27 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Bakar Ban, Jalan SM Raja Macet

MEDAN-Puluhan massa dari Persatuan Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (Pemas UISU) melakukan unjuk rasa di depan kampus, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Kamis (23/5) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Unjuk rasa dengan membakar ban di tengah jalan itu membuat ruas jalan menjadi macet. Polisi terpaksa mengalihkan jalan ke Jalan Brigjen Katamso maupun ke arah Stadion Teladan.

Massa juga membuat lingkaran di badan jalan, disertai membentangkan spanduk-spanduk berisi kecaman terhadap pemerintah. Massa juga menyajikan lagu-lagu perjuangan di antaranya Indonesia Raya.

Dalam orasinya, mahasiswa menyatakan sampai saat ini masyarakat Indonesia masih dijajah kemiskinan, pembodohan yang dilakukan para penguasa dan kapitalis. “Kenaikan harga BBM membuat masyarakat tercekik dan terbunuh secara perlahan, serta akan meningkatkan kriminalitas karena kerasnya tekanan hidup,” teriak massa.

Karena itu, Pemas UISU menolak keras kenaikan harga BBM yang akan disahkan pemerintah awal Juni. “Kenapa menaikkan harga BBM, bukannya memberantas mafia hutan dan mafia sumber daya alam lainnya,” kata massa.

Pemerintah, seharusnya mensejaterahkan masyarakat dan meningkatkan jaminan bagi para buruh, tani, pedagang tradisional dan lainnya. Bukan malah menaikkan harga BBM yang hanya menyusahkan dan membuat penderitaan masyarakat.

Koordinator aksi Roy Sihotang menjelaskan, aksi itu merupakan aksi awal mereka untuk menolak rencana pemerintah menaikkan BBM. Mereka akan terus melakukan aksi hingga 1 Juni mendatang. “Ini merupakan aksi awal kami. Aksi ini akan terus kami lakukan hingga 1 Juni mendatang. Kedepan, jumlah kami akan bertambah terus karena mahasiswa lain juga bergabung,” tegasnya.

Ditambahkan, aksi mereka tidak lain hanya ingin agar pemerintah membatalkan rencana kenaikkan BBM. Dia melihat bahwa rencana kenaikkan BBM tersebut hanyalah cara pemerintah untuk mengalihkan isu. “Kami melihat pemerintah ingin mengalihkan isu dengan rencana kenaikkan BBM tersebut. Lagipula, rakyat belum siap dengan kenaikkan BBM ini sehingga memang harus dibatalkan,” harapnya. (gus/mag-7)

MEDAN-Puluhan massa dari Persatuan Mahasiswa Universitas Islam Sumatera Utara (Pemas UISU) melakukan unjuk rasa di depan kampus, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Kamis (23/5) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Unjuk rasa dengan membakar ban di tengah jalan itu membuat ruas jalan menjadi macet. Polisi terpaksa mengalihkan jalan ke Jalan Brigjen Katamso maupun ke arah Stadion Teladan.

Massa juga membuat lingkaran di badan jalan, disertai membentangkan spanduk-spanduk berisi kecaman terhadap pemerintah. Massa juga menyajikan lagu-lagu perjuangan di antaranya Indonesia Raya.

Dalam orasinya, mahasiswa menyatakan sampai saat ini masyarakat Indonesia masih dijajah kemiskinan, pembodohan yang dilakukan para penguasa dan kapitalis. “Kenaikan harga BBM membuat masyarakat tercekik dan terbunuh secara perlahan, serta akan meningkatkan kriminalitas karena kerasnya tekanan hidup,” teriak massa.

Karena itu, Pemas UISU menolak keras kenaikan harga BBM yang akan disahkan pemerintah awal Juni. “Kenapa menaikkan harga BBM, bukannya memberantas mafia hutan dan mafia sumber daya alam lainnya,” kata massa.

Pemerintah, seharusnya mensejaterahkan masyarakat dan meningkatkan jaminan bagi para buruh, tani, pedagang tradisional dan lainnya. Bukan malah menaikkan harga BBM yang hanya menyusahkan dan membuat penderitaan masyarakat.

Koordinator aksi Roy Sihotang menjelaskan, aksi itu merupakan aksi awal mereka untuk menolak rencana pemerintah menaikkan BBM. Mereka akan terus melakukan aksi hingga 1 Juni mendatang. “Ini merupakan aksi awal kami. Aksi ini akan terus kami lakukan hingga 1 Juni mendatang. Kedepan, jumlah kami akan bertambah terus karena mahasiswa lain juga bergabung,” tegasnya.

Ditambahkan, aksi mereka tidak lain hanya ingin agar pemerintah membatalkan rencana kenaikkan BBM. Dia melihat bahwa rencana kenaikkan BBM tersebut hanyalah cara pemerintah untuk mengalihkan isu. “Kami melihat pemerintah ingin mengalihkan isu dengan rencana kenaikkan BBM tersebut. Lagipula, rakyat belum siap dengan kenaikkan BBM ini sehingga memang harus dibatalkan,” harapnya. (gus/mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/