar di sejumlah ruas jalan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat di Medan, Senin (29/4).

Dijelaskan, pihaknya belum pasti akan menutup sejumlah jalan terkait aksi buruh tersebut. Tapi, petugas dari Dishub akan mempersiapkan cone, bila sewaktu-waktu diperlukan untuk menutup jalan.  “Kalau menutup jalan, kita lihat situasi dulu. Kalau memang diperlukan, ya terpaksa kita tutup. Kalaupun ditutup, mungkin seputaran Lapangan Merdeka, Kantor Walikota Medan, Kantor Gubernur dan Kantor DPRD Sumut serta DPRD Kota Medan,” ungkapnya.

Menurutnya, buruh tidak akan datang bersamaan. Karena itu, Dishub akan menempatkan petugas di sejumlah jalan yang dilalui buruh. Buruh akan datang dari arah Tanjung Morawa, Binjai dan KIM. “Nah, selama dalam perjalanan menuju Lapangan Merdeka, kita siapkan petugas mengawal dan juga petugas di persimpangan jalan, sehingga tidak terjadi kemacetan. Intinya kita berharap agar buruh tertib berlalu-lintas,” ucapnya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Medan Kompol Budi Hendrawan ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya juga sudah siap untuk mengamankan lalu-lintas pada perayaan May Day Kota Medan. Pihaknya akan menurunkan sekitar 200 personel. Petugas tersebut akan ditempatkan di persimpangan jalan dan juga mengawal buruh di depan dan belakang.

“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Buruh akan tetap kita kawal saat melakukan perjalanan ke Lapangan Merdeka Medan. Untuk pengawalan, kita tempatkan dua petugas di depan dan dua di belakang. Selain itu, petugas juga kita tempatkan di persimpangan jalan yang dilalui buruh tersebut,” papar di Kantor Wali Kota Medan, Senin (29/4).

Mengenai penutupan jalan, pihaknya akan melihat situasi terlebih dahulu. Jalan akan ditutup ketika massa sudah ramai. Kemungkinan jalan yang akan ditutup adalah depan Kantor Wali Kota Medan, Kantor Gubernur, Kantor DPRD Sumut dan Kantor DPRD Kota Medan. “Karena itu, kita mengimbau agar warga menghindari lewat jalan tersebut mulau pukul 11.00 WIB, karena waktu itu biasanya buruh sudah ramai,” ungkapnya.

Kompol Budi juga berharap agar buruh yang akan melakukan aksi unjukrasa tersebut bisa tertib lalu-lintas, sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Pihaknya akan tetap mamfasilitasi buruh untuk menyampaikan orasinya.

Sementara itu, Humas FPR-T dan Ketua Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) Sumut, Ahmadsyah mengatakan, ada 2.000 massa buruh akan melakukan aksi pada May Day nanti. Titik kumpulnya di Padang Hijau dan Bundaran Mayestik, dilanjutkan orasi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumut (DPRD Sumut). Lalu melanjutkan ke Kantor Gubsu.

“Ada 20 front yang bersatu melakukan aksi yang sekitar 2.000 massa melakukan orasi nantinya. Ada 19 tuntutan yang kita minta kepada DPRD Sumut dan Gubsu,” ucapnya di Sekretariatan Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI), di Jalan Brgjen Katamso, Gang Merdeka no 20 Medan, Senin (29/4).

Misalkan, dalam tuntutan mereka, pada kelompok Tani Maju Jaya, Sei Mencirim memperjuangkan hak atas pengusaha tanah 560 Ha dan kemudian kelompok tani yang bergabung di KTM memperjuangkan lahan eks HGU PTPN II seluas 3.873,06 untuk segera didistribusikan pada kaum tani.
Selain itu juga, lanjutnya, pada pendidikan yang mahalnya biaya pendidikan khususnya anak-anak buruh dan tani. Demikian juga pada miskin kota. “Itu sebagian dari 19 tuntutan kita yang akan kita sampaikan pada pihak DPRD Sumut dan Gubsu,” ucapnya.
Dalam melakukan orasi nanti,  Ahmadsyah mengatakan, memberikan surat kepada DRPD Sumut. Selain itu melakukan treatikal dan melakukan nyanyian saat melakukan aksi nantinya.

Erwin Manalu, sebagai anggota Kontras Sumut mengatakan, dengan adanya ke 19 persoalan itu merupakan tuntutan dari persoalan rakyat. “Misalkan persoalan tani, sekolah, guru. Untuk itu momen tertentu ini menjadi  masalah rakyat yang semua harus bersatu,” kata dia.

Sedangkan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM berharap agar pengusaha, buruh dan pemerintah bisa bersinergi dalam menangani berbagai konflik yang ada di dalam perusahaan, maka persoalan buruh tidak akan terjadi lagi. Untuk itu  harus terus dibina kebersamaan dan sinergitas  tersebut sehingga terbangun jembatan hati diantara pengusaha, buruh dan pemerintah.

“Hanya dengan sinergitas dan kebersamaan, maka kita dapat meningkatkan kesejahteraan buruh yang lebih baik lagi,” kata Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Sitorus, Dandim  0201/BS Letkol Inf Hendriyadi, Kajari Medan Bambang Riawan Pribadi SH, Kapolresta Pelabuhan Belawan AKBP Endro Ksiwanto, Ketua DPRD Medan dan Sekda Ir Syaiful Bahri dalam jamuan makan bersama dengan serikat pekerja/buruh di Lembur Kuring Jalan T Amir Hamzah Medan, Senin (29/4).

Untuk itulah dalam perayaan May Day  tahun ini, Wali Kota mengaku pelaksananya diserahkan kepada buruh langsung dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Medan. Kemudian orang nomor satu di Pemko Medan minta kepada Apindo agar  mengundang semua pengusaha yang ada di kota ini untuk ikut merayakan May Day bersama-sama dengan para buruh di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (1/5). “Ini membuktikan tripartit sebagai kekuatan kita selama ini,” jelasnya.

Sementara itu, Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan Armansyah Lubis menjelaskan, perayaan May Day tahun ini mengusuing tema “Bersama Sejahtera”. Rencananya, 2.500 buruh dari seluruh pabrik di Kota Medan akan  merayakan May Day di Lapangan Merdeka Medan. Dijelaskannya, sejak tahun 2010 perayaan May Day di Kota Medan dilakukan lebih santun, elegan dan bermartabat, termasuk tahun ini.

Bank Tidak Terpengaruh

Perayaan Mayday (hari buruh) yang akan berlangsung pada 1 Mei mendatang tidak akan terlalu berpengaruh pada Standar of Prosedur (SoP) perbankan. Karena, para buruh sangat jarang menjadi penguna fasilitas perbankan.

Kepala Cabang Bank Bukopin Medan Bambang Widyatmoko dalam Media Visit di kantor Bank Bukopin Cabang Medan di Jalan Iskandar Muda Medan (29/4) kemarin mengatakan, SoP perbankan akan tetap berjalan dengan baik. Karena, seluruh pegawai akan masuk dan bekerja seperti hari biasanya. “Yang paling berdampak ini adalah pabrik. Karena produksi akan terganggu. Tetapi, walaupun begitu tidak akan terlalu berpengaruh, karena pengusaha sudah mengantisipasi terlebih dahulu,” ujarnya.

Bank sendiri menurutnya, akan terasa sedikit lebih sepi dari hari biasanya. Karena, produksi yang terhenti sementara. Tetapi, pada hari berikutnya, pengunjung bank akan meningkat sebanyak 1,5 lipat bila dibandingkan dengan hari biasanya. “Nah, antisipasi kita hanya pada hari setelah masuk. Karena akan banyak yang menyetor atau hanya mengambil uang,” lanjutnya. (mag-9/mag-7/ban/ram)

MEDAN-Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara mendukung kalau 1 Mei dijadikan hari libur nasional bagi buruh. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua Umum Apindo Sumut Johan Brien. Diberikannya waktu cuti agar buruh agar bisa refreshing bersama keluarganya atau merayakan hari buruh melalui kegiatan bermanfaat. “Pada May Day banyak buruh yang tidak bekerja karena ikut demo memperingatinya, jadi baik diberikan waktu libur. Saya rasa pengusaha juga tidak akan mengalami kerugian yang signifikan karena hanya satu hari,” katanya ketika dihubungi Sumut Pos, Senin (29/4).
Menurutnya, tuntutan buruh harus diperhatikan. Pemerintah dan pengusaha harus peduli. Walaupun ada hal yang bersifat memaksakan kehendak, harus disampaikan secara santun.

Soal tuntutan buruh meminta dihapuskan outsourching, lanjutnya, bukan itu permasalahan sebenarnya. Sebab setiap perusahaan di daerah dan negara manapun, pasti punya outsourching. Jika buruh outsourching diuapah secara layak, maka tidak akan terjadi gejolak. “Saya pikir yang perlu dibenahi adalah perusahaannya, karena masih sangat banyak perusahaan yang membayar karyawannya di bawah UMP atau pemotongan-pemotongan lainnya.  Jadi itu sebenarnya yang memang tidak layak tetapi ada. Perusahaan harus membayar semua hak-hak pekerjanya sesuai dengan peraturan UU,” bebernya.

Ketua BKSP Provinsi Sumatera Utara Isfan F Fachruddin, yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Sumut Bidang Tenaga Kerja, Pendidikan dan Kesehatan mengatakan, pengusaha tidak perlu melakukan antisipasi berlebihan pada 1 Mei atau Mayday karena tidak akan terjadi gejolak signifikan.
Menurutnya, pengusaha sejak awal sudah melakukan pendekatan kepada buruhnya untuk melindungi mereka dengan pemberian upah layak dan sebagainya. Di sisi lain, buruh juga harus sadar bahwa dia memiliki tanggung jawab dalam bekerja.

Oleh karena itu, lanjut Isfan, pengusaha tidak akan meliburkan buruh pada 1 Mei mendatang karena tidak ada imbauan dari pemerintah untuk meliburkan buruh.

500 Petugas Amankan Lalin

Sementara itu, sebanyak 500 petugas akan disiagakan untuk mengamankan arus lalu-lintas pada perayaan May Day di Kota Medan 1 Mei mendatang. Petugas tersebut terdiri atas 300 orang personel dari Dinas Perhubungan dan 200 orang personel dari Satlantas Polresta Medan. “Petugas tersebut akan tersebar di sejumlah ruas jalan,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Renward Parapat di Medan, Senin (29/4).

Dijelaskan, pihaknya belum pasti akan menutup sejumlah jalan terkait aksi buruh tersebut. Tapi, petugas dari Dishub akan mempersiapkan cone, bila sewaktu-waktu diperlukan untuk menutup jalan.  “Kalau menutup jalan, kita lihat situasi dulu. Kalau memang diperlukan, ya terpaksa kita tutup. Kalaupun ditutup, mungkin seputaran Lapangan Merdeka, Kantor Walikota Medan, Kantor Gubernur dan Kantor DPRD Sumut serta DPRD Kota Medan,” ungkapnya.

Menurutnya, buruh tidak akan datang bersamaan. Karena itu, Dishub akan menempatkan petugas di sejumlah jalan yang dilalui buruh. Buruh akan datang dari arah Tanjung Morawa, Binjai dan KIM. “Nah, selama dalam perjalanan menuju Lapangan Merdeka, kita siapkan petugas mengawal dan juga petugas di persimpangan jalan, sehingga tidak terjadi kemacetan. Intinya kita berharap agar buruh tertib berlalu-lintas,” ucapnya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Medan Kompol Budi Hendrawan ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya juga sudah siap untuk mengamankan lalu-lintas pada perayaan May Day Kota Medan. Pihaknya akan menurunkan sekitar 200 personel. Petugas tersebut akan ditempatkan di persimpangan jalan dan juga mengawal buruh di depan dan belakang.

“Sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Buruh akan tetap kita kawal saat melakukan perjalanan ke Lapangan Merdeka Medan. Untuk pengawalan, kita tempatkan dua petugas di depan dan dua di belakang. Selain itu, petugas juga kita tempatkan di persimpangan jalan yang dilalui buruh tersebut,” papar di Kantor Wali Kota Medan, Senin (29/4).

Mengenai penutupan jalan, pihaknya akan melihat situasi terlebih dahulu. Jalan akan ditutup ketika massa sudah ramai. Kemungkinan jalan yang akan ditutup adalah depan Kantor Wali Kota Medan, Kantor Gubernur, Kantor DPRD Sumut dan Kantor DPRD Kota Medan. “Karena itu, kita mengimbau agar warga menghindari lewat jalan tersebut mulau pukul 11.00 WIB, karena waktu itu biasanya buruh sudah ramai,” ungkapnya.

Kompol Budi juga berharap agar buruh yang akan melakukan aksi unjukrasa tersebut bisa tertib lalu-lintas, sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Pihaknya akan tetap mamfasilitasi buruh untuk menyampaikan orasinya.

Sementara itu, Humas FPR-T dan Ketua Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) Sumut, Ahmadsyah mengatakan, ada 2.000 massa buruh akan melakukan aksi pada May Day nanti. Titik kumpulnya di Padang Hijau dan Bundaran Mayestik, dilanjutkan orasi di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumut (DPRD Sumut). Lalu melanjutkan ke Kantor Gubsu.

“Ada 20 front yang bersatu melakukan aksi yang sekitar 2.000 massa melakukan orasi nantinya. Ada 19 tuntutan yang kita minta kepada DPRD Sumut dan Gubsu,” ucapnya di Sekretariatan Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI), di Jalan Brgjen Katamso, Gang Merdeka no 20 Medan, Senin (29/4).

Misalkan, dalam tuntutan mereka, pada kelompok Tani Maju Jaya, Sei Mencirim memperjuangkan hak atas pengusaha tanah 560 Ha dan kemudian kelompok tani yang bergabung di KTM memperjuangkan lahan eks HGU PTPN II seluas 3.873,06 untuk segera didistribusikan pada kaum tani.
Selain itu juga, lanjutnya, pada pendidikan yang mahalnya biaya pendidikan khususnya anak-anak buruh dan tani. Demikian juga pada miskin kota. “Itu sebagian dari 19 tuntutan kita yang akan kita sampaikan pada pihak DPRD Sumut dan Gubsu,” ucapnya.
Dalam melakukan orasi nanti,  Ahmadsyah mengatakan, memberikan surat kepada DRPD Sumut. Selain itu melakukan treatikal dan melakukan nyanyian saat melakukan aksi nantinya.

Erwin Manalu, sebagai anggota Kontras Sumut mengatakan, dengan adanya ke 19 persoalan itu merupakan tuntutan dari persoalan rakyat. “Misalkan persoalan tani, sekolah, guru. Untuk itu momen tertentu ini menjadi  masalah rakyat yang semua harus bersatu,” kata dia.

Sedangkan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM berharap agar pengusaha, buruh dan pemerintah bisa bersinergi dalam menangani berbagai konflik yang ada di dalam perusahaan, maka persoalan buruh tidak akan terjadi lagi. Untuk itu  harus terus dibina kebersamaan dan sinergitas  tersebut sehingga terbangun jembatan hati diantara pengusaha, buruh dan pemerintah.

“Hanya dengan sinergitas dan kebersamaan, maka kita dapat meningkatkan kesejahteraan buruh yang lebih baik lagi,” kata Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Sitorus, Dandim  0201/BS Letkol Inf Hendriyadi, Kajari Medan Bambang Riawan Pribadi SH, Kapolresta Pelabuhan Belawan AKBP Endro Ksiwanto, Ketua DPRD Medan dan Sekda Ir Syaiful Bahri dalam jamuan makan bersama dengan serikat pekerja/buruh di Lembur Kuring Jalan T Amir Hamzah Medan, Senin (29/4).

Untuk itulah dalam perayaan May Day  tahun ini, Wali Kota mengaku pelaksananya diserahkan kepada buruh langsung dengan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Disosnaker) Kota Medan. Kemudian orang nomor satu di Pemko Medan minta kepada Apindo agar  mengundang semua pengusaha yang ada di kota ini untuk ikut merayakan May Day bersama-sama dengan para buruh di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (1/5). “Ini membuktikan tripartit sebagai kekuatan kita selama ini,” jelasnya.

Sementara itu, Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan Armansyah Lubis menjelaskan, perayaan May Day tahun ini mengusuing tema “Bersama Sejahtera”. Rencananya, 2.500 buruh dari seluruh pabrik di Kota Medan akan  merayakan May Day di Lapangan Merdeka Medan. Dijelaskannya, sejak tahun 2010 perayaan May Day di Kota Medan dilakukan lebih santun, elegan dan bermartabat, termasuk tahun ini.

Bank Tidak Terpengaruh

Perayaan Mayday (hari buruh) yang akan berlangsung pada 1 Mei mendatang tidak akan terlalu berpengaruh pada Standar of Prosedur (SoP) perbankan. Karena, para buruh sangat jarang menjadi penguna fasilitas perbankan.

Kepala Cabang Bank Bukopin Medan Bambang Widyatmoko dalam Media Visit di kantor Bank Bukopin Cabang Medan di Jalan Iskandar Muda Medan (29/4) kemarin mengatakan, SoP perbankan akan tetap berjalan dengan baik. Karena, seluruh pegawai akan masuk dan bekerja seperti hari biasanya. “Yang paling berdampak ini adalah pabrik. Karena produksi akan terganggu. Tetapi, walaupun begitu tidak akan terlalu berpengaruh, karena pengusaha sudah mengantisipasi terlebih dahulu,” ujarnya.

Bank sendiri menurutnya, akan terasa sedikit lebih sepi dari hari biasanya. Karena, produksi yang terhenti sementara. Tetapi, pada hari berikutnya, pengunjung bank akan meningkat sebanyak 1,5 lipat bila dibandingkan dengan hari biasanya. “Nah, antisipasi kita hanya pada hari setelah masuk. Karena akan banyak yang menyetor atau hanya mengambil uang,” lanjutnya. (mag-9/mag-7/ban/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/