29 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

100 Pedagang Belum Dapat Kios Kualanamu

AMINOER RASYID/SUMUT POS TERMINAL: Pekerja menyelesaikan terminal  keberangkatan luar negeri di Bandara Kualanamu. calon penumpang di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Jumat (10/5). Bandara Kualamanu rencananya akan beroperasi bulan Juni mendatang.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
TERMINAL: Pekerja menyelesaikan terminal keberangkatan luar negeri di Bandara Kualanamu.
calon penumpang di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Jumat (10/5). Bandara Kualamanu rencananya akan beroperasi bulan Juni mendatang.

MEDAN- Sekitar 100 pedagang di Bandara Polonia hingga kini belum mendapatkan kios di Bandara Kualanamu. Meski demikian, para pedagang Polonia tetap terus berupaya untuk mendapatkan tempat di Kualanamu.
Menurut pedagang di Polonia yang tidak ingin disebutkan namanya, para pedagang n
Polonia tak mau ikuti tender karena harga kios di Bandara Kualanamu sangat mahal. “Untuk ukuran 60 meter, sewanya Rp150 juta per bulan. Mana kita sanggup, harus menyisihkan Rp5 juta per hari,” ujarnya.

Saat ini, harga kios di Polonia berkisar Rp50 juta hingga Rp60 juta, tergantung ukuran toko. Dengan harga kios saat ini, setidaknya para pedagang harus menyisihkan pendapatannya sekitar Rp2 juta setiap harinya. “Kita berharap agar pihak AP2 (Angkasa Pura II) berikan kita kesempatan untuk jualan di Kualanamu. Kiosnya kecilpun tak masalah, yang penting harganya masuk akal,” jelasnya.
Untuk memperjuangkan kepentingannya ini, para pedagang telah mengajukan surat permohonan ke AP II di Polonia, agar harapan mereka dapat dikabulkan. Tetapi, hingga kini belum ada tanggapan dari pihak AP II. “Karena itu, minggu depan saya dan teman-teman akan ke Jakarta untuk mengajukan surat ke AP II pusat untuk memohon agar kita disediakan kios yang sesuai dengan kemampuan kita,” jelasnya.

Dalam isi surat tersebut, para pedagang mengharapkan agar AP II tidak memutuskan kerja sama dengan pedagang di Bandara Polonia. Karena pada umumnya, para pedagang ini telah berjualan di Bandara Polonia sejak belasan tahun. Mereka juga memohon agar harga sewa dapat diturunkan. Maksimalnya sekitar Rp60 juta per bulan. “Ada yang sudah jualan sejak 10 tahun, bahkan hampir 20 tahun. Jangan lah harga sewa yang terlalu mencekik ini memutuskan hubungan kerja sama yang telah berlangsung belasan tahun,” jelasnya.
Menurutnya, dirinya mengetahui pemenang tender rata-rata perusahaan nasional. Karena itu, dirinya berharap, sebagai perusahaan nasional, seharusnya AP II dapat memperhatikan mereka yang merupakan rakyat kecil.  (ram)

AMINOER RASYID/SUMUT POS TERMINAL: Pekerja menyelesaikan terminal  keberangkatan luar negeri di Bandara Kualanamu. calon penumpang di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Jumat (10/5). Bandara Kualamanu rencananya akan beroperasi bulan Juni mendatang.
AMINOER RASYID/SUMUT POS
TERMINAL: Pekerja menyelesaikan terminal keberangkatan luar negeri di Bandara Kualanamu.
calon penumpang di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deli Serdang, Jumat (10/5). Bandara Kualamanu rencananya akan beroperasi bulan Juni mendatang.

MEDAN- Sekitar 100 pedagang di Bandara Polonia hingga kini belum mendapatkan kios di Bandara Kualanamu. Meski demikian, para pedagang Polonia tetap terus berupaya untuk mendapatkan tempat di Kualanamu.
Menurut pedagang di Polonia yang tidak ingin disebutkan namanya, para pedagang n
Polonia tak mau ikuti tender karena harga kios di Bandara Kualanamu sangat mahal. “Untuk ukuran 60 meter, sewanya Rp150 juta per bulan. Mana kita sanggup, harus menyisihkan Rp5 juta per hari,” ujarnya.

Saat ini, harga kios di Polonia berkisar Rp50 juta hingga Rp60 juta, tergantung ukuran toko. Dengan harga kios saat ini, setidaknya para pedagang harus menyisihkan pendapatannya sekitar Rp2 juta setiap harinya. “Kita berharap agar pihak AP2 (Angkasa Pura II) berikan kita kesempatan untuk jualan di Kualanamu. Kiosnya kecilpun tak masalah, yang penting harganya masuk akal,” jelasnya.
Untuk memperjuangkan kepentingannya ini, para pedagang telah mengajukan surat permohonan ke AP II di Polonia, agar harapan mereka dapat dikabulkan. Tetapi, hingga kini belum ada tanggapan dari pihak AP II. “Karena itu, minggu depan saya dan teman-teman akan ke Jakarta untuk mengajukan surat ke AP II pusat untuk memohon agar kita disediakan kios yang sesuai dengan kemampuan kita,” jelasnya.

Dalam isi surat tersebut, para pedagang mengharapkan agar AP II tidak memutuskan kerja sama dengan pedagang di Bandara Polonia. Karena pada umumnya, para pedagang ini telah berjualan di Bandara Polonia sejak belasan tahun. Mereka juga memohon agar harga sewa dapat diturunkan. Maksimalnya sekitar Rp60 juta per bulan. “Ada yang sudah jualan sejak 10 tahun, bahkan hampir 20 tahun. Jangan lah harga sewa yang terlalu mencekik ini memutuskan hubungan kerja sama yang telah berlangsung belasan tahun,” jelasnya.
Menurutnya, dirinya mengetahui pemenang tender rata-rata perusahaan nasional. Karena itu, dirinya berharap, sebagai perusahaan nasional, seharusnya AP II dapat memperhatikan mereka yang merupakan rakyat kecil.  (ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/