28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Dahlan Iskan Stok Petai dan Jengkol

JAKARTA- Meroketnya harga jengkol dan petai di pasaran membuat kaget Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dahlan sempat tidak percaya bahwa salah satu makanan favoritnya, yakni petai, saat ini langka dan mahal.

“Masa sih? Istri saya kok gak bilang ya?. Kalau jengkol saya gak suka, yang suka istri saya, kalau petai saya suka,” ujar Dahlan usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/6).

Meski begitu, Dahlan cukup tenang karena persediaan jengkol dan petai di rumahnya aman.

“Persediaan di rumah masih ada, istri saya biasanya belanja di Pasar Santa dan biasanya nyetok untuk tiga bulan,” paparnya.

Mengetahui harga jengkol dan petai naik, kakek yang sudah dikarunia enam cucu ini membuka peluang untuk membentuk BUMN yang khusus mengurusi petai dan jengkol.

“Boleh juga nanti dibuat BUMN XV, biar harga jengkol dan petai gak mahal,” tutur mantan dirut PLN ini bercanda.

Seperti diketahui, harga petai dan jengkol di sejumlah pasar tradisional seperti di pasar Kota Pekanbaru, Riau, melejit naik hingga seratus persen dari harga normal.

Harga petai yang semula Rp40 ribu per kilogram (kg), saat ini menjadi Rp80 ribu per kg. Sementara jengkol yang normalnya dijual Rp10.000 per kilogram, saat ini menjadi Rp50.000 per kilogram. (chi/jpnn)

JAKARTA- Meroketnya harga jengkol dan petai di pasaran membuat kaget Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Dahlan sempat tidak percaya bahwa salah satu makanan favoritnya, yakni petai, saat ini langka dan mahal.

“Masa sih? Istri saya kok gak bilang ya?. Kalau jengkol saya gak suka, yang suka istri saya, kalau petai saya suka,” ujar Dahlan usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/6).

Meski begitu, Dahlan cukup tenang karena persediaan jengkol dan petai di rumahnya aman.

“Persediaan di rumah masih ada, istri saya biasanya belanja di Pasar Santa dan biasanya nyetok untuk tiga bulan,” paparnya.

Mengetahui harga jengkol dan petai naik, kakek yang sudah dikarunia enam cucu ini membuka peluang untuk membentuk BUMN yang khusus mengurusi petai dan jengkol.

“Boleh juga nanti dibuat BUMN XV, biar harga jengkol dan petai gak mahal,” tutur mantan dirut PLN ini bercanda.

Seperti diketahui, harga petai dan jengkol di sejumlah pasar tradisional seperti di pasar Kota Pekanbaru, Riau, melejit naik hingga seratus persen dari harga normal.

Harga petai yang semula Rp40 ribu per kilogram (kg), saat ini menjadi Rp80 ribu per kg. Sementara jengkol yang normalnya dijual Rp10.000 per kilogram, saat ini menjadi Rp50.000 per kilogram. (chi/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/