26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Aceh Ingin Lepas dari Bayang-bayang Sumut

JAKARTA- Kebijakan nasional yang ingin memacu Sumut sebagai pusat perekonomian wilayah Sumatera, dipersoalkan Aceh.  Selama ini, master plan pengembangan ekonomi Aceh selalu disatukan dengan Sumut. Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) ingin mengakhiri pola pengembangan ekonomi wilayah yang seperti ini.
Wakil Gubernur Aceh, Mohammad Nazar mengungkapkan, pada rakor gubernur yang dihadiri presiden dan sejumlah menteri di Bogor beberapa waktu lalu, pihaknya meminta agar dalam master plan pengembangan ekonomi wilayah Sumatera, Aceh dipisahkan saja dari Sumut.

“Dalam master plan ini, kita minta dipisahkan dari Sumut,” ujar Nazar, saat berbincang dengan wartawan di pressroom kemendagri, Selasa (3/5).

Dia mengatakan, jika Aceh terus berada di bawah bayang-bayang perekonomian Sumut, maka akan sulit maju.  Dia memberi contoh, getah karet yang berasal dari Aceh dibawa ke Medan untuk diolah, lantas balik lagi ke Aceh dengan harga tinggi.  Jika ini terus dilanjutkan, iklim bisnis di Aceh sulit berkembang. Sejumlah bahan pangan asal Aceh juga diolah di Medan dan dijual lagi di Aceh.(sam)

JAKARTA- Kebijakan nasional yang ingin memacu Sumut sebagai pusat perekonomian wilayah Sumatera, dipersoalkan Aceh.  Selama ini, master plan pengembangan ekonomi Aceh selalu disatukan dengan Sumut. Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) ingin mengakhiri pola pengembangan ekonomi wilayah yang seperti ini.
Wakil Gubernur Aceh, Mohammad Nazar mengungkapkan, pada rakor gubernur yang dihadiri presiden dan sejumlah menteri di Bogor beberapa waktu lalu, pihaknya meminta agar dalam master plan pengembangan ekonomi wilayah Sumatera, Aceh dipisahkan saja dari Sumut.

“Dalam master plan ini, kita minta dipisahkan dari Sumut,” ujar Nazar, saat berbincang dengan wartawan di pressroom kemendagri, Selasa (3/5).

Dia mengatakan, jika Aceh terus berada di bawah bayang-bayang perekonomian Sumut, maka akan sulit maju.  Dia memberi contoh, getah karet yang berasal dari Aceh dibawa ke Medan untuk diolah, lantas balik lagi ke Aceh dengan harga tinggi.  Jika ini terus dilanjutkan, iklim bisnis di Aceh sulit berkembang. Sejumlah bahan pangan asal Aceh juga diolah di Medan dan dijual lagi di Aceh.(sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/