25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Bahagia Orang yang Lemah Lembut

BAPAK Ibu Saudara yang dikasihi Tuhan.

Dimaksud dengan lemah lembut bukanlah berarti kelemahan. Bukan pula seperti seorang pria yang tampil feminim yang lemah gemulai, bukan. Tetapi ini adalah suatu karakter Roh Kudus yang dapat terlihat dalam hidup setiap orang percaya. Yesus adalah Orang yang lemah lembut tetapi karakter-Nya kuat. Dalam Matius 11:29 Yesus berkata: “Belajarlah kepada-Ku sebab Aku adalah lemah lembut dan rendah hati.” Kita harus belajar soal kelemah lembutan kepada Yesus. Dalam sikap dan pendirian, Yesus tegas. Perhatikan ketegasan-Nya ketika berhadapan dengan hal-hal yang menentang prinsip-prinsip Firman Tuhan, berhadapan dengan kemunafikan, penentangan kehendak Bapa.

Demikian juga dengan Musa, ia adalah seorang yang lemah lembut bahkan Alkitab menyatakan bahwa Musa adalah orang yang paling lembut hatinya di antara manusia yang ada di bumi. “Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.” (Bilangan 12:3). Namun demikian ia punya pendirian yang teguh. Sekalipun banyak penentang Musa namun dia menunjukkan kelemah lembutannya bahkan ketika Tuhan kelihatannya sudah tidak sabar terhadap kedegilan hati orang Israel pada waktu itu sehingga Dia mau memusnahkan mereka semua, maka Musa tampil untuk menghalanginya. Padahal Musa bisa saja menjadi keras sebab selama 40 tahun ia berada di tengah kekerasan padang belantara.

Namun Alkitab mencatat bahwa Ia seorang yang paling lembut hatinya.

Paulus tegas dalam mendisiplin jemaat Korintus tetapi ia juga berhati lembut. Ternyata ia meneladani Kristus. Perhatikan pengakuannya berikut ini: ” Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.” (2 Korintus 10:1). “Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?” (1 Korintus 4:21).Paulus menjadi contoh bagi kita dalam kelemah lembutan.

Lawan dari lemah lembut adalah ‘kekerasan’ dan ‘balas dendam’. Bumi sekarang ini telah dipenuhi oleh orang-orang yang keras dan pembalas dendam terutama di kota-kota besar. Tapi Tuhan mengharapkan gereja Tuhan tampil sebagai orang-orang yang berbeda karena memiliki kelemah lembutan. Orang percaya harus memiliki kelembutan hati, bukan orang gampang tersinggung dan menjadi pemarah atau garang.

Ibrani 10:34 “Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang- orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.” Orang-orang Ibrani yang menerima surat ini adalah orangorang yang tidak menahankan sesuatupun atau mampu menderita tanpa membalas.

Orangyanglemahlembutadalahorangyang menyerah total kepada Allah. Mereka memiliki sifat lembut dari Yesus. Yesus, Musa dan Paulus adalah orang-orang yang lemah lembut tanpa kehilangan ketegasan. Titus 3:2 “Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.” Suatu peringatan kepada jemaat oleh rasul Paulus melalui Titus.

Upahnya adalah “memiliki bumi”, dalam bahasa Inggris: “inherit”, artinya warisan.

Apa maksudnya? Logikanya mereka tidak memiliki apa-apa, kehilangan banyak hal di bumi. Jadi kapan mereka memiliki bumi? Mungkin bukan sekarang, tetapi nanti mereka akan menerima warisan dalam Kerajaan 1000 tahun damai. Dalam surat Ibrani 10:34, dikatakan bahwa warisan itu bersifat ’lebih baik’ dan ’lebih menetap sifatnya’, tidak seperti material di bumi ini yang dapat rusak, dapat lapuk dan dapat hancur.

Suatu nasehat kepada kita orang yang percaya: “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi- Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran” (Kolose 3:12). Orang yang lemah lembut mudah diajar oleh Gembala Agung kita dan oleh Roh Kudus.

Kelemah-lembutan adalah karakter Roh Kudus yang nampak dalam pribadi orang percaya (Galatia 5:22-23). Sebagai orang yang dipimpin oleh Roh Kudus hendaknya juga memiliki sifat hati lembut ini. Belajarlah kepada Yesus yang berhati lembut dan rendah hati.

Dialah Teladan kita dan sekarang kita sedang mengikuti jejak-Nya. Haleluyah. Oleh Ev. M.T.

Sinaga Dipt Th (net/jpnn)

BAPAK Ibu Saudara yang dikasihi Tuhan.

Dimaksud dengan lemah lembut bukanlah berarti kelemahan. Bukan pula seperti seorang pria yang tampil feminim yang lemah gemulai, bukan. Tetapi ini adalah suatu karakter Roh Kudus yang dapat terlihat dalam hidup setiap orang percaya. Yesus adalah Orang yang lemah lembut tetapi karakter-Nya kuat. Dalam Matius 11:29 Yesus berkata: “Belajarlah kepada-Ku sebab Aku adalah lemah lembut dan rendah hati.” Kita harus belajar soal kelemah lembutan kepada Yesus. Dalam sikap dan pendirian, Yesus tegas. Perhatikan ketegasan-Nya ketika berhadapan dengan hal-hal yang menentang prinsip-prinsip Firman Tuhan, berhadapan dengan kemunafikan, penentangan kehendak Bapa.

Demikian juga dengan Musa, ia adalah seorang yang lemah lembut bahkan Alkitab menyatakan bahwa Musa adalah orang yang paling lembut hatinya di antara manusia yang ada di bumi. “Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.” (Bilangan 12:3). Namun demikian ia punya pendirian yang teguh. Sekalipun banyak penentang Musa namun dia menunjukkan kelemah lembutannya bahkan ketika Tuhan kelihatannya sudah tidak sabar terhadap kedegilan hati orang Israel pada waktu itu sehingga Dia mau memusnahkan mereka semua, maka Musa tampil untuk menghalanginya. Padahal Musa bisa saja menjadi keras sebab selama 40 tahun ia berada di tengah kekerasan padang belantara.

Namun Alkitab mencatat bahwa Ia seorang yang paling lembut hatinya.

Paulus tegas dalam mendisiplin jemaat Korintus tetapi ia juga berhati lembut. Ternyata ia meneladani Kristus. Perhatikan pengakuannya berikut ini: ” Aku, Paulus, seorang yang tidak berani bila berhadapan muka dengan kamu, tetapi berani terhadap kamu bila berjauhan, aku memperingatkan kamu demi Kristus yang lemah lembut dan ramah.” (2 Korintus 10:1). “Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?” (1 Korintus 4:21).Paulus menjadi contoh bagi kita dalam kelemah lembutan.

Lawan dari lemah lembut adalah ‘kekerasan’ dan ‘balas dendam’. Bumi sekarang ini telah dipenuhi oleh orang-orang yang keras dan pembalas dendam terutama di kota-kota besar. Tapi Tuhan mengharapkan gereja Tuhan tampil sebagai orang-orang yang berbeda karena memiliki kelemah lembutan. Orang percaya harus memiliki kelembutan hati, bukan orang gampang tersinggung dan menjadi pemarah atau garang.

Ibrani 10:34 “Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang- orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.” Orang-orang Ibrani yang menerima surat ini adalah orangorang yang tidak menahankan sesuatupun atau mampu menderita tanpa membalas.

Orangyanglemahlembutadalahorangyang menyerah total kepada Allah. Mereka memiliki sifat lembut dari Yesus. Yesus, Musa dan Paulus adalah orang-orang yang lemah lembut tanpa kehilangan ketegasan. Titus 3:2 “Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.” Suatu peringatan kepada jemaat oleh rasul Paulus melalui Titus.

Upahnya adalah “memiliki bumi”, dalam bahasa Inggris: “inherit”, artinya warisan.

Apa maksudnya? Logikanya mereka tidak memiliki apa-apa, kehilangan banyak hal di bumi. Jadi kapan mereka memiliki bumi? Mungkin bukan sekarang, tetapi nanti mereka akan menerima warisan dalam Kerajaan 1000 tahun damai. Dalam surat Ibrani 10:34, dikatakan bahwa warisan itu bersifat ’lebih baik’ dan ’lebih menetap sifatnya’, tidak seperti material di bumi ini yang dapat rusak, dapat lapuk dan dapat hancur.

Suatu nasehat kepada kita orang yang percaya: “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi- Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran” (Kolose 3:12). Orang yang lemah lembut mudah diajar oleh Gembala Agung kita dan oleh Roh Kudus.

Kelemah-lembutan adalah karakter Roh Kudus yang nampak dalam pribadi orang percaya (Galatia 5:22-23). Sebagai orang yang dipimpin oleh Roh Kudus hendaknya juga memiliki sifat hati lembut ini. Belajarlah kepada Yesus yang berhati lembut dan rendah hati.

Dialah Teladan kita dan sekarang kita sedang mengikuti jejak-Nya. Haleluyah. Oleh Ev. M.T.

Sinaga Dipt Th (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/